PORTAL-KOMANDO.COM,.- (Puspen TNI, Senin 14 September 2015). Prajurit TNI Batalyon Infanteri
(Yonif) 400/Raider yang tergabung dalam Satgas Pamtas RI-PNG (Satuan
Tugas Pengamanan Perbatasan antara Republik Indonesia dan Papua Nugini
RI-PNG) dibawah pimpinan Letkol Inf Heri Bambang Wahyudi selaku
Dansatgas berhasil mengamankan seberat 1 Kg Narkoba jenis ganja, pada
saat pelaksanaan Sweeping Darat di Kab. Keeroom, Papua, kemarin.
Masyarakat pun
dengan senang hati menunjukkan surat-surat kendaraan, kartu identitas
dan mengijinkan prajurit Satgas untuk memeriksa barang bawaan yang
mereka bawa. Bagi kendaraan dan masyarakat yang sudah diperiksa dan
didapati tidak membawa barang-barang illegal, mereka diijinkan
melanjutkan perjalanan dan tidak lupa para prajurit mengucapkan banyak
terima kasih.
Secara keseluruhan Sweeping Darat dapat
dilaksanakan dengan lancar dan aman, namun dari laporan Pos Ampas dan
Pos Kalipao di daerah Keerom, didapati adanya masyarakat yang membawa
narkotika jenis ganja. Sweeping yang dilakukan dengan kekuatan 10
personel Prajurit TNI Yonif 400/Raider, berhasil menghentikan sebuah
kendaraan roda dua jenis Yamaha Vixon dengan pengemudi berinisial FY
dan berinisial AD. Kedua pemuda ini berstatus mahasiswa, saat
dilakukan pemeriksaan kondisi keduanya dalam pengaruh minuman keras.
Hasil pemeriksaan ditemukan 8 bungkus besar ganja yang disimpan di
bawah jok motor dan 2 paket kecil disimpan di dalam saku jaket. Keduanya
langsung diamankan di pos dan kemudian dilakukan pemeriksaan lanjutan
dengan hasil 1 kilogram ganja yang dikemas dalam 8 bungkus besar, 2
paket kecil, uang sebesar Rp 85.000, 6 bungkus kondom, 2 buah HP, 2 buah
dompet, 1 buah Noken dan 1 buah Ransel. Keterangan dari keduanya bahwa
barang haram tersebut dibeli dari seseorang berinisial M di Kp. Bompay
Distrik Senggi Kab. Keerom, kemudian ganja tersebut akan dibawa menuju
Sentani, Kabupaten Jayapura untuk dijual kembali.
Selain itu di
Pos Kalipao, pada saat sweeping berlangsung, melintas 1 unit sepeda
motor Honda Beat warna putih yang dikendarai oleh seorang pemuda
berinisial ER. Pada saat pemeriksaan singkat ditemukan 2 bungkus ganja
yang disimpan di dalam tas dan 1 buah sangkur AK-47 yang disimpan di
dalam jok motor. Dari hasil pemeriksaan lanjutan didapatkan barang bukti
antara lain 2 bungkus ganja, sangkur AK-47, 2 unit HP, dan KTP.
Keterangan pelaku yang sehari-hari berprofesi sebagai pegawai swasta
(pengawas pembangunan jembatan) ini, ganja yang diperoleh dari temannya
berinisial G akan digunakan sendiri selama berada di tempat kerjanya
Kp. Yabanda dan sangkur yang dibawa untuk membela diri.
Dalam
kesempata tersebut, Dansatgas Yonif 400/Raider Letkol Inf Heri Bambang
Wahyudi memerintahkan semua jajaran posnya memperketat pelaksanaan
kegiatan Sweeping Darat ini, karena wilayah Kabupaten Keerom yaitu
Senggi, Waris Wutung dan Komratoro merupakan empat daerah yang
berbatasan langsung dengan negara tetangga, sehingga seringkali
dimanfaatkan untuk kegiatan ilegal baik bisnis kayu, miras sampai
penyelundupan narkotika, sehingga sudah kewajiban kita untuk mengamankan
daerah perbatasan RI-PNG dari hal-hal yang demikian agar tidak terjadi
dampak yang buruk terhadap negara kita, khususnya bagi warga Papua.
Lebih lanjut Letkol Inf Heri Bambang menyatakan bahwa, peredaran
narkotika dan obat-obatan terlarang (Narkoba) dewasa ini sudah sangat
meresahkan bagi masyarakat di Indonesia, begitu juga bagi masyarakat
Papua, khususnya masyarakat di Kabupaten Keerom.
Bahkan yang sangat
memprihatinkan peredaran narkotika jenis ganja sudah menyentuh sampai ke
generasi muda dalam hal ini para pemuda-pemudi bahkan yang masih duduk
di bangku sekolah. “Fenomena ini membuat Pemerintah Kabupaten Keerom
memberi perhatian khusus dengan menjalin kerjasama baik dengan pihak
Kepolisian dalam hal ini Polres Keerom dan juga termasuk TNI dalam hal
ini Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 400/Raider yang bertugas di wilayah
Kabupaten Keerom”, katanya..
“Kegiatan ini sejalan dengan
program Yonif 400/Raider sebagai Satgas Pamtas RI-PNG yaitu melaksanakan
Sweeping Darat di setiap pos jajaran yang bertujuan untuk mencegah
kegiatan illegal logging di perbatasan termasuk mencegah kemungkinan
perbatasan dijadikan jalur untuk peredaran barang-barang terlarang
seperti narkotika dan obat-obatan terlarang (Narkoba)”, pungkas
Dansatgas Letkol Inf Heri Bambang. @ANDI.T.R
Posting Komentar