PORTAL-KOMANDO.COM,.-Danrem 171/PVT yang diwakili oleh Kasrem 171/PVT Klonel Inf Agus Abdurrauf membuka langsung kegiatan Pemeliharaan Kader Bela Negara bagi pemuda melalui Ekspedisi NKRI pada Senin 14 Maret 2016 bertempat di Ball Room Royal Membramo Hotel Jalan Dr. Samratulangi No.35 Sorong Papua Barat.
Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 100 orang peserta yang terdiri dari ormas kepemudaan dan mahasiswa dari masing- masing perguruan tinggi di Papua Barat, Tim Panitia Kementrian Pertahanan RI, Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan Ir. Nilam CT Milani, MS, Letkol Yudhi Wahyu H. Msi, Letkol Caj. I.Wayan Eka Sundawan. Msi, dan Rita Very.
Dirjen Pothan Kemhan dalam amanatnya yang dibacakan oleh Kasrem 171/PVT menyampaikan bahwa kegiatan pemeliharaan kader bela Negara bagi pemuda melalui kegiatan Ekspedisi NKRI, dimaksudkan untuk meningkatkan dan memantapkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya kesadaran bela negara oleh setiap warga Negara sebagai landasan sikap dan perilaku dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.
Melalui kegiatan ini diharapkan akan lahir para kader penyebar luasan kesadaran Bela Negara yang berasal dari pemuda di wilayah Sorong melalui peran pemuda sebagai generasi penerus memiliki peran penting dalam menumbuh kembangkan semangat dan kesadaran Bela Negara kepada masyarakat di Wilayah Provinsi Papua Barat .
Adapun pemilihan Wilayah di Sorong Timur Provinsi Papua Barat di dasarkan pada pertimbangan dari perspektif pertahanan Wilayah Sorong merupakan wilayah potensi pertahanan yang dapat di daya gunakan untuk kepentingan kesejahteraan maupun kepentingan pertahanan negara dan di samping itu Sorong Provinsi Papua Barat menjadi daerah sasaran kegiatan Nasional Ekspedisi NKRI 2016.
Oleh karena itu masyarakat di Wilayah Sorong harus memiliki wawasan pertahanan dan kesadaran Bela Negara sebagai implementasi hak dan kewajiban warga Negara sebagaimana di atur dalam konstitusi. Tantangan dan ancaman yang di hadapi di era globalisasi saat ini sangat kompleks dimana ancaman terhadap sebuah Negara tidak lagi bersifat fisik saja akan tetapi juga non fisik atau bersifat multi dimensi yaitu ancaman berbasis teknologi , budaya, ekonomi, dan ilmu pengetahuan. dalam konteks ini perang bukan manjadi domain militer saja akan tetapi di perlukan keterlibatan seluruh kekuatan potensi bangsa untuk menghadapinya.

Posting Komentar