PORTAL-KOMANDO.COM,.Bandung Barat, -Menempati lahan seluas 104 hektar, berada di daerah apitan pegunungan Tangkuban Perahu dan Burangrang, Parompong Kabupaten Bandung Barat , Detasemen Kavaleri Kuda atau disingkat Denkavkud bermarkas.
Sebagai masyarakat sipil, anda mungkin sering melintasi markas TNI, tak semua orang bisa mendatangi apalagi melihat langsung proses latihan dan kemampuan serta fasilitas yang ada di markasTNI, tetapi Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Dispenad) membuka kesempatan tersebut. Satu diantaranya melalui program Press Tour, puluhan jurnalis diajak menengok langsung ke markas pasukan berkuda satu-satunya yang dimiliki TNI.
Denkavkud merupakan Satuan Operasi dibawah Pusat Kesenjataan Kavaleri Kodiklat TNI AD dengan tugas Pokok melaksanakan tugas operasi khususnya patroli pengamanan yang tidak dibatasi oleh jaring jalan, menyelenggarakan pembinaan dan pendidikan kuda militer dan personal, menyiapkan Satuan Kavaleri Berkuda untuk Kodam-Kodam, menyelenggarakan Petemakan Kuda serta menyelenggarakan Tugas tugas Protokoler dan Pengembangan Olah raga Berkuda Nasional maupun lnternasionai.
Satuan ini terbentuk berawal dari adanya kuda-kuda hasil rampasan selama perang kemerdekaan para akhir tahun 1949 dimana 20 ekor kuda diserahkan oleh bekas Tentara Kerajaan Hindia Belanda (KNIL) kepada satuan Kavaleri TNI. Baru para tahun 1957, Denkavkud membeli 178 ekor kuda dari Autralia. Setahun kemudian kembali mendatangkan 80 ekor dari Pakistan.
Saat disambut langsung oleh Komandan Detasemen Kavaleri Kuda (Dandenkavkud), Mayor Kav Solikhin , Rabu (28/9), Kasubdis Media Elektronika Dispenad, Kol Inf Benny Bintoro sebagai ketua rombongan menyampaikan maksud kunjungannya. "Wartawan merupakan mitra untuk menyampaikan berbagai kegiatan TNI bagi masyarakat, khususnya di Denkavkud" katanya.
Sebagai satu-satunya Satuan yang mendidik kuda-kuda perang, lanjutnya, pasukan berkuda tersebut banyak dilibatkan dalam berbagai tugas kemiliteran. Diantaranya , operasi penumpasan pemberontakan DI/TII di Jawa Barat serta penumpasan G30S/PKI di Jawa Barat. "Selain itu terlibat pengamanan dekrit presiden di istanan Negara serta kunjungan presiden AS , Nixon di Jakarta tahun 1959 serta operasi Timor-Timor juga pernah ditangani Denkavkud" jelas Kol Inf. Benny Santoro. Secara gamblang dirinyapun menjelaskan Denkavkud kerap melahirkan atlit-atit berkuda berprestasi, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Ada lima prajurit Denkavkud yang menjadi atlit berkuda yang telah mengharumkan nama bangsa di ajang internasional. "Beberapa hari lalu (17-25 September) Denkavkud ditunjuk Pordasi sebagai penyelenggara dan tempat berlangsungnya lomba berkuda PON ke-19" pungkas Kol Inf Benny Santoro.
Sementara sebagai tuan rumah, Denkavkud membuka pintu seluas-luasnya bagi peserta press tour untuk mengenal secara dekat Detasemen yang dipimpinnya selama baru 10 Bulan ini. "Hingga 66 tahun berdiri, kini Denkavkud memiliki 120 ekor kuda keturunan Through Bred , Warmblood, dan Anglo Arab yang terpelihara dengan baik dan kami jaga kualitas garis keturunannya" kata Mayor Kav Solikhin.

Pada kesempatan yang menyenangkan tersebut para jurnalis dijelaskan berbagai macam cara pemeliharaan dan perawatan (harwat) kuda dengan baik. Melalui Sersan Dua Hadne dibantu beberapa prajurit, secara rinci mereka menerangkan mulai dari pengenalan alat yang digunakan hingga tekhnik di dalam harwat kuda. Setelah mengikuti penjelasan tentang harwat kuda, awak media di suguhi kemampuan dan ketangguhan prajurit Denkavkud dalam sebuah simulasi yang menarik dan menegangkan. Dimulai dengan sebuah operasi rutin di daerah perbatasan wilayah NKRI, tampak pasukan berkuda TNI tersebut berjalan beriringan menelurusi wilayah tugasnya lalu berhenti disuatu titik.
Sesaat melintas dua prajurit Denkavkud (prajurit intai), tepat dihadapan kami (awak media) mereka memperlihatkan keahliannya bagaiman teknik mengintai dengan menunggangi kuda. Wow, kami dibuat terkesima dua prajurit tersebut berhenti lalu bisa bersama dengan kuda yang ditungganginya tiarap lalu mengintai.
Luar biasa, baru pertama kali bagi saya dan juga teman jurnalis lainnya menyaksikan pemandangan tersebut, terlihat kuda begitu menyatu dengan prajurit, sang kuda ikut merunduk dan tiduran tanpa bersuara seperti sementara prajurit mengintai. Dua prajurit intai kembali ke pasukan, kemudian secara kilat itu pasukan Denkavkud menyerbu wilayah musuh yang mengganggu keamanan wilayah Ibu Pertiwi dengan gagahnya. Sekali lagi ini luar biasa, bagaimana kegagahan dan kelihaian prajurit Denkavkud menunggang kuda bisa melepaskan tembakan dengan akurat dan melompati rintangan yang ada, sungguh hal ini memerlukan kemampuan khusus.
Tak hanya dengan senapan, terlihat dua prajurit berkuda menghunus pedang lalu, cratt. Seketika menebas musuh yang di replika-kan berdiri dengan senjata menghadang. Menyusul para prajurit dengan lihainya satu tangan merampas senjata dan perbekalan musuh. Benar-benar menegangkan dan membuat decak kagum kami akan kemampuan prajurit berkuda kebanggan rakyat ini. Setelah disuguhkan suasana yang menegangkan, haripun sudah menjelang siang kami beristirahat untuk sholat dan makan siang. Kegiatan lalu dtutup dengan pelajaran menunggangi kuda, sungguh peristiwa pertama buat saya dan bagi beberapa rekan media yang lain. Ragu, rasa takut dan kekhawatiran terjatuh dari kuda menghantui sebagian dari kami.
Namun dengan kesabaran prajurit Denkavkud yang membimbing dan mengajari kami, kegiatan berjalan lancar dan baik. Bahkan, para pejabat dan anggota Dispenad nampak turut belajar menunggang kuda.
Bagi sebagian besar peserta press tour dari awak media, kegiatan ini sangat memberikan kesan mendalam dan pengalaman tersendiri, karena dapat secara langsung melihat kehebatan prajurit Denkavkud serta bagaimana sulitnya menuggangi kuda. Bravo Detasemen Kavaleri Berkuda TNI. (Andi Digul)
Bagi sebagian besar peserta press tour dari awak media, kegiatan ini sangat memberikan kesan mendalam dan pengalaman tersendiri, karena dapat secara langsung melihat kehebatan prajurit Denkavkud serta bagaimana sulitnya menuggangi kuda. Bravo Detasemen Kavaleri Berkuda TNI. (Andi Digul)

Posting Komentar