Home » » Ribuan Jamaah Hadiri Istighosah Khaul Panglima Besar Jenderal Soedirman

Ribuan Jamaah Hadiri Istighosah Khaul Panglima Besar Jenderal Soedirman

Written By ANDI on 30 Jan 2017 | 8:19 AM

PORTAL-KOMANDO.COM.PURBALINGGA,.Ribuan jamaah dari berbagai kalangan yang ada di wilayah Purbalingga dan sekitarnya, hadiri Istighosah dalam rangka Khaul 101 Tahun Panglima Besar Jenderal Soedirman, Minggu (29/1) di Monumen Tempat Lahir Panglima Besar Jenderal Soedirman Desa Bantarbarang Kec.Rembang Kab.Purbalingga.


Istighosah dengan menghadirkan Ulama kondang dari Pekalongan KH.Habib Luthfi bin Ali bin Yahya dihadiri Kasrem 071/Wk Letkol Inf Ariful Mutaqin mewakili Danrem 071/Wk Kolonel Inf Suhardi, Bupati Purbalingga H.Tasdi beserta Forkopimda Purbalingga, para Dandim sejajaran Korem 071/Wk, para Kepala OPD Kab.Purbalingga, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, para Camat beserta Forkopicam se Kab.Purbalingga, para Kepala Kelurahan/Desa beserta perangkat Desa, para Mahasiswa dan Pelajar, anggota TNI dan Polri, serta warga masyarakat Purbalingga dan sekitarnya.

Bupati Purbalingga H.Tasdi, S.H., M.M. dalam sambutannya menyampaikan kegiatan yang dilaksanakan ini merupakan rangkaian dari kegiatan Festival Panglima Besar Jenderal Soedirman yang telah dilaksanakan dari 24 hingga 29 Januari 2017.

Dikatakan bahwa Panglima Besar Jenderal Soedirman yang lahir di Desa Bantarbarang Rembang 101 Tahun lalu tepatnya 24 Januari 1916 dan wafat 29 Januari 1950 dalam usia 34 Tahun karena sakit. Tujuan diselenggarakannya kegiatan ini untuk kita mendekatkan diri pada sang Khalik Allah SWT dan sekaligus kita mendoakan Panglima Besar Jenderal Soedirman yang telah memperjuangkan bangsa dan negara ini.

Kita berdoa bersama agar kita diberi kekuatan dan sekakigus untuk mensuri tauladani sikap kepahlawanan Panglima Besar Jenderal Soedirman. Disamping itu, kita berkumpul bersama ini untuk mendoakan keselamatan bangsa dan negara, agar bangsa kita tetap utuh dan tidak terpisahkan sampai kapanpun.

"Momentum ini disamping untuk mendoakan Panglima Besar Jenderal Soedirman agar beliau diterima disisi-Nya dan kita diberi kekuatan untuk meneruskan perjuangan beliau. Kita jadikan momentum ini menyatukan seluruh komponen dan elemen bangsa untuk mempererat dan memperkokoh persatuan dan kesatuan, kebhinnekaan untuk tetap tegak kokohnya keutuhan dan kedaulatan NKRI yang kita cintai bersama", terangnya.

Pada kesempatan yang sama, KH.Habib Luthfi bin Ali bin Yahya dalam tausyiahnya menyampaikan bahwa kita berkumpul dan duduk bersama ini yang merupakan majlis paling mahal yakni kekuatan Indonesia. "Selagi Umaro, Ulama, TNI dan Polri duduk bersama, maka Indonesia tidak dapat tergoyahkan", terangnya.

Dengan adanya peringatan khaul penerus bangsa, diharapkan mampu menjawab tantangan masa depan bangsa kedepan, karenanya kita sebagai warga bangsa tidak boleh melupakan sejarah. Sebagaimana dicontohkan Rasulullah yang tidak pernah beliau melupakan pamannya yang meninggal dalam perang uhud. Beliau mengadakan khaul untuk mengenang dan menghormati jasa-jasa pamannya Hamzah bin Abdul Mutholib.

"Khaul Jenderal Soedirman ini tidak melanggar sunah Rasulullah. Saya minta kepada Bupati dan Dandim agar setiap tahunnya digelar wisata religi ditempat ini, dengan tujuan agar generasi muda penerus perjuangan bangsa, mengenal tempat lahir Panglima Besar Jenderal Soedirman yang mempunyai andil besar dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa dan negara ini', jelasnya.

"Kita ketahui bahwa Panglima Besar Jenderal Soedirman selain sebagai tentara pada masa perjuangan dulu, juga sebagai seorang ustad yang selama hidupnya tidak pernah batal dalam wudhu. Khaul ini sudah tepat dilaksanakan dan bukan bermaksud syirik, karena kita lakukan ini untuk generasi muda penerus bangsa ini agar mereka tetap terpatri nasionalisme dan patriotismenya pada bangsa ini. Kita lakukan ini dan selama hati kita berhubungan dengan Allah SWT, bukan syirik", ungkapnya.

Pada kesempatan lainnya, dalam tausyiahnya KH.Habib Luthfi menghimbau kepada generasi muda agar berziarah ke Taman Makam Pahlawan untuk menguak sejarah. Dengan berziarah ke Taman Makam Pahlawan ini agar mereka mengenal para pahlawan dan mereka memiliki kebanggaan terhadap bangsa dan negara. Sama seperti kita berziarah ke makam para wali, selain kita berziarah mendoakan arwah para pahlawan maupun wali, kita bisa memberikan dan mendatangkan rizki bagi warga sekitar dan mensejahterakannya, selain itu mempererat silaturahim untuk persatuan umat.

Jaman sekarang banyak terjadi hasutan-hasutan untuk memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa ini yang akan membuat kita tertinggal jauh dengan negara lain. Indonesia Raya merupakan lagu kebanggaan kita bangsa Indonesia membangun nasionalisme karenanya Kebhinnekaan harus kita eratkan, persatuan dan kesatuan harus kita jaga agar kita tidak tergoyahkan. Mari kita bangun kembali nasionalisme dan patriotisme kita pada bangsa kita ini, mari kita bangkitkan kembali kebanggaan terhadap bangsa dan negara sendiri dan mari kita perkokoh persatuan dan kesatuan kita untuk tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai bersama.
Share this article :

Posting Komentar

 
Copyright © 2016 - All Rights Reserved
Created by Portal-Komando