Condet,PK-Sebanyak
400 tokoh masyarakat warga Jabodetabek, mengikuti kegiatan pelatihan
Kader Bela Negara 2017 tahap I yang dilaksanakan 21- 23 November 2017,
bertempat di Markas Rindam Jaya/Jayakarta, Condet Jakarta Timur.
Pelatihan Kader Bela Negara dilaksanakan untuk memperkuat karakter pemuda dan masyarakat dalam menanamkan sikap patriotisme.
Materi
pendidikan dan pelatihan yang diberikan diantaranya yakni Pendidikan
Ilmu Wawasan Kebangsaan, Nasionalisme, Kepemimpinan, Anti Narkoba,
Kedisiplinan dan Ilmu Anti Teroris dan Radikalisme. Selain materi
pendidikan, juga ada latihan Kesemaptaan Jasmani berupa
Baris Berbaris dan latihan lainnya.
Sementara
itu Danrindam Jaya/Jayakarta Kolonel Inf. Anton Yuliantoro mengatakan
supaya para siswa pelatihan Kader Bela Negara Tahun 2017 diminta untuk
membulatkan tekad dan mengilangkan keraguan dalam mengikuti pendidikan
serta kembangkan budaya bertanya apabila belum mengerti dalam menerima
setiap materi pelajaran yang diberikan pelatih/Gumil sehingga menjadi
Kader Bela Negara yang profesional.
“Bulatkan
tekad dan hilangkan rasa keraguan, ciptakan budaya bertanya, para siswa
pelatihan Kader Bela Negara diharapkan juga untuk mengikuti semua
petunjuk dan arahan pelatih agar dapat mengikuti dan melewati semua
kegiatan pendidikan dengan aman tanpa hambatan," pungkasnya.
Sementara
itu Kasi Intel Rindam Jaya/Jayakarta yang menyampaikan materi mengenai
Ilmu Anti Teroris dan Radikalisme, Mayor Inf Agus Muhamad berharap
peserta pelatihan mempunyai pandangan yang maju dan mengerti serta
memahami siapa teroris dan bagaimana faham radikal yang sebenarnya.
"Dengan
memahami siapa teroris dan bahayanya faham radikal maka generasi bangsa
ini tidak lagi terkecoh dengan berita-berita yang hoax, khususnya di
media sosial karena kita ketahui bahwa proxy war sudah ada dan terjadi
di media sosial," ujarnya.
Selain
itu Mayor Inf Munijo yang memberikan materi tentang Ilmu Kedisiplinan
mengatakan bahwa dengan memahami ilmu kedisiplinan diharapkan generasi
bangsa memiliki kedisipinan yang tinggi, dan menjadi manusia Indonesia
yang tidak suka membuang waktu percuma, cepat dalam bertindak tidak
menjadi pemalas.
''Kader
Bela Negara jangan sampai menjadi pemimpin karbitan yang hanya sekejap
memberikan pencitraan, namun kemudian hilang dan meninggalkan dampak
buruk bagi lingkungan sekitarnya. Namun harus menjadi pemimpin yang akan
membawa manfaat bagi masyarakat, dan Negara Kesatuan Republik
Infonesia, dengan dasar kedisiplinan inilah maka akan tercipta seorang
kader pemimpin yang baik dan pastinya tidak pemalas, memberikan
pencitraan merupakan tindakan malas, karena tidak konsiten dan berdampak
jelek," jelasnya.
Ery
Nasution salah seorang siswa pelatihan Kader Bela Negara 2017 di Rindam
Jaya menuturkan bahwa kegiatan ini sangat banyak positifnya, khususnya
dalam pemantapan hati dan jiwa terhadap Cinta Tanah Air.
"Pelatihan
Kader Bela Negara ini sangat banyak nilai positifnya, kami sebagai
masyarakat dapat langsung menerima ilmu dari para perwira menegah TNI,
juga kami langsung dapat ilmu pelatihan fisik yang dapat menyehatkan
diri kami, serta ilmu kedisiplinan yang tidak kami dapatkan di luar
namun disini semuanya kami dapatkan," ungkap Ery.
"Kami
juga dapatakan ilmu lainnya seperti rasa hormat, kesetiaan, kesadaran
dan semangat kebersamaan, dimana kami nanti akan menjadi kader anak
bangsa yang benar-benar cint Pancasila dalam mempertahankan Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan UUD 1945," tandasnya.
Dalam
kegiatan pelatihan Kader Bela Negara Tahun 2017 di Rindam
Jaya/Jayakarta yang berlangsung selama tiga hari tersebut telah berjalan
dengan teetib, lancar dan aman.

Posting Komentar