Bandung,
PK-Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad), Jenderal TNI Mulyono
memimpin sekaligus menjadi Inspektur Upacara Serah Terima Jabatan
(Sertijab) Pati TNI AD bertempat di Makodam III/Siliwangi Jl. Aceh No.
69, Selasa (14/11).



Dalam
amanatnya Kasad menyampaiakan ucapan terima kasih dan penghargaan
yang tinggi kepada para pejabat lama atas pelaksanaan tugasnya selama
mengemban amanah jabatan dengan segala pengabdian dan dedikasi yang
begitu besar kepada TNI AD.
Terima kasih juga saya sampaikan kepada para
istri yang selama ini telah mendampingi suami dengan tulus dan setia
serta mendharmabaktikan dirinya untuk kemajuan Persit Kartika Chandra
Kirana selama kepengurusannya. "Selanjutnya, kepada para pejabat baru
beserta istri dan keluarga, saya juga mengucapkan selamat serta turut
bersyukur dan berbangga atas penugasan, kepercayaandan amanah jabatan
baru yang didapatkan. Semoga serah terima jabatan ini dapat membawa dan
mengantarkan satuan-satuan yang Jenderal pimpin ke arah yang lebih
baik, lebih maju dan senantiasa dapat mempersembahkan karya terbaiknya
untuk kepentingan pelaksanaan tugas-tugas TNI AD, TNI dan kejayaan
Bangsa dan Negara yang sangat kita cintai ini" tuturnya.
Pergantian
pejabat di lingkungan TNI AD, dikatakan Jenderal TNI Mulyono adalah
merupakan bagian dari sistem pembinaan organisasi guna pembaruan dan
penyegaran pemikiran dalam rangka kemajuan organisasi. Tour of Duty dan
Tour of Area juga merupakan proses untuk memberikan pengayaan dan
pengalaman serta menjaga kesinambungan kepemimpinan di tubuh TNI AD,
yang pelaksanaannya menaati Prinsip-prinsip Pembinaan Personel, yang
salah satunya adalah the right man on the right place atau menempatkan
personel yang tepat pada jabatan yang tepat, bukan dekat dengan siapa,
orang siapa dan pernah mempersembahkan sesuatu sehingga jabatan yang
diemban bukan amanah dari Allah tapi karena belas kasihan seseorang.
"Saya masih mendengar ucapan-ucapan dan saya juga berharap bahwa
pergeseran/perpindahan jabatan juga jangan ditafsirkan 'saya pindah,
kesalahan saya apa ?, Ada apa pimpinan dengan saya kok saya dipindah?'.
Sekali lagi saya berharap pemahaman para perwira dan isteri tentang
pergeseran jabatan adalah merupakan bagian dari pembinaan personel,
dimana Angkatan Darat memiliki tujuan dan cakrawala yang lebih luas, dan
ini akan terus dilakukan walaupun dengan konsekuensi suka dan tidak
suka bagi pejabat yang bersangkutan" imbuh Kasad.
Selain
itu, kata Dia, rotasi jabatan di lingkungan TNI AD juga menunjukkan
bahwa Reformasi Birokrasi TNI AD terus berjalan seiring dengan
meningkatnya profesionalitas Sumber Daya Manusia, nilai etika dan budaya
kerja, kualitas pelayanan publik, kapasitas dan akuntabilitas kinerja
di lingkungan jajaran TNI AD.
"Oleh karenanya, saya menaruh harapan yang
besar kepada para pejabat yang baru, agar kehadirannya diiringi
semangat untuk membangun dan meningkatkan kinerja organisasi serta
membawa perubahan yang lebih baik. Jangan pernah alergi untuk
melanjutkan pencapaian positif yang telah ditorehkan oleh pejabat
sebelumnya dan kembangkan gagasan-gagasan baru yang lebih konstruktif,
kreatif dan inovatif" tegas Kasad.
Selanjutnya kepada para pejabat lain
yang juga melaksanakan serah terima jabatan pada hari ini, dirinya
berpesan agar segera mempelajari dan memahami tugas dan tanggung
jawabnya di tempat penugasan yang baru dan dapat menjadi motor penggerak
perubahan dan kemajuan di dalam organisasinya masing-masing. "Saya
berharap agar pergantian jabatan ini dapat memberikan angin segar atau
semangat baru di masing-masing organisasi yang saudara pimpin sehingga
dapat mendorong peningkatan kinerja TNI AD sebagai komponen utama
Pertahanan Negara" pintanya.
Pada kesempatan
tersebut, Kasad mengingatkan sebentar lagi akan memasuki tahun 2018 yang
juga dikenal sebagai tahun politik. Pada tahun 2018 nanti akan digelar
perhelatan akbar Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA) secara langsung dan
serentak Tahap ke III di sebagian wilayah Indonesia. Pada situasi
seperti itu, dimana kita semakin mendekati Pilpres 2019, berbagai
benturan kepentingan diperkirakan akan semakin tinggi intensitas dan
eskalasinya serta sulit diprediksi, sehingga menyimpan potensi ancaman
yang tidak kalah bahayanya bagi kelangsungan hidup Negara Kesatuan
Republik Indonesia, apabila tidak dikelola dengan baik.
"Memasuki tahun
politik, TNI AD harus terus mawas diri dari kemungkinan terseret ke
dalam politik praktis. Pada satu sisi, kita berbangga memiliki prajurit
yang diminta untuk terjun dalam dunia politik, tetapi pada sisi lain,
kita harus tetap netral dan menjadi institusi yang mampu mengawal proses
demokrasi di Negara ini.
Oleh karenanya, sebagaimana diamanatkan dalam
Undang-Undang No. 34 tentang TNI, saya ingin tegaskan agar sikap
netralitas dan memegang teguh ketentuan demokrasi harus dijunjung
tinggi. Jangan biarkan prajurit kita, baik perorangan maupun satuan
terpengaruh atau dimanfaatkan untuk kepentingan politik praktis, karena
TNI hanya mengenal politik Negara" pungkasnya. (AD)
Posting Komentar