Satgas Pam Bandara Sentani Gagalkan Pengiriman Miras di Bandara Sentani

PK,.SENTANI,.Puluhan botol minuman keras yang ditemukan dalam 3 koper di terminal kedatangan Bandara Sentani telah diamankan oleh Satuan Tugas Pengamanan Bandara, Kamis (14/12). Rencananya miras ini akan diselundupkan ke Wamena.

Puluhan botol miras berbagai jenis merk impor ini disembunyikan dalam 3 koper penumpang dengan inisial SG. Kejadiannya bermula ketika dilaksanakan boarding barang di konveyor belakang ruang kedatangan, petugas loader mencurigai 3 koper milik penumpang, petugas tersebut melapor kepada Koptu Asrofi dan Serda Yusuf, anggota Satgas Paskhas Pamrahwan Papua, atas kecurigaan tersebut dilaksanakan pengecekan secara manual dan ditemukan 42 botol minuman dengan rincian: 13 botol Royal Brewhouse, 12 Red Label 750ml, 4 botol Red Label 375 ml, 4 botol Chivas, 5 botol Martell dan 4 botol Myer’s Rum. Rencananya miras ini akan diselundupkan ke Wamena menggunakan pesawat Wings Air IW1631.

Selanjutnya barang-barang tersebut di bawa ke Posko Keamanan Bandara Sentani untuk kemudian ditindaklanjuti, untuk proses pendalaman dan pengumpulan bahan keterangan, untuk diserahkan kepada pihak kepolisian.

Letkol Pas Banu Kusworomenyampaikan, pihaknya bersama aparat terkait akan selalu bekerja sama dan merapatkan barisan dalam menutup rapat-rapat celah pelanggaran dan penyelundupan miras, petasan dan lainnya yang sudah diatur dalam Undang-undang.

Pada kesempatan lain, Komandan Lanud Jayapura, Kolonel Pnb M. Yani Amirullah sebagai Dansatgas Pengamanan Bandaramembawahi seluruh satuan yang bertugas dalam pengamanan bandara termasuk Intelijen, POM-AU, Satgas Paskhas Pamrahwan Papua, Koramil 1701-01 Sentani, Polsek Kawasan Bandara Sentani, menyampaikan bahwajajarannya selalu mendukung penuh pelaksanaan Perda tentang pelarangan miras yang telah dikeluarkan Gubernur Provinsi Papua.

“Saya memerintahkan kepada seluruh jajaran TNI-AU yang ada di Jayapura, khususnya yang terlibat dalam Satuan Tugas Pengamanan Bandara Sentani, untuk selalu waspada terhadap pelanggaran-pelanggaran yang mungkin terjadi di dunia penerbangan.” tambah Danlanud.