PORTAL-KOMANDO.COM,.-Denpasar, (18/3),--Sejumlah prajurit Pangkalan TNI AL (Lanal) Bali, Lantamal V mengikuti pelatihan penanggulangan terorisme yang menggunakan unsur Kimia, Biologi, Radioaktif, dan Nuklir (KBRN). Pelatihan yang dimotori oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) ini, dilaksanakan di Lapangan Renon Denpasar, Kamis (17/3) kemarin.
Gubernur Bali I Made Mangku Pastika membuka langsung pelatihan gultor yang diikuti oleh para personel TNI/Polri yang berdinas dijajaran TNI /Polri wilayah Bali, seperti Kodam IX Udayana, Brimob Polda Bali, Lanal Bali, Lanud Ngurah Rai, juga personel Damkar Provinsi Bali.
Sejumlah pejabat teras TNI/Polri di wilayah Bali turut hadir dalam acara pembukaan pelatihan gultor tersebut. Yakni Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI M. Setyo Sularso, Kapolda Bali Irjen Pol. Sugeng Priyanto, Danrem 163/Wsa Kolonel Inf. Nyoman Cantiasa, Danlanal Bali Kolonel Laut (P) Bambang Trijanto, Danlanud Ngurah Rai Kolonel Pnb. Danet Hendrianto, Dansatbrimob Polda Bali Kombes Pol. Suprianto dan seluruh pejabat terkait di Pemprov Bali.
Sementara itu, menurut Sekretaris Utama BNPT Mayjen TNI Gautama Wiranegara , pelatihan penanggulangan terorisme dengan KBRN ini digelar dengan tujuan setiap daerah provinsi di Indonesia siap dalam menanggulangi berbagai bentuk ancaman teror.
” Aksi teror yang terjadi di Jakarta beberapa bulan lalu, tidak dipungkiri ikut menimbulkan kekhawatiran bagi kelangsungan industri pariwisata di Bali. Beberapa negara bahkan memberlakukan travel warning, bagi warganya yang berkunjung ke Indonesia, khususnya Bali. Namun, kekhawatiran tersebut diharapkan tidak meluas, mengingat Bali siap dalam menanggulangi berbagai bentuk ancaman teror dengan dukungan infrastruktur maupun sumber daya manusia dan lainnya ”, terang Gautama- sapaan akrab Sekretaris Utama BNPT ini.
Disisi lain Gubernur Bali, Made Mangku Pastika disela-sela Pembukaan Latihan Penanggulangan Terorisme yang menggunakan unsur Kimia, Biologi, Radioaktif dan Nuklir (KBRN) Tahun 2016, menegaskan jika Bali aman dan tidak perlu ada travel warning dan lain sebagainya, sebab Bali sudah siap dalam menanggulangi ancaman terorisme yang datang dari dalam maupun luar negeri.
Menurut mantan Kapolri ini, Bali sangat siap dalam menanggulangi serangan teroris dalam bentuk apapun. “Jadi tidak perlu ada kekhawatiran apapun, walaupun itu adalah hak dari masing-masing negara untuk mengeluarkan travel warning, artinya mereka itu harus hati-hati,” papar Pastika.
Pastika menambahkan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan konsul-konsul yang ada di Bali untuk meyakinkan bahwa Bali saat ini sangat aman untuk dikunjungi. “Walaupun begitu, kami tidak bisa memaksakan mereka untuk datang, tidak bisa kita suruh mereka, harus datang,” ujarnya.
Berdasarkan pengalaman Bom Bali I dan II, saat ini Bali telah memiliki crisis center sebagai counter disaster system yang bagus, yang selalu bersinergi dalam menjaga Bali, sehingga kewaspadaan Bali dalam menanggulangi terorisme dianggap sudah sangat baik. Pelatihan-pelatihan terkait penanganan aksi teror diharapkan tetap terus dilaksanakan dan berkelanjutan secara berintegrasi. “Latihan-latihan seperti ini harus kita teruskan, tidak bisa berhenti, seberapapun ahlinya kalau tidak latihan, kita bisa kebobolan,” jelas Pastika.

Posting Komentar