PORTAL-KOMANDO.COM,.-Pontianak. Setiap tanggal 22 Desember, seluruh masyarakat
Indonesia merayakan Hari Ibu, pada hari inilah kebanyakan warga menyimbolkan
cinta kasih. Sebuah peringatan terhadap peran seorang perempuan dalam
keluarganya, baik itu sebagai istri untuk suaminya, ibu untuk anak-anaknya,
maupun untuk lingkungan sosialnya.
Dalam rangkaian peringatan Hari Ibu, Rumah Sakit TK. II
Kartika Husada Kesdam XII/Tpr dr. I Made murdalabadi, Sp.B melakukan Talk Show
dengan tema “Kanker Payudara” dalam Program Derap TNI, Kamis 24 Desember 2015
kegiatan ini dilakukan bekerjasama Kodam XII/Tpr dengan LPP RRI Pontianak
Kalbar.
Kanker Payudara sering menjadi momok yang menakutkan bagi
perempuan, saat ditanya oleh penyiar RRI, Fitri Febelena, S.Sos.I., MH dalam
acara talk show.
Menurut dr. I Made Murdalabadi, Sp.B. Kanker suatau penyakit
dimana sel kehilangan kendali dari mekanisme normalnya, sehingga mengalami
pertumbuhan yang tidak normal, dalam artian cepat dan tidak terkendali. Bila
sel kanker tersebut mulai pada payudara maka disebut kanker payudara. Sedangkan
kanker payudara adalah kanker pada jaringan payudara, namun kaum pria juga
terserang kanker payudara, walaupun kemungkinan lebih kecil, terangnya.
Untuk payudara terdiri 3 komponen utama yaitu Kelenjar,
Duktus (saluran kelenjar), dan Jaringan Ikat. Kelenjar memproduksi ASI.
Sedangkan Duktus yang mengalirkan susus ke putting susu, dan untuk Jaringan
Ikat terdiri dari jaringan fibrous dan lemak sebagai penghubung selain itu
sebagai penyangga menjadi satu kesatuan, tuturnya.
Lanjut dr. I Made, setiap penderita kanker payudara memiliki
tanda-tanda peringatan yang berbeda, adapun yang tidak memiliki tanda-tanda
atau gejala sama sekali. Seseorang mungkin mengetahui memiliki kanker payudara
setelah rutin mammogram. Untuk mengetahui peringatan kanker payudara yaitu
adanya benjolan baru di payudara atau ketiak, penebalan atau pembengkakan pada
bagian payudara, iritasi atau dimpling kulit payudara, kemerahan atau kulit
terkelupas didaerah puting atau payudara, keluar cairan dari putting susu
selain ASI termasuk darah, setiap perubahan dalam ukuran atau bentuk payudara,
dan nyeri payudara.
“Ini perlu diingat
bahwa beberapa tanda-tanda peringatan bisa terjadi dengan kondisi lain yang
bukan kanker. Jika memiliki tanda yang menghawatirkan, pastikan memeriksa
payudara ke dokter sesegera mungkin”, dr. I Made mengingatkan.
Dari kegiatan tersebut banyak hal yang disampaikan oleh dr.
I Made, baik tentang jenis kanker payudara, faktor-faktor resiko kanker
payudara, untuk mengurangi resiko kanker payudara, cara melakukan test
skrining, bagaimana menegakkan diagnosis, hingga penanganannya kanker payudara.
Acara
tersebut dihadiri beberapa Koas dari Universitas Tanjungpura Prodi Kedokteran.
Lida (23), Koas dr. muda asal warga Sanggau Kalbar, Ia berharap, bila sudah
menyelesaikan tugas belajarnya ingin mengabdi di daerah asal, menurutnya banyak
sekali kekurangan tenaga medis apalagi dokter, ujarnya.
Sementara
Agustian Deny, salah satu mahasiswi yang mendapat beasiswa dari Pemda Natuna,
tak mau ketinggalan dalam kesempatan siaran Derap TNI, karena ini termasuk memenuhi
tugas menjadi seorang dokter, ungkapnya.

Posting Komentar