PORTAL-OMANDO.COM,.-Jayapura. Bertempat di aula rapat Masjid Al-Iqsan Kotaraja
Kelurahan Vim Distrik Abepura telah dilaksanakan pemberian materi
Kepemimpinan dan Semangat Bela Negara oleh Dandim 1701/Jayapura Letkol
Inf Andriyanto dalam rangka kegiatan training Kepemimpinan dan Bela
Negara dengan thema Membentuk Generasi Muda yang berkarakter Islami,
Cerdas, Kreatif dan Memiliki Visi Kebangsaan yang diselenggarakan oleh
Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) dengan Ketua
Koordinator Nasarudin Sili Luli.
Dalam pemberian materi Kepemimpinan dan semangat Bela Negara ini Letkol Inf Andriyanto menyampaikan bahwa pemimpin adalah seorang yang mempunyai pribadi yang memiliki kecakapana atau kelebihan sehingga mampu mempengaruhi orang lain untuk bersama-sama melakukan aktifitas tertentu demi pencapaian suatu tujuan. Teori Kepemimpinan sendiri diadopsi dari berbagai sumber namun tetap berdasarkan ideologi Pancasila dan dari segala sumber tersebut digabungkan menjadi 11 Azas Kepemimpinan seperti Ing Ngarso Sung Tulada yang artinya Mampu Memberikan Contoh Kepada Bawahannya, Ing Madya Mangun Karsa (Ditengah bisa merangkul dan memberikan dorongan), Tut Wuri Handayani (Dibelakang bisa memberikan dorongan), Taqwa Kepada Tuhan, Waspada Purba Wasesa, Ambeng Parama Arta, Prasaja, Satya, Gemi Nastiti, Blaka, Legawa.
Dalam pemberian materi Kepemimpinan dan semangat Bela Negara ini Letkol Inf Andriyanto menyampaikan bahwa pemimpin adalah seorang yang mempunyai pribadi yang memiliki kecakapana atau kelebihan sehingga mampu mempengaruhi orang lain untuk bersama-sama melakukan aktifitas tertentu demi pencapaian suatu tujuan. Teori Kepemimpinan sendiri diadopsi dari berbagai sumber namun tetap berdasarkan ideologi Pancasila dan dari segala sumber tersebut digabungkan menjadi 11 Azas Kepemimpinan seperti Ing Ngarso Sung Tulada yang artinya Mampu Memberikan Contoh Kepada Bawahannya, Ing Madya Mangun Karsa (Ditengah bisa merangkul dan memberikan dorongan), Tut Wuri Handayani (Dibelakang bisa memberikan dorongan), Taqwa Kepada Tuhan, Waspada Purba Wasesa, Ambeng Parama Arta, Prasaja, Satya, Gemi Nastiti, Blaka, Legawa.
Pemimpin mencapai suksesnya melalui pelayanan kepada orang
lain bukan dengan mengorbankan orang lain dan karakter Pemimpin harus
bijak dalam menyikapi segala permasalahan guna terciptanya sinergitas
dengan anggota, Pemimpin harus peduli dan terbuka kepada anggota guna
menciptakan loyalitas anggota terhadap atasan serta menjadi Pemimpin
harus loyal keatas dan kebawah, serta jadilah Pemimpin yang dihormati
dan bukan ditakuti.
Bela Negara adalah tekad, sikap dan perilaku warga Negara yang dijiwai
oleh kecintaan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Tahun 1945 dalam menjamin
kelangsungan hidup Bangsa dan Negara.
Kemungkinan kedepan Negara lain akan melakukan suatu
pertempuran secara invasi terbuka tidak mungkin dilakukan, akan tetapi
jika perang melalui invasi ekonomi dan masuknya budaya dari luar maka
hal itu sudah terjadi yang sering kita sebut Proxy War dengan contoh
nyata banyaknya remaja bangga yang memakai barang bermerek impor.
Indonesia haruslah bangga memiliki beragam Suku dan Budaya serta Agama.
Setiap Negara mempunyai sistem pertahanan masing-masing dan
Indonesia menggunakan sistem Pertahanan Rakyat Semesta dimana
TNI/Polri sebagai komponen Utama Rakyat sebagai komponen Pendukung.
Kenyataan yang terjadi saat ini adalah sebuah relevansi Bela Negara
makin rendah dan memudarnya rasa cinta Tanah Air dan penghargaan
terhadap nilai Budaya dan Bangsa berdasarkan nilai solidaritas sosial
dan kekeluargaan.
Menurunnya jiwa semangat Bela Negara disebabkan karena
belum optimalnya pembentukan karakter Bangsa seperti kurangnya
keteladanan bagi para Pemimpin, lemahnya Budaya Patuh seperti cepat
menyerap menyerap Budaya global yang negatif dan kurang mampu menyerap
Budaya global yang lebih sesuai dengan Budaya Bangsa kita. Tantangan
yang ada saat ini adalah banyaknya akses teknologi dan informasi yang
tidak terbatas, bergesernya nilai-nilai yang dianut suatu Bangsa,
kenakalan remaja, penyalahgunaan Narkoba, perkelahian antar pelajar dan
kelompok serta adanya suatu perwujudan Doktrinisasi suatu Negara asing
melalui pembuatan filem yang marak beredar di masyarakat yang hal
tersebut perlu diantisipasi.
Selaku Ketua KAMMI Nasarudin Sili Luli menyampaikan bahwa
kedepan kami berharap agar Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia
dapat bekerjasama untuk menjadi Mitra TNI. Terkait ancaman Anproxy War
kami akan langsung berkoordinasi dengan Pimpinan TNI dalam menghadapi
segala bentuk ancaman yang akan terjadi guna mencari solusi untuk
menangkal ancaman tersebut.
Sebagai penutup kegiatan Bela Negara dan Wawasan Kebangsaan
hari pertama tersebut, Ketua KAMMI Nasarudin Sili Luli memberikan
Plakat kepada Letkol Inf Andriyanto.
Posting Komentar