PK,.Yogya
Barat. Kamis (26/10/17) bertempat di Lapangan Semirah, Desa Pendoworejo
Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo telah di laksanakan Upacara
Penutupan TMMD Sengkuyung Tahap III Kodim 0731/Kulon Progo Tahun 2017
dengan Tema " Percepatan Pembangunan Meningkatkan Kemandirian Pangan dan
Kesejahteraan Masyarakat".
Bertindak selaku Inspektur Upacara Dandim 0731/Klp, Letkol Arm Teguh Tri Prihanto Usman, S.Sos.MM.
Dengan Komandan Upacara, Kapten Inf Nurhadi Wijaya Danramil
06/Nanggulan Kodim 0731 / Kulon Progo. Sedangkan Perwira Upacara di
pegang oleh, Kapten Inf Nurudin Pasipers Kodim 0731 / Kulon Progo.
Tampak hadir dalam Kegiatan tersebut. Jumanto Staf ahli hukum, pemerintahan dan politik mewakili Bupati Kulon Progo.Letkol Cpm Yudi Wahyudi Danden Pom IV/2 Yka. Mayor Inf Ary Susetyo Kasdim 0731/Kp.. AKBP Irfan Rifai.SH .S. IK Kapolres Kulon Progo.. Kapten Lek Supratman Kadishar Sat Radar 215 / Congot . AKBP Junedi Hidayat Waka Den Brimob Sentolo . Lajiyok Mulyono Wakil ketua II DPRD Kulon Progo. Mayor Caj Ahermanto Kaminved Kulon Progo. Seluruh Forkopimda Kab Kulon Progo. Seluruh Danramil Kab Kulonprogo. Purwono. S. Sos Camat Girimulyo. Kompol Fahrudin. SH Kapolsek Girimulyo. Seluruh Muspika Kecamatan Girimulyo serta Kepala Desa Pendoworejo.
Dalam
laporan singkat hasil TMMD oleh Kapten Inf Wiyono, Pasiter Kodim 0731 /
Kulon Progo, selaku penanggung jawab TMMD mejelaskan, Sasaran TMMD TNI
Manunggal membangun desa Sengkuyung Tahun Anggaran 2017 Kabupaten antara
lain,
1. Sasaran fisik
a. Corblok jalan : 514 x 2,5 x 0,10 m
b. Talud :72,5 x 3 x 0,14
2. Sasaran non fisik memberikan bimbingan , penerangan dan penyuluhan kepada masyarakat dalam bimbingan:
a. Pembinaan mental dan agama.
b. Penyuluhan radikalisme dan Kamtibmas
c. Penyuluhan tentang bela negara dan wawasan kebangsaan
d. Penyuluhan narkoba kenakalan remaja dan penyakit masyarakat
e. Penyuluhan kesehatan dan bakso KB
f Penyuluhan peternakan
Lama pelaksanaan kegiatan selama 30 hari efektif mulai tanggal 27 September sd 26 Oktober 2017
3. Pelaksanaan terdiri dari
a. Kodim 0731 Kulonprogo : 30 orang
b. Sat Radar 215 congot : 5 orang
c. Pos TNI AL : 2 orang
d. Polres Kulon Progo : 15 orang
e. Den B Satbrimob DIY sentolo : 5 orang
f. Tagana : 5 orang
g. Satpol pp : 5 orang
h. Masyarajat di babtu KBT aparat penerintah : 50 orang setiap hari.
Amanat
Kasad Pada Upacara Penutupan TNI Manunggal Membangun Desa Ke-100 TA.
2017, yang dibacakan Dandim 0731 Kulon Progo selaku Inspektur Upacara
antara lain ;
1. TNI baru saja memperingati Hari
Ulang Tahunnya yang ke-72, dan bila kita melihat momentum perayaan HUT
tersebut, tergambar dengan cukup jelas kedekatan antara TNI dan rakyat
Indonesia. Terkait dengan hal itu, atas nama semua prajurit TNI,
perkenankan saya menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan
setinggitingginya kepada seluruh masyarakat Indonesia atas doa restu
sehingga peringatan ke-72 HUT TNI berjalan lancar.
Selanjutnya,
sebagaimana kita ketahui bersama bahwa pada bulan Oktober 2017 ini,
Litbang Kompas juga merilis hasil survei yang menunjukkan bahwa TNI
menempati posisi tertinggi sebagai institusi dengan citra paling balk
Pada hasil survei tersebut, tingkat kepercayaan publik kepada T NI
mencapai 94%. atau mengalami peningkatan sebanyak 3% dari survei
sebejumnya pada Januari 2015 sebesar 91.2% .
Tingginya kepercayaan rakyat
terhadap TNI mengindikasikan bahwa kedekatan dan kemanunggalan TNI dan
rakyat semakin baik. Bagi TNI khususnya TNI AD. Hal ini adalah modal
utama dalam pembangunan inti kekuatan pertahanan negara. Slogan Bersama
Rakyat TNI Kuat, yang ditetapkan sebagai tema HUT TNI yang baru lalu.
Bukanlah semata-mata kalimat yang dibuat supaya manis didengar, tetapi
karena TNI sangat menyadari dahsyatnya kekuatan kebersamaan, dalam
kedaulatan
dan mengawal eksistensi NKRI.
Oleh
karenanya, sebagai bagian dari sistim nasional, TNI AD terus berusaha
mengambil bagian dari upaya peningkatan kesejahteraan rakyat,dan
mewujudkan kemanunggalan TNl Rakyat sebagai kekuatan pertahanan. Secara
universal, tugas tentara memang untuk berperang, tetapi pada masa damai,
tentara akan turun kelapangan untuk membantu kesulitan rakyatnya dan
membantu program pembangunan pemerintahnya, karena pada masa damai
sesungguhnya merupakan suatu masa dimana negara sedang menyiapkan diri
untuk berperang. TNI AD mengalokasikan anggaran yang cukup besar untuk
pelaksanaan TMMD di seluruh Indonesia melalui program TMMD.
Selain itu juga membangun dan membangkitkan kembali nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong guna membantu percepatan program pemerintah dalam upaya peningkatan kesejahteraan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat, terutama di pedesaan.
Hal
ini sejalan dengan tema yang diangkat yaitu "Percepatan Pembangunan
Meningkatkan Kemandirian Pangan dan Kesejahteraan Masyarakat".
2.
Kegiatan TMMD ke-100 pada tahun 2017 ini diselenggarakan selama satu
bulan mulai tanggal 27 September sed. 26 Oktober 2017, secara serentak
di 52 titik di 52 Kabupaten/Kota. Tujuan kegiatan TMMD adalah membantu
pemerintah meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam rangka menyiapkan
Ruang Juang, Alat Juang dan Kondisi Juang yang tangguh, dengan sasaran
melaksanakan pembangunan fisik dan non fisik.
Secara
fisik, pada TMMD ke-100 ini, TNI menyelesaikan berbagai sasaran
infrastruktur seperti pembangunan, rehabilitasi, pengerasan, pengaspalan
dan peningkatan badan jalan, pembuatan dan rehab jembatan, pembangunan
dan renovasi rumah ibadah, pembangunan dan renovasi sekolah,
rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni serta pembangunan sarana sanitasi
yang dibutuhkan masyarakat. Selain itu, TNI juga bekerjasama dengan
Kementan RI melaksanakan berbagai pembangunan dalam rangka meningkatkan
Kemandirian Pangan Nasional di 52 titik pelaksanaan TMMD berupa
pembangunan jaringan irigasi tersier dan pemberian bibit sesuai
kebutuhan Satgas.
Secara non fisik, TMMD merupakan
momentum yang sangat baik untuk menggelorakan kembali semangat gotong
royong yang sudah mulai pudar di dalam masyarakat kita karena tergerus
dengan budaya hedonisme dan individualisme. TMMD juga memperkuat
Kemanunggalan antara TNI dan Rakyat yang merupakan wujud dari salah
satu jati diri TNI sebagai Tentara Rakyat. TNI meyakini bahwa
kebersamaannya dengan rakyat adalah inti kekuatan TNI.
Pada akhirnya,
diharapkan bahwa seluruh kondisi tersebut semakin memantapkan Wawasan
Kebangsaan dan Ketahanan Nasional dalam rangka menjaga kedaulatan dan
keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3.
Untuk lebih merekatkan kemanunggalan TNI dan Rakyat serta mempererat
hubungan silaturahmi dan kekeluargaan antara TNI dan Rakyat, maka Satgas
TMMD ke-100 wajib tidur dirumah masyarakat dan makan bersama masyarakat
dengan memanfaatkan ULP Prajurit yang diberikan oleh Komando Atas.
Hal
tersebut membuktikan bahwa TNI dan Rakyat memang tidak terpisahkan. Roh
TNI adalah rakyat karena sejarah menunjukkan bahwa TNI lahir dari
rakyat dan berjuang bersama rakyat dalam merebut kemerdekaan.
Sebaliknya, sebagai wujud penghargaan TNl kepada masyarakat yang telah
menyiapkan makanan dan menyediakan rumahnya untuk ditempati oleh para
prajurit TNl serta bergotong-royong selama pelaksanaan TMMD, maka TNI
mengundang putra putri mereka untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan
Wisata Nusantara Bersatu sebagai rangkaian kegiatan HUT TNI ke-72 Tahun
2017 yang lalu.
4. Kita
tentu telah sama-sama menyadari bahwa Bangsa Indonesia pada saat ini
sedang menghadapi gelombang ancaman yang sangat deras terhadap berbagai sendi
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Berbagai persoalan
yang sedang terjadi baik maraknya paham radikalisme, sikap intoleran,
ancaman terorisme, penyalahgunaan narkoba, berkembangnya sikap hedonisme
dan konsumerisme, adu domba, mernecah belah, memperuncing perbedaan dan
upaya memunculkan ideologi selain Pancasila, seolah-olah merupakan
virus penyakit yang sedang menggerogoti kekebalan tubuh atau imunitas
Bangsa Indonesia.
Nilai-nilai luhur bangsa seperti
menghargai perbedaan, persatuan dan kesatuan, rela berkorban dan
pantang menyerah, kebersamaan dan gotong royong serta nasionalisme yang
menjadi kekuatan perjuangan dalam merebut kemerdekaan. (NSR/bang
natsir).


Posting Komentar