PORTAL-KOMANDO.COM,.-Yapen, Senin (7/12/2015). Dandim 1709/Yawa Letkol Inf Tamimi Hendra
Kesuma SH berkesempatan untuk memberikan penyampaian tentang Bahaya
Laten Komunis (BALATKOM) dihadapan 65 orang peserta sosialisasi yang
terdiri dari anggota TNI dan PNS Kodim 1709/Yawa, tokoh agama, tokoh
adat, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda Kab. Kep. Yapen di Aula Jenderal
Sudirman, Kodim 1709/Yawa.
Dalam penyampaiannya tentang BALATKOM,
Dandim panjang lebar mengulas tentang Ideologi Komunisme yang ada di
Indonesia. Beberapa waktu lalu ada kejadian lolosnya sejumlah atribut
dan simbol organisasi terlarang dan itu menandakan bahaya laten Komunis
masih berkembang kuat di Indonesia.
"Hal ini dapat dijadikan sebagai
salah satu indikator masih adanya aktivitas Ideologi Komunis di
Indonesia”. Kuatnya Ideologi komunis di Indonesia, bukan saja terjadi
saat karnaval HUT RI di Kab. Pamekasan, namun kampaye Pro Komunis juga
pernah muncul saat beredarnya bendera berlogo Palu Arit berkibar di Kab.
Salatiga dan bentuk grafiti berlogo PKI di tembok Universitas Negeri
Jember.
Dandim menambahkan, keberadaan Ideologi Komunis telah
dilarang negara seperti diatur dalam TAP MPRS No. 25 Tahun 1966 tentang
kedudukan hukum pembubaran PKI dan ajaran-ajaran komunisme. "Pada
ketentuan itu disebutkan secara tegas bahwa keberaaan PKI di Indonesia
dilarang," tambahnya. Ketentuan tersebut pun masih ditambah hadirnya TAP
MPR Nomor 1 Tahun 2003 yang menyatakan bahwa, larangan terhadap paham
komunis di Indonesia tetap berlaku.
Oleh karena itu kita sebagai warga
negara harus saling membantu dalam membendung perkembangan Paham Komunis
di Indonesia karena sudah banyak jatuh korban akibat dari keganasan
PKI, tentu kita tidak menginginkan hal ini terulang lagi di Negara kita
ini. tutup Dandim 1709/Yawa.
Selain itu, hadir sebagai pembicara
dalam materi Binter adalah Pasi Pers Kodim 1709/Yawa Lettu Inf Budi
Hermanto. Pasi Pers menyampaikan tentang meningkatkan pemahaman kembali
terhadap nilai-nilai Pancasila, meningkatkan wawasan kebangsaan,
meningkatkan kemanunggalan TNI-rakyat, membangkitkan kesadaran
masyarakat, memelihara dan mendata, waspada terhadap upaya penyusupan
serta meningkatkan deteksi dini.
Dimana gerakan Komunis Gaya Baru telah
banyak menyusup ke berbagai elemen masyakat, dan perlu diingat bahwa
komunis di Indonesia merupakan bahaya laten yang tidak pernah mati, akan
tetapi hanya berubah bentuk serta akan terus berkembang dengan gaya
baru. Peran serta masyarakat sangat dibutuhkan sebagai support TNI dalam
menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI dari bahaya laten komunis, tandas
Pasi Pers.
Sebagai penutup kegiatan, Ketua KPUD Kab. Kep. Yapen
menyampaikan sosialisasi tentang langkah-langkah penanganan masalah yang
dimungkinkan akan terjadi sebagai imbas pelaksanaan Pilkada serentak
tahun 2015.
Disamping itu dalam penanganan konflik yang timbul di
masyarakat dewasa ini lebih berkonsentrasi pada penindakan hukum saja
dimana para pemimpin daerah lebih mengutamakan penanggulangan konflik
saat konflik itu terjadi. Memang, tidak dipungkiri bahwa pelibatan
aparat Kodim sering ditempatkan pada porsi yang jauh berbeda dengan
Polri dengan alasan perbedaan fungsi pertahanan dan keamanan, sehingga
aparat Kodim seolah-olah bertindak sebagai pemadam kebakaran ketika
konflik sosial sudah menjadi besar dan meluas.
Padahal apabila kita
mencermati dengan seksama arti dari pembinaan teritorial maka kita akan
tahu bahwa peran Kodim sangat strategis sekali, yaitu menyiapkan secara
dini potensi wilayah menjadi kekuatan dalam rangka pertahanan negara.
Oleh sebab itu peran Kodim bukan saja sebagai penindak tetapi justru
lebih mengarah kepada pencegahan konflik. Pendam17Cenderawasih

Posting Komentar