PORTAL-KOMANDO.COM,.-Upacara
Bendera dalam rangka Hari Bela Negara dilaksanakan di Silang Monas
Jakarta Pusat, diikuti sebanyak 10.500 orang peserta dan dipimpin oleh
Wakil Presiden RI, H. Jusuf Kalla. Menteri Pertahanan, Panglima TNI,
Kapolri dan sejumlah pejabat tinggi Negara juga tampak khidmat mengikuti
jalannya upacara, tidak terkecuali Pangdam Jaya yang diwakili oleh
Kasdam Jaya Brigjen TNI Ibnu Triwidodo, Sabtu 19/12.
Untuk
mempertahankan kedaulatan NKRI, bukanlah perkara mudah. Sejarah
mencatat, sejak 67 tahun tepatnya 19 Desember 1948 saat Belanda
melakukan agresi militer II, Presiden RI Soekarno pernah memberikan
mandat kekuasaan kepada Mr. Syarifudin Prawiranegara untuk
mempertahankan NKRI.
Berkat peran serta aktif dari seluruh rakyat, maka
kedaulatan Indonesia dapat tetap dipertahankan waktu itu hingga kini.
Hal inilah yang mendasari pencanangan gerakan nasional Bela Negara oleh
Presiden RI Joko Widodo tanggal 19 Desember 2014 lalu. Dalam kegiatan
upacara tadi pagi, di tiang tugu Monas juga tengah berkibar bendera
Merah Putih berukuran jumbo ; 47,4 Meter x 31,62 Meter.
Dalam
amanat yang dibacakan Wakil Presiden, terdapat beberapa penekanan. Bela
Negara tidak hanya memakai senjata tetapi setiap warga Negara bisa
terlibat didalamnya, baik melalui politik maupun diplomasi, berlandaskan
semangat tidak pernah padam, terbalut kebersamaan dalam menghadapi
tantangan baru di masa kini dan yang akan datang.
Wapres Jusuf
Kalla juga menggarisbawahi tentang “radikalis dan teroris sudah menjadi
ancaman nyata belum lagi narkoba, kemiskinan dan keterbelakangan. Untuk
itu, dibutuhkan kebersamaan, gotong royong dan persatuan dari seluruh
komponen masyarakat.
Hendaknya tantangan-tantangan diatas dapat
dijadikan sebagai panggilan dalam melaksanakan tugas sesuai ladang dan
profesi masing-masing seperti yang telah dicontohkan para prajurit TNI
dalam menjaga perbatasan, POLRI yang tengah memberantas korupsi, narkoba
dan menciptakan keamanan nasional.
Para guru, dokter atau bidan yang
tidak mempersoalkan upah saat melayani hingga ke pelosok Negeri”, tegas
Wapres. H. Jusuf Kalla juga meminta “agar memaksimalkan setiap
potensi yang ada serta mengajak seluruh orang tua agar menanamkan nilai
nilai kebangsaan dan budi pekerti luhur kepada anak-anaknya, melalui
cara-cara yang lebih edukatif, inovatif dan bervariasi sesuai kebutuhan
atau situasi terkini.
Mari tingkatkan kebersamaan dilandasi semangat
gotong royong dan persatuan tanpa mempersoalkan siapa, asal dari mana,
suku dan agama apa, agar kita memiliki kemampuan mengatasi
tantangan-tantangan tersebut. Jadikan kemajemukan sebagai kekuatan besar
dalam menjamin tetap tegaknya NKRI demi perwujudan Indonesia yang
berdaulat, lebih mandiri dan berkepribadian”, tandasnya.
Kegiatan
dilanjutkan dengan pemberian penghargaan oleh Menteri Pertahanan
Ryamizard Ryacudu kepada warga yang dinilai berprestasi atas nama Malik
Hidir dan kepada Umi Wahida yang bekerja melebihi batas panggilan dengan
mendirikan pesantren Bela Negara, memberikan pendidikan gratis kepada
12.000 siswa SD, SLTP hingga SLTA. Aba-aba penghormatan akhir dari
Komandan Upacara, Dede Yusuf menandai berakhirnya upacara.
Para personel
TNI/Polri, PNS Kemhan, kalangan profesional, ormas, menwa, mahasiswa,
pelajar pramuka, para tamu undangan dan penonton juga disuguhi atraksi
menarik dan hiburan lainnya.

Posting Komentar