PORTAL-KOMANDO.COM,.Cilacap - Muhammadiyah Pilih Membangun Masyarakat Islam, bukan Negara Islam.
Hal
itu diungkapkan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah,
Tafsir dalam Pengajian Tematik bertema Islam dan Kebangsaan yang
diselenggarakan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Cilacap, Minggu
(19/3).
Dijelaskan Tafsir, persoalan Islam dan negara sempat menjadi perdebatan sengit di masa-masa awal kemerdekaan.
“Ada
yang menginginkan Islam sebagai dasar negara, ada pula yang
menginginkan Pancasila. Maka pada 5 Juli 1959, Bung Karno mengeluarkan
dekrit Presiden, mengembalikan Pancasila sebagai dasar negara” jelasnya.
Dijelaskan
Tafsir, merumuskan Islam sebagai dasar negara bukan persoalan mudah
karena multitafsir, sehingga Muhammadiyah memilih Pancasila sebagai
dasar negara, bukan Islam.
“Kami
memilih membangun moslem society (masyarakat muslim), bukan Islamic
State (negara Islam). Islam tetap bisa mewarnai bangsa Indonesia, tidak
harus menjadi negara. Ibarat garam, Islam bisa mewarnai seluruh sendi
kehidupan termasuk moral bangsa, kultur, dan budaya bangsa” terangnya.
Di sisi lain, lanjut Tafsir Muhammadiyah juga menegaskan sikap terkait Islam dan budaya.
“Muhammadiyah
tidak bisa lepas dari kultur. Nabi Muhammad sukses dengan gerakan
Islamisasi di jazirah Arab karena menyampaikan dengan nilai-nilai Arab”
ujarnya.
Diakui Tafsir, gerakan puritan
(pemurnian) yang diusung Muhammadiyah kerap berbenturan dengan kultur
masyarakat dan memicu konflik, sehingga muncullah konsep dakwah
kultural.
“Kami tidak menarik diri dari kultur
masyarakat. Namun tetap mengacu pada putusan tarjih Islam dan Budaya.
Bahwa kultur yang dimaksud tidak mengandung syirik, maupun khurafat.
Kami tidak memberantas budayanya, tapi khurafatnya” tegasnya.
Kapolres
Cilacap, AKBP Yudho Hermanto yang juga menjadi pemateri dalam pengajian
tersebut mengingatkan kembali peranan penting umat Islam dalam merebut
dan mempertahankan kemerdekaan.
“Islam sebagai ajaran melawan penjajahan. Maka jika tidak ada semangat Islam, hilanglah semangat kebangsaan” katanya.
Pemateri
lain, Komandan Kodim 0703/Cilacap, Letkol (Inf) Ferdial Lubis
mengapresiasi perjuangan dan peran Muhamamdiyah yang sudah berjuang
lebih dari satu abad.
Perjuangan Muhammadiyah, kata dia, tidak bisa dipisahkan dari TNI yang berperan menjaga keseimbangan ideologi di masyarakat.
“Maka
dalam kesempatan ini kami juga meminta peran serta Muhammadiyah untuk
mengingatkan masyarakat dan lingkungan sekitar agar dalam posisi
seimbang, tidak terlalu ekstrim ke kiri maupun ekstrim ke kanan”
jelasnya.
Kegiatan di Gedung Dakwah
Muhammadiyah Cilacap ini, dipimpin langsung oleh Ketua PDM Cilacap,
Kuswan Hassan dihadiri sekitar 300 orang dari unsur struktural PDM,
badan otonom, perwakilan Pimpinan Cabang Muhammadiyah se-Kabupaten
Cilacap, dan Amal Usaha Muhammadiyah. (STY-Red)
Posting Komentar