PORTAL-KOMANDO.COM,.-(Sudan, Afrika. Jumat, 27 November 2015). UNAMID (United Nations African Union Mission in Darfur) HQ (Head Quarter) yang terletak di El-Fasher, Sudan Utara melaksanakan Latihan Terintegrasi dengan melibatkan seluruh komponen baik Sipil, Militer maupun Polisi bentukan dari berbagai negara yang tergabung dalam misi UNAMID. Latihan yang baru pertama kali dilaksanakan ini mengambil tempat di Sektor Utara UNAMID di El-Fasher, Sudan, Afrika, Kamis (26/11/2015).
Latihan ini memiliki tujuan untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan serta menyegarkan kembali kemampuan peace keeper dalam bertindak apabila terjadi ancaman dari kelompok bersenjata yang yang sedang bertikai, kata Brigjen TNI Karmin Suharna SIP, M.A selaku Force Commander Chief of Staff UNAMID sekaligus selaku penanggung jawab latihan di sela-sela beliau meninjau pelaksanaan latihan tersebut.
Dalam latihan di skenariokan Super Camp El-Fasher atau lebih dikenal dengan sebutan UNAMID HQ El-Fasher yang merupakan pusat kendali Misi UNAMID di Darfur mendapat tembakan dari pihak UAG (Unknown Armed Group) atau kelompok bersenjata yang tidak kenal. Tembakan datang dari segala penjuru UNAMID HQ dan membuat kepanikan dari seluruh personel UNAMID yang saat ini berjumlah kurang lebih 14425 orang. Bisa dibayangkan betapa sulitnya koordinasi dilapangan apabila terjadi keos yang mengancam personel peace keeper apabila ini tidak dilatihkan, ungkap Brigjen TNI Karmin Suharna pada saat ditanya salah satu wartawan di sela-sela meninjau latihan.
Dari Sudan, dilaporkan sekitar 1000 orang lebih turut ambil bagian dalam latihan ini. Latihan dilaksanakan oleh staf terkait, serta perwakilan dari peace keeper yang diskenariokan sebagai personel yang harus dengan segera di evakuasi. Situasi semakin kacau diperkirakan personel pengaman dari pihak Militer dan Polisi kualahan menghadapi ancaman yang dating, maka segera akan dilaksanakan evakuasi terhadap personel peace keeper yang berjumlah 14425 orang.
Seluruh staf di HQ sudah dikumpulkan di pusat kendali misi oleh Brigjen TNI Karmin Suharna Force Chief of Staff UNAMID sekaligus Komandan Kontingen Indonesia, untuk menerima perintah terakhir pelaksanaan evakusi. Seluruh staf terkait dalam misi terlibat dalam evakusi ini. Selesai menerima perintah, maka evakusi besar-besaran dilaksanakan. Peace keeper sudah diprotapkan untuk senantiasa menyiapkan perlengkapan serta dokumen yang dibutuhkan apabila terjadi darurat seperti Pasport, bahan makanan selama 3 hari dan sejumlah uang serta pakaian. Kemudian seluruh peace keeper dilaksanakan evakusi secara bergantian menuju ke Entebbe di Uganda untuk selanjutnya kembali ke negara masing-masing.
Menurut Brigjen TNI Karmin Suharna yang baru menjabat kurang lebih 2 bulan di misi, Latihan Terintegrasi semacam ini dapat dijadikan momentum untuk mengevaluasi kesiapan menghadapi setiap ancaman yang datang. Beliau juga mengungkapkan hampir setiap hari ada laporan masuk tentang terjadi penembakan terhadap team site yang terdapat dalam misi UNAMID. Perlu diketahui Misi ini dibagi dalam 5 sektor yang dipimpin oleh seorang militer berpangkat bintang satu, dan dibagi menjadi 35 team site. Hampir seluruh team site pernah mengalami hal yang sama yaitu ditembaki oleh personel bersenjata. Oleh karena itu kami merasa perlu untuk melatihkan ini, ungkap Brigjen TNI Karmin Suharan SIP, M.A. di sela-sela meninjau pelaksanaan latihan.
“Atas nama Force Commander kami mengucapkan terima kasih kepada acting JSR selaku pimpinan misi atas kesempatan dan dukungannya, sehingga latihan ini dapat terlaksana sesuai rencana. Semoga latihan ini dapat memberikan manfaat bagi personel UNAMID, terutama pada saat terjadi ancaman. Karena teori yang diterima di kelas pada saat induction course sangat jauh berbeda apabila dipraktekkan di lapangan, ungkap Brigjen TNI Karmin Suharna.
Mr. Abioudun Boshua selaku acting JSR menyambut baik terhadap pelaksanaan latihan yang sudah dilaksanakan. Menurut Mr. Abiodun Boshua, latihan semacam ini sangat dibutuhkan bagi seluruh personel UNAMID, karena koordinasi dilapangan sangar penting. “Ini merupakan bukti keseriusan kita terhadap suksesnya misi perdamaian ini. Kami memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam latihan ini,” kata Abiodun Boshua. @ATR
Latihan ini memiliki tujuan untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan serta menyegarkan kembali kemampuan peace keeper dalam bertindak apabila terjadi ancaman dari kelompok bersenjata yang yang sedang bertikai, kata Brigjen TNI Karmin Suharna SIP, M.A selaku Force Commander Chief of Staff UNAMID sekaligus selaku penanggung jawab latihan di sela-sela beliau meninjau pelaksanaan latihan tersebut.
Dalam latihan di skenariokan Super Camp El-Fasher atau lebih dikenal dengan sebutan UNAMID HQ El-Fasher yang merupakan pusat kendali Misi UNAMID di Darfur mendapat tembakan dari pihak UAG (Unknown Armed Group) atau kelompok bersenjata yang tidak kenal. Tembakan datang dari segala penjuru UNAMID HQ dan membuat kepanikan dari seluruh personel UNAMID yang saat ini berjumlah kurang lebih 14425 orang. Bisa dibayangkan betapa sulitnya koordinasi dilapangan apabila terjadi keos yang mengancam personel peace keeper apabila ini tidak dilatihkan, ungkap Brigjen TNI Karmin Suharna pada saat ditanya salah satu wartawan di sela-sela meninjau latihan.
Dari Sudan, dilaporkan sekitar 1000 orang lebih turut ambil bagian dalam latihan ini. Latihan dilaksanakan oleh staf terkait, serta perwakilan dari peace keeper yang diskenariokan sebagai personel yang harus dengan segera di evakuasi. Situasi semakin kacau diperkirakan personel pengaman dari pihak Militer dan Polisi kualahan menghadapi ancaman yang dating, maka segera akan dilaksanakan evakuasi terhadap personel peace keeper yang berjumlah 14425 orang.
Seluruh staf di HQ sudah dikumpulkan di pusat kendali misi oleh Brigjen TNI Karmin Suharna Force Chief of Staff UNAMID sekaligus Komandan Kontingen Indonesia, untuk menerima perintah terakhir pelaksanaan evakusi. Seluruh staf terkait dalam misi terlibat dalam evakusi ini. Selesai menerima perintah, maka evakusi besar-besaran dilaksanakan. Peace keeper sudah diprotapkan untuk senantiasa menyiapkan perlengkapan serta dokumen yang dibutuhkan apabila terjadi darurat seperti Pasport, bahan makanan selama 3 hari dan sejumlah uang serta pakaian. Kemudian seluruh peace keeper dilaksanakan evakusi secara bergantian menuju ke Entebbe di Uganda untuk selanjutnya kembali ke negara masing-masing.
Menurut Brigjen TNI Karmin Suharna yang baru menjabat kurang lebih 2 bulan di misi, Latihan Terintegrasi semacam ini dapat dijadikan momentum untuk mengevaluasi kesiapan menghadapi setiap ancaman yang datang. Beliau juga mengungkapkan hampir setiap hari ada laporan masuk tentang terjadi penembakan terhadap team site yang terdapat dalam misi UNAMID. Perlu diketahui Misi ini dibagi dalam 5 sektor yang dipimpin oleh seorang militer berpangkat bintang satu, dan dibagi menjadi 35 team site. Hampir seluruh team site pernah mengalami hal yang sama yaitu ditembaki oleh personel bersenjata. Oleh karena itu kami merasa perlu untuk melatihkan ini, ungkap Brigjen TNI Karmin Suharan SIP, M.A. di sela-sela meninjau pelaksanaan latihan.
“Atas nama Force Commander kami mengucapkan terima kasih kepada acting JSR selaku pimpinan misi atas kesempatan dan dukungannya, sehingga latihan ini dapat terlaksana sesuai rencana. Semoga latihan ini dapat memberikan manfaat bagi personel UNAMID, terutama pada saat terjadi ancaman. Karena teori yang diterima di kelas pada saat induction course sangat jauh berbeda apabila dipraktekkan di lapangan, ungkap Brigjen TNI Karmin Suharna.
Mr. Abioudun Boshua selaku acting JSR menyambut baik terhadap pelaksanaan latihan yang sudah dilaksanakan. Menurut Mr. Abiodun Boshua, latihan semacam ini sangat dibutuhkan bagi seluruh personel UNAMID, karena koordinasi dilapangan sangar penting. “Ini merupakan bukti keseriusan kita terhadap suksesnya misi perdamaian ini. Kami memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam latihan ini,” kata Abiodun Boshua. @ATR
Posting Komentar