PORTAL-KOMANDO.COM,.(Penkostrad.
Jum’at, 9 Desember 2016). Penyakit HIV AIDS merupakan penyakit
masyarakat yang sangat cepat berkembang. Oleh sebab itu, pencegahan menjadi
tanggung jawab kita bersama, termasuk TNI. Pengobatan yang dilakukan hanyalah
untuk menjaga agar daya tahan tubuh penderita tetap baik, bila menurun maka
akan menghadapi kematian.
Sebagai upaya merespon cara pencegahan
penyebaran penyakit HIV AIDS dilingkungan Angkatan Darat, Brigif Raider 9
Kostrad mengikuti dengan seksama kegiatan sosialisasi tentang penyakit HIV AIDS
yang disampaikan oleh Komisi Penanggulangan AIDS, bertempat di Aula Mabrigif
Raider 9 Kostrad, Rabu
(7/12).
Kegiatan ini diikuti oleh 80 orang anggota yang terdiri dari Perwira, Bintara,
dan Tamtama Brigif Raider 9 Kostrad.
Sebagai Narasumber Ibu Hariati, M.kes selaku
wakil ketua KPA (Komisi Penanggulangan AIDS) dari Dinas Kesehatan Kabupaten
Jember. Dalam penyuluhannya Hariati menyampaikan banyak hal tentang AIDS kepada
peserta penyuluhan,
mulai dari pengertian AIDS, penyebab AIDS, sampai bagaimana cara menghindari
penyakit tersebut.
Narasumber juga menyampaikan bahwa, tujuan diadakan
kegiatan ini antara lain memberikan pemahanam yang lebih dalam terhadap masalah
penanggulangan dan pencegahan HIV AIDS, dikarenakan penyakit tersebut sedang
marak dikalangan penduduk Indonesia dan penyakit ini tidak dapat terdeksi
gejalanya, hanya dapat dilihat setelah beberapa puluh tahun kemudian setelah
terjangkit.
Materi disajikan dengan sangat menarik, para
peserta diajak untuk menyaksikan beberapa video yang terkait dengan pencegahan
HIV AIDS. Para penderita HIV AIDS tidak perlu dijauhi atau dikucilkan,
dikarenakan penularan HIV tidak terjadi karena bersentuhan. Penularannya
terjadi melalui empat jenis cairan yaitu ASI, cairan vagina, cairan sperma dan
darah, sehingga yang perlu kita lakukan adalah menjauhi penyakitnya bukan
penderita.
Dalam materinya Hariati juga mencantumkan data
terakhir pengidap HIV di Provinsi jawa timur, kasus HIV AIDS terbanyak berada
di Surabaya, dengan jumlah penderita mencapai 2.000 jiwa. Selanjutnya Kabupaten
Malang sekitar 1.000 jiwa, dan Kabupaten Jember 750 jiwa. Sementara daerah yang
paling sedikit penderitanya yakni Kabupaten Sampang hanya ada 4 kasus.
Posting Komentar