PK,.Cilacap
- Kodim 0703/Cilacap menerima kunjungan Tim Sergap Mabesad wilayah
Kodam IV/Diponegoro, Brigjen TNI Sudarto dan rombongan untuk melihat secara langsung pelaksanaan kegiatan Serapan Gabah Petani (Sergap) di wilayah Kodim 0703/Cilacap, Senin (08/05).
Tim
Sergap Mabesad mengawali kegiatannya di Kodim 0703/Cilacap dengan
melakukan rapat koordinasi bersama Dandim 0703/Cilacap, Kadis Pertanian
Cilacap, Kepala Dinas Ketahanan pangan Cilacap, Kepala Bulog wilayah
Cilacap, Perwakilan mitra Bulog, Para Danramil Jajaran Kodim
0703/Cilacap dalam rangka serap aspirasi terkait mekanisme dan kendala
yang dihadapi oleh Gapoktan maupun Poktan dalam mencapai target Sergap
ke Bulog.
Mengawali dalam
rakor, Dandim 0703/Cilacap, Letkol Inf Ferdial Lubis, MPICT nengatakan,
Target LTT (luas Tanah Tanam di wilayah Kabupaten Cilacap sudah
melebihi dari yang ditargetkan, saat ini wilayah Kodim 0703/Clp
peringkat 4 dari 9 kodim dijajaran Korem 071/WK. Selain itu, hal-hal
yang menonjol dilapangan saat ini kurangnya jetersediaan air, para
petani masih berpegang pranoto wongso 7 yakni adat istiadat.
Serangan
OPT dan dampak perubahan iklim, kadar air hingga 14,6 persen, patahan
terlalu besar karena jenis padinya campuran dan segi kuantitas menurun.
Dijelaskan
bahwa kendala dilapangan yakni, curah hujan tinggi dan keterbatasan
volume gudang Bulog, keterbatasan personil Bulog, Jumlah mitra bulog
masih sedikit serta tempat penjemuran padi sangat terbatas," papar
Dandim.
Sambungnya, upaya yang dilakukan saat ini, memaximalkan
saat cuaca terang untuk kegiatan panen, serta saran kepada Bulog untuk
sewa gudang pendampingan jajaran Kodim saat melakukan sergab dan mendorong Gapoktan untuk menjadi mitra Bulog.
Strategi yang akan dilaksanakan kedepan, sergab
langsung ke RMU dan perumahan gapoktan,dan akan disosialisasi awal pra
panen. Dengan adanya keterbatasan personil Bulog maka untuk bulog akan
didampingi babinsa.
Lebih lanjut Kepala Tim Sergap Mabesad wilayah Kodam IV/Diponegoro Brigjen
TNI Sudarto mengemukakan, "Dalam menyerap Serapan gabah dari petani ke
Bulog saat ini melalui mitra kerja maupun satker adalah Babinsa dan PPL
satker bertugas menghimpun dan menjual ke Bulog, dengan terbentuknya
satuan kerja tersebut diharapkan dapat meningkatkan target pangan
Nasional," ujarnya.
Sampai
dengan bulan Mei di Kabupaten Cilacap dalam menyerap gabah baru
mencapai 23 persen dari 100% yang ditargetkan sampai dengan bulan
Agustus 2017, untuk itu diharapkan para Babinsa, PPL, Mitra kerja harus
memaximalkan kerjanya dengan melaksanakan pembelian langsung, dan untuk
pengolahanya bekerja sama dengan mitra kerja guna untuk mencapai target
yang sudah ditentukan. "Sy tegaskan para Babinsa dan PPL untuk pengadaan
beras melalui satker dan mitra,"
tandas Brigjen TNI Sudarto.
Kedepan
diharapkan dari Dinas Pertanian agar memberikan data ke Kodim dan
Gapoktan mana yang mendapat bantuan benih, bibit dan alsistan dari dinas
pertanian, sehingga para Babinsa dan PPL dapat mendorong para petani
yang sudah mendapat bantuan untuk menjual hasil pertanianya ke Bulog,
dan sebagai sebagai sarana komsos para Babinsa di wilayahnya.
Keterlambatan
penyaluran Raskin ataupun Rastra yang lebih dari 3 (tiga) bulan dapat
menimbulkan menumpuknya beras yang ada di Bulog, sehingga masyarakat
mengkonsumsi beras yang baru.
Dengan
adanya kunjungan dan pengarahan oleh tim Sergab Mabesad diharapkan
dapat meningkatkan dan mencapai hasil yang telah ditargetkan dalam
menyerap gabah milik petani diwilayah Kabupateb Cilacap, sehingga
ketahanan pangan Nasional dapat terpenuhi.
Selesai
rapat koordinasi Tim Sergap Mabesad meninjau Posko Sergap Kodim
0703/Cilacap, serta mengunjungi pengilingan padi UD "Sri Rejeki" milik
Ibu Yati di Desa Maos kidul, wilayah Koramil 07/Maos. Di sini Tim Sergap
melakukan tes kadar air Gabah, Hal ini untuk membuktikan kendala di
lapangan terhadap penolakan pengiriman gabah kering giling ke Bulog yang
dikirim Babinsa karena dinilai kadar air masih tinggi. (Srd.Sty)
Posting Komentar