PORTAL-KOMANDO.COM,.(Penkostrad.
Kamis, 20 Oktober 2016). Dalam rangka menjaga dan melestarikan budaya
Indonesia, tentu menjadi tanggung jawab para generasi muda. Seperti halnya yang
dilakukan oleh para Pramuka Penggalang se-Jawa timur ini.
Kegiatan
yang bertema “Peran Penggalang Dalam Pelestarian Budaya Indonesia” ini digelar
selama 2 hari di Markas Divisi Infanteri 2 Kostrad, (15-16/10/16).
Kegiatan
kepramukaan yang diikuti siswa-siswi SMP se-Jawa Timur ini dibuka oleh Pabandya
Wanwil Kodam V/Brawijaya, Letkol Inf Nanang Trianggodo. Dalam sambutannya
Nanang mengatakan bahwa pelestarian budaya Indonesia merupakan tanggung jawab
generasi muda penerus bangsa, namun tetap perlu dukungan dari berbagai pihak,
karena budaya adalah merupakan salah satu identitas dan cermin suatu
negara.
Selain
itu berbagai materi perlombaan juga turut mengisi rangkaian kegiatan Pramuka
Galang Budaya ini, diantaranya Your Creativity and Clean Camp (YCCC), administrasi
regu, cerdas cermat, kesenian lagu dan tari, geguritan, desain batik, kaligrafi,
mading, mengukir serta kolase.
500
orang siswa-siswi yang mengikuti jalannya kegiatan yang digelar oleh pihak
Racana Universitas Negeri Malang ini, selalu menunjukkan rasa semangat dan
gembira selama mengikuti lomba. Bahkan mereka tidak peduli dengan cuaca siang
yang panas. “Bagaimana caranya memenangkan lomba,” mungkin itu yang ada dibenak
mereka.
Program
Tahunan Kepramukaan ini, adalah program kegiatan pendidikan di luar lingkungan
sekolah yang dikemas dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat,
teratur, terarah, praktis dan dilakukan di alam terbuka dengan prinsip dasar
kepramukaan dan metode kepramukaan, yang sasarannya untuk membentuk watak,
akhlak, dan budi pekerti yang luhur.
Sementara
itu Ketua Panitia, Deni Harianto menjelaskan diselenggarakannya kegiatan
Pramuka Galang Budaya di Markas Divisi Infanteri 2 Kostrad ini, sebagai salah
satu upaya dalam mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa. Sehingga
generasi muda dapat mengenal dan membentuk rasa memiliki terhadap kesenian dan
kebudayaan bangsa, karena jika mereka tidak mengenal dan tidak punya rasa
memiliki, tentu mereka tidak akan mencintai dan menjaga kesenian dan kebudayaan
tersebut,” jelas Deni.
Posting Komentar