PORTAL-KOMANDO.COM,.(Penkostrad. Jumat, 27 Januari 2017).Satuan
Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI - Malaysia, Yonif Para
Raider 502 Kostrad kembali berhasil mengamankan lima orang warga negara
Malaysia yang diduga pelintas batas ilegal di perbatasan Sepadan
Indonesia Malaysia, Rabu (25/1).
Penangkapan
tersebut dilakukan atas informasi warga tentang sering adanya pelintas
batas. Kelima WNA tersebut ditangkap karena masuk ke wilayah Indonesia
tanpa dilengkapi dokumen resmi atau paspor. Mereka masuk ke Indonesia
melalui jalan-jalan tikus di perbatasan Sepadan, dengan alih-alih
mencari hiburan di cafe sekitar Kecamatan Badau, Kabupaten Kapuas Hulu,
Kalimantan Barat.
Saat
dikonfirmasi, Komandan Satgas 502 Mayor Inf Febi Triandoko menjelaskan,
"Saat dilakukan penangkapan, kelima WNA ilegal tersebut masih dalam
keadaan pengaruh alkohol dan mereka juga sempat menolak untuk dilakukan
pemeriksaan, sehingga kami terpaksa membawanya ke Komando Taktis (Kotis)
Satgas Pamtas Yonif Para Raider 502 Kostrad untuk dilakukan pemeriksaan
lebih lanjut", ujarnya.
Lima
orang WNA asal Malaysia yang ditangkap tersebut yaitu, Ujon Anak Maling
(34 th), Kimin Anak Bugek (39 th), Jacky Anak Luju (32 th), Bengkong
anak Bajut (52 th) dan Mail Anak Ngadan (40 th). Sampai berita ini
diturunkan, kelima WNA asal Malaysia yang seluruhnya berjenis kelamin
laki-laki tersebut masih diamankan oleh Satgas Pamtas Yonif Para Raider
502 Kostrad dan rencananya akan diserahkan ke pihak Imigrasi Badau.
Lebih
lanjut Febi mengungkapkan, "Pelintas batas asal Malaysia kerap memasuki
wilayah Indonesia secara ilegal tanpa melalui prosedur keimigrasian
yang benar. Sehingga perlu dilakukan pengamanan secara ketat guna
mencegah segala bentuk tindakan praktik penyeludupan melalui jalur
darat. Disamping itu perlu penegakkan aturan hukum yang tegas guna
memberikan efek jera terhadap warga negara asing yang keluar masuk
negara Indonesia secara illegal.
Tugas
mengamankan wilayah perbatasan merupakan salah satu tugas TNI AD dalam
operasi militer selain perang, dimana wilayah perbatasan merupakan
daerah terdepan NKRI yang memiliki nilai strategis bagi kedaulatan dan
pertahanan negara. Terlebih di perbatasan RI-Malaysia, masih sering
ditemukan adanya permasalahan yang menonjol, antara lain aktivitas
berbagai kegiatan illegal seperti pergeseran patok batas, perambahan
hutan, tambang illegal, pelintas batas, human trafficking dan tindakan
kriminal lainnya.
Posting Komentar