MALANG,.PK, (18/10)
Komandan Lanud Abd Saleh Marsma TNI Julexi
Tambayong membuka pendidikan transisi
penerbang C-212, transisi IX penerbang pesawat EMB-314 Super Tucano dan
transisi penerbang C-130 Hercules tahun 2017.
Upacara yang dilaksanakan di hanggar
diikuti perwira bintara dan tamtama, di pimpin oleh Komandan lanud Abd saleh
sebagai Irup. Turut hadir pada acara tersebut seluruh pejabat Lanud Abd Saleh, para
instruktur, teknisi, bintara dan tamtama dari Skadron Udara 4, 21 dan 32. Dalam
sambutannya Komandan Lanud Abd menjelaskan, pendidikan Transisi ini, merupakan
Upaya TNI AU yang tidak pernah berhenti dalam jajaran TNI AU dalam menyiapkan
penerbang muda. Pendidikan transisi ini Memiliki arti yang sangat strategis. Karena
nantinya seorang penerbang akan menjadi ujung tombak TNI AU.
Pada hakekatnya merupakan investasi sumber
daya manusia yang diproyeksikan ke masa depan terhadap pesawat C-212, EMB- 314
Super Tucano dan C-130 Hercules. Oleh karena itu, dengan melalui pendidikan ini
para Penerbang tersebut diatas akan dididik untuk dipersiapkan dalam proses
pengembangan SDM khususnya penerbang pesawat angkut maupun pesawat tempur yang
handal dan mampu mengemban tugas dan tanggung jawab dalam mengoperasikan
pesawat di masa mendatang.
Pendidikan transisi penerbang yang akan
dilaksanakan diikuti perwira penerbang melaksanakan transisi pesawat CN 212 di
Skadron Udara 4, transisi EMB-314 Super Tucano di Skadron Udara 21 dan transisi
C-130 Hercules di Skadron Udara 32. Selama melaksanakan latihan transisi akan
diberikan materi bina kelas dan bina terbang oleh para instruktur. “Untuk bina
kelas meliputi airwork, pattern, instrument, dropping, formasi dan low level
serta navigasi” ujarnya
Pendidikan Transisi, bertujuan untuk kaderisasi para Penerbang
dengan sasaran agar dapat dicapai tingkat kualifikasi Penerbang sesuai pesawat yang telah dilatihkannya. Komandan menekankan
factor lambangja tetap menjadi prioritas utama dan para Penerbang agar dapat
menghindari kesalahan sekecil apapun, dan dapat melaksanakan tugasnya sesuai
prosedur yang telah ditetapkan.
Pendidikan transisi ini diikuti 6 penerbang
terdiri dari 2 penerbang skadron 4, (Letda Pnb Yanwar dan letda Pnb Adam) satu
penerbang dari Skadron 21(Letda Pnb IrfanK) dan 3 penerbang dari Skadron 32 (letda Pnb
Aditya N, Letda Teguh Cahyono, Letda Pnb Matius Bayu leksono). Menurut rencana
jam terbang yang akan dicapai untuk Pesawat angkut 30 jam terbang dan 50 jam
terbang. Sedangkan untuk Tucano mencapai 100 jam terbang. Sedang bina kelas
120-150 jam terbang.
Pada upacara hari ini ditandai dengan
penyematan badge satuan sebagai tanda kualifikasi penerbang. Upacara diakhiri
dengan ucapan selamat dari seluruh pejabat dan para instruktur.
|
|
|
|
|
|
|
Posting Komentar