Home » » Pertemuan Unsur Muspidis Muara Tami Terkait Jamaah Salafi Pimpinan Ustadz Jaffar Umar Thalib

Pertemuan Unsur Muspidis Muara Tami Terkait Jamaah Salafi Pimpinan Ustadz Jaffar Umar Thalib

Written By ANDI on 23 Des 2015 | 9:55 PM


PORTAL-KOMANDO.COM,.-Jayapura. Dalam rangka mengantisipasi perkembangan situasi di Distrik Muara Tami, telah dilaksanakan pertemuan Unsur Muspidis Muara Tami untuk membahas permasalahan yang terjadi di Distrik Muara Tami khususnya di Koya Barat terkait kehadiran Jamaah Salafi Pimpinan Ustadz Jaffar Umar Thalib. Senin (21/12)
 
Pertemuan unsur Muspidis yang telah dilaksanakan tersebut bertempat di Aula Kantor Distrik Muara Tami, Jl. Poros Perbatasan RI-PNG, Skouw Mabo, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura dihadiri oleh :Kepala Distrik Muara Tami Supriyanto, SS, TP, Kapolsek Muara Tami Kompol Arnolius Karowa, Danramil 1701-22/Muara Tami Lettu Inf Suhardi Kadir dan Para Tokoh Agama wilayah Muara Tami.
 
Dalam pertemuan tersebut, membahas tentang rencana pembentukan unit-unit khusus untuk wilayah Distrik Muara Tami dalam rangka menjaga sekaligus memantau perkembangan antar Umat Beragama serta mengantisipasi keberadaan kelompok Jamaah Salafi Pimpinan Ustadz Umar Jaffar Thalib. 

Kepala Distrik Muara Tami, Kapolsek Muara Tami serta perwakilan Danramil (Danpos satgas ban) Distrik Muara Tami telah melaporkan kasus ini ke Walikota Jayapura dengan tujuan untuk mendapatkan persetujuan dari Walikota Jayapura guna pembentukan unit-unit tim khusus tersebut. 

Pertemuan lanjutan untuk pembentuk an unit-unit khusus tersebut akan dilakukan kembali setelah mendapatkan persetujuan dari Walikota Jayapura kemudian pada sore harinya dilaksanakan pertemuan antara Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama di Kantor Lurah Koya Barat Distrik Muara Tami yang dihadiri oleh : Kapolsek Muara Tami Kompol Arolinus Karowa, Danramil 1701-22/Muara Tami Lettu Inf Suhardi Kadir Perwakilan Kantor Departemen Agama Jayapura Samsudin, Danpos Satgas Ban Muara Tami Lettu Inf Ananta, Kadistrik Muara Tami Supriyanto, Tokoh Agama Thaha Alhamid, Tokoh Agama Koya Barat Mohdar, Ketua Masjid Koya Barat Sutar, Ketua MUI Jayapura Sulhan Makmun, Ketua PBNU Papua H. Toni Wanggai, Ketua PBNU Kota Jayapura Tahar Yelepele.
 
Dalam pertemuan lanjutan tersebut, ada beberapa saran dan masukan yang disampaikan oleh unsur Muspidis Muara Tami yang diantaranya adalah : Kadistrik Muara Tami menyampaikan bahwa bagaimana upaya kita agar hal ini tidak terjadi lagi, mungkin dengan cara dibentuknya FKUB kelompok dari Muslim dan Nasrani di wilayah Distrik Muara Tami.
 
Kapolsek Muara Tami menyampaikan bahwa "Kami disini hanya memback up masyarakat untuk menjaga rasa aman kepada masyarakat karena keberadaan mereka ini sudah menyimpang dari ajaran dan aturan yang berlaku. Keberadaan Pondok Natal bukan tempat untuk meresahkan masyarakat karena pondok Natal itu mencerminkan hal-hal yang baik. Keberadaan orang yang dimaksud tersebut tidak bisa diusir begitu saja, terlebih dahulu kita harus menyelidiki dulu apa betul tindakan atau perbuatan mereka meresahkan masyarakat dan masyarakat akan menyelesaikan permasalahan tersebut.
 
Mohdar selaku pengurus Masjid Koya Barat mengatakan bahwa "Saya sebenarnya sangat kaget mendengar perihal tentang pengusiran terhadap kelompok Jamaah Jafar Umar Tholib. Perlu kami sampaikan bahwa pada saat mereka melaksanakan Shalat, mereka berperilaku seperti jamaah biasa.
 
Selaku Ketua Masjid Al Muhajirin, Sutar menyampaikan yang intinya bahwa pada saat itu, pada saat hendak Shalat Subuh, para Santri Jaffar Umar Thalib dihadang oleh pemuda yang berada di Pondok Natal dan langsung memukul para Santri yang akan melaksanakan Shalat Subuh di Masjid Al Muhajirin Koya Barat.
 
Penyampaian dari Koordinator Jamaah Tabliq Muara Tami Ustadz Makasau yang intinya adalah, kami sampaikan kepada aparat Kepolisian bahwa umat Muslim yang berada di wilayah Distrik Muara Tami tidak ada yang akan mengarah ke SAR dan kami sampaikan kepada pihak Kepolisian supaya memberi aturan dalam membunyikan speaker di Pondok-pondok Natal supaya tdk menggangu jalanya Ibadah umat Muslim pada waktu menjalankan Ibadah.

Penyampaian Thoha Alhamid selaku TokohAgama Kota Jatapura yg intinya bahwa masalah toa yang berada di Pondok Natal, itu bisa di atur jam berapa harus dibunyikan, ini sebenarnya terjadi karena kurangnya komunikasi antara pengurus Masjid dan pihak Gereja. Kami sampaikan kepada Kantor Departemen Agama agar perlunya diadakan pertemuan dengan Jaffar Umar Tholib dan perlu kami sampaikan bahwa Jaffar Umar Tholib itu bukanlah seorang Teroris. 

Kami sampaikan kepada bapak Babinsa untuk menetralisir situasi ini dan masalah Pondok Natal yang berada di depan Masjid agar jangan dipermasalahkan dan menurut keterangan dari Lurah Koya Barat bahwa Jaffar Umar Tholib akan meninggalkan tanah Papua pada bulan Januari nanti. Pendam17Cenderawasih
Share this article :

Posting Komentar

 
Copyright © 2016 - All Rights Reserved
Created by Portal-Komando