PORTAL-KOMANDO.COM,.,-Kodim0824.com.
Adanya organisasi terlarang, kelompok radikal maupun aliran sesat yang
muncul dibeberapa wilayah di Jawa Timur perlu adanya upaya mengatasi,
menanggulangi serta mencegah utamanya terhadap terjadinya penyusupan
kepada masyarakat, Panglima Kodam V Brawijaya Mayjend TNI Sumardi angkat
bicara.
Ditemui setelah penutupan pendidikan Secaba di Jember Rabu (3/2), diawal pernyataannya Mayjen TNI Sumardi menegaskan bahwa Prajuritnya hingga saat ini bersih dan tidak ada yang terlibat pada organisasi terlarang, kelompok radikal maupun aliran sesat termasuk yang terbaru Gafatar.
“ Saya nyatakan bahwa seluruh jajaran anggota TNI di wilayah Kodam V Brawijaya bersih dari keanggotaan organisasi radikal maupun organisasi terlarang lainnya, yang terbaru seperti Gafatar,” katanya.
Masih kata Pangdam, jika memang ada dan terbukti anggota TNI yang menjadi anggota kelompok radikal atau organisasi terlarang lainnya seperti Gafatar dan sebagainya maka akan diberikan sanksi sesuai aturan yang berlaku dikalangan TNI.
terkait dengan hal tersebut pihaknya selalu aktif menjalin komunikasi di seluruh jajaran wilayah Kodam V/Brawijaya agar upaya pihak luar yang ingin mengacau dan merusak ideologi masyarakat termasuk didalamnya anggota TNI bisa terhindar.
Ketika disinggung pantauan pihak Kodam V Brawijaya yang mendeteksi keberadaan organisasi radikal ataupun organisasi terlarang lainnya, Pangdam tidak menapiknya. Pihaknya senantiasa melakukan monitoring dan memberikan masukkan-masukan kepada pihak terkait menyangkut penanganannya.
“ Kami sudah mendeteksi hal tersebut dan di Jawa Tmur memang ada, namun karena hal itu merupakan ranahnya pihak kepolisian dalam hal ini Polda Jatim, kami menyerahkan kepada Kapolda dan tetap saling berkoordinasi,” imbuhnya.
Pangdam berharap agar semua lapisan masyarakat saling menjaga keamanan dan ketertiban di wilayahnya masing-masing. Tugas itu tidak hanya menjadi tanggung jawab TNI maupun Polri saja. Semua elemen masyarakat bersama-sama saling menjaga kondisi tetap kondusif dan NKRI harga mati. (sis24)
Posting Komentar