PORTAL-KOMANDO.COM,.JAKARTA,.(21/10),.Dalam rangka mengenalkan secara lebih dekat satuan-satuan dijajarannya, TNI Angkatan Darat (TNI AD) melalui Dinas Penerangan TNI AD (Dispenad) kembali mengajak insan media mengunjungi kesatuannya setelah sebelumnya mengunjungi Detasemen Kavaleri Berkuda (Denkavkud).
Kali ini insan media diberikan kesempatan untuk berkunjung ke Kesatuan Batalyon Perbekalan Angkutan-4/Air (Yonbekang-4/Air) di markasnya, Tanjung Priok, Jakarta pada Jumat (21/10).
Yonbekang-4/Air memiliki tugas pokok mendukung pergeseran personil, bekal dan meteriil didaerah rawa, sungai, laut dan pantai dengan menggunakan Kapal Motor Cepat (KMC) atau Landing Craft Rubber (LCR) maupun dengan kapal-kapal ADRI. Kasubdis Media Cetak Dispenad, Kol Inf Benny Bintoro yang memimpin kunjungan mengatakan Yonbekang-4/Air merupakan satu-satunya Batalyon TNI AD yang memiliki kapal di Indonesia. "Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperkenalkan bahwa TNI AD juga memiliki kapal seperti halnya TNI AL" kata Kol Benny saat memberikan sambutannya.
Untuk itu dirinya berharap media untuk melihat, mencatat serta mempublikasikan Yonbekang-4/Air agar lebih diketahui rakyat Indonesia. "Hari ini, Yonbekang sedang melaksanakan pergeseran alutsista TNI AD yakni tank Leopard ke Natuna untuk latihan antar kecabangan" katanya.
Sementara Komandan Yonbekang-4/Air, Letkol Cba Atjep Miharja Soma dalam sambutannya menjelaskan sejak berdirinya hingga kini telah melaksanakan tugas- tugas baik dalam negeri maupun luar negeri. "Salah satu yang paling heroik yakni saat tergabung dalam operasi Komando Mandala dalam pembebasan Irian Barat pada tahun 1961-1962 dengan mengirimkan kompi-kompi speed boat tugis (tugas istimewa) dan mengakibatkan gugurnya dua prajurit Yonbekang Air sebagai prajurit pendarat" kata Atjep.
Danyon lebih lanjut mengatakan kedua prajurit tersebut tenggelam bersama kapal/MBT macan tutul ALRI pimpinan Komodor Yos Sudarso di laut Arafuru. "Sedangkan anggota lainnya yang masih hidup dan saat itu ditawan Belanda" ujarnya.
Danyon lebih lanjut mengatakan kedua prajurit tersebut tenggelam bersama kapal/MBT macan tutul ALRI pimpinan Komodor Yos Sudarso di laut Arafuru. "Sedangkan anggota lainnya yang masih hidup dan saat itu ditawan Belanda" ujarnya.
Untuk tugas di luar negeri, Danyonbekang-4/Air menjelaskan satuannya pernah melaksanakan pergeseran personil Pasukan Garuda ke Kongo dan pergeseran Alat peralatan Pasukan PBB di negara yang sama. "Kami juga pernah tergabung dalam kontingen Garuda pada tahun 2008-2009" kata Atjep.
Selain itu, menurut Danyon satuannya juga terlibat dalam operasi kemanusian seperti pada peristiwa bencana tsunami di Aceh dan untuk saat ini satuannya mendapatkan kepercayaan terlibat dalam Lantacab tahun 2016 dikepulauan Natuna. "Yonbekang-4/Air mendapat tugas melaksanakan pergeseran personel, Alutsista, bekal dan materiil dari Jawa ke pulau Natuna"pungkasnya. (Andi Digul)
Posting Komentar