PORTAL-KOMANDO.COM,.Shanghai - Badan Nasional
Penanggulangan Terorisme (BNPT) bekerja sama dengan Konsulat Jenderal Republik
Indonesia (KJRI)-Shanghai menggelar acara sosialisasi Pencegahan Paham Radikal
Terorisme kepada Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Shanghai, Rabu
(19/10). Hal ini dilakukan dalam rangka kunjungan kerja BNPT ke China.
BNPT
menghadirkan, Komisaris Jenderal Polisi Drs. Suhardi Alius, M.H dan Mohamad
Kamal, SH.,LL.M sebagai pembicara untuk memaparkan bagaimana perkembangan dan
pencegahan paham radikal terorisme. Serta tugas BNPT sebagai lembaga pemerintah
yang lansung bertanggung jawab kepada Presiden dalam upaya pencegahan paham
radikal dan terorisme.
Dalam
pemaparannya Komjen Suhardi Alius yang merupakan Kepala BNPT menjelaskan bahwa
radikalisme melekat pada seseorang atau kelompok yang menginginkan perubahan
baik sosial maupun politik dengan menggunakan paham kekerasan dan bertindak
ekstrem. Sikap ekstrem inilah yang membuat sebagian masyarakat takut dan cemas
akan hadirnya kelompok radikal.
Mantan
Kapolda Jawa Barat ini mengingatkan kepada peserta sosialisasi tentang bahaya paham radikalisme jika tidak cepat
diredam.
“Bahayanya
sangat luar biasa radikalisme tersebut, seperti api dalam sekam yang dapat
meledak setiap saat jika kita tidak cepat meredamnya, namun harus
mengedepan hak azasi manusia dalam upaya pencegahannya”, ucapnya.
Suhardi juga
menjelaskan BNPT terus melakukan pendataan warga negara Indonesia (WNI)
yang berangkat ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS. Hingga saat ini, tercatat
sekira 500 orang WNI yang sudah bergabung dengan ISIS.
“Coba
bayangkan jika nanti mereka kembali, jumlahnya pasti akan meningkat dua kalipat
karena ajaran dan paham yg mereka bawa dilanjutkan di indonesia, ini
benar-benar sangat berbahaya sekali. Ini harus cepat kita atasi agar tidak
tumbuh berkembang,” jelasnya.
Peserta sosialisasi begitu
antusias mendengarkan dan selanjutnya melemparkan beberapa pertanyaan seputar
penanggulangan serta pencegahan aksi terorisme. berbagai macam pertanya muncul
dari peserta mulai dari bagaimana pemahaman paham radikal, bagaimana upaya
pencegahannya.
Suhardi mengingatkan pentingnya mencerna informasi yang masuk agar tidak mudah terpengaruh dan tidak langsung mengikuti paham-paham yang radikal walaupun pada umumnya agak sulit membedakan paham-paham yang radikal dengan paham moderat, namun ada beberapa batasan yang dapat kita waspadai.
Selesai acara berakhir, Kepala
BNPT beramah tamah dengan peserta sosialisasi serta melakukan foto bersama.
(Rjl)
Posting Komentar