PORTAL-KOMANDO.COM,.-
Kostrad(14/9). Malang- Prajurit Yonif Linud 503/Mayangkara Kostrad
secara resmi dilantik dalam Upacara Penutupan Latihan Para Raider yang
dilaksanakan di Pantai Tamban, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten
Malang. Jawa Timur yang dipimpin oleh Pangdivif-2 Kostrad Mayjen TNI
Ganip Warsito.
Dalam sambutannya Panglima Divisi Infanteri 2
Kostrad, Mayjen TNI Ganip Warsito mengatakan, latihan yang berlangsung
selama 84 hari itu untuk meningkatkan kemampuan tempur Yonif Linud 503
Mayangkara Kostrad yang bermarkas di Kecamatan Mojosari, Mojokerto.
Sebanyak 650 personel Pasukan tempur yang sebelumnya hanya memiliki
spesifikasi operasional di segala medan dan cuaca (Linud) itu, kini
telah mahir dalam operasi penyergapan teroris (Raider). Nama kesatuan
Yonif Linud 503 Mayangkara pun resmi diganti menjadi Yonif Para Raider
503 Mayangkara.
"Pasukan ini memiliki kemampuan operasional di
segala medan dan cuaca. Baik di perkotaan, hutan gunung, sungai, rawa,
laut, dan pantai. Dengan latihan ini kemampuan mereka ditambahi dengan
kemampuan Raider. Jelas naik satu level," kata Pangdivif 2 Kostrad di
lokasi, Minggu (13/9/2015).
Selain Yonif Linud 503 Kostrad,
lanjut Pangdivif 2, ada dua batalyon lintas udara lainnya yang akan
ditingkatkan menjadi Yonif Para Raider. Yakni Yonif Linud 501 Kostrad
yang bermarkas di Madiun dan Yonif Linud 502 yang bermarkas di Jabung,
Malang.
"Sesuai petunjuk pimpinan semua batalyon infanteri yang
ada akan dilatih dengan kemampuan raider. Kalau para raider hanya 3
batalyon," ujarnya.
Komandan Brigif Linud 18 Trisula, Kolonel
Infanteri Febriel Buyung Sikumbang mengatakan, materi latihan dibagi
dalam 3 tahap. Pertama, tahap basis yang berlangsung selama 8 minggu di
Sidodadi, Malang, serta dua kali tahap latihan tempur yang berlangsung
di Kompleks Taji dan Pantai Tamban, Kecamatan Sumbermanjing Wetan,
Kabupaten Malang.
"Tahap basis meliputi materi taktik dan teknik
pertempuran. Tahap ke dua di medan gunung dan hutan untuk
mengaplikasikan materi yang sudah dipelajari dalam tahap basis. Tahap
terakhir yang juga pengaplikasian tahap basis dilakukan di daerah rawa
dan pantai," kata Febriel kepada wartawan di lokasi usai upacara
penutupan latihan pembentukan Pasukan Udara (Para) Raider di Pantai
Tamban, Minggu (13/9/2015).
Latihan yang berlangsung selama 84
hari itu untuk meningkatkan kemampuan operasional personel Yonif Linud
503 Mayangkara. Jika sebelumnya memiliki spesifikasi operasional tempur
segala medan dan cuaca, kini batalyon yang bermarkas di Mojokerto itu
memiliki kemampuan khusus, yakni penyergapan musuh dan penyelamatan
sandera dari tangan teroris (Raider).
Sedikitnya 285 personel
Brigade Infanteri (Brigif) 18 Trisula dilibatkan dalam latihan kali ini
sebagai pelatih dan pendukung. Dengan berakhirnya latihan tersebut, maka
nama Yonif Linud 503 Mayangkara kini menjadi Yonif Para Raider 503
Mayangkara.
Sementara itu Komandan Yonif Para Raider 503
Mayangkara, Letkol Infanteri Andre Julian yang ikut sebagai peserta
latihan mengatakan, kendala berat yang dialami selama latihan adalah
pertahanan fisik terhadap kondisi medan yang tergolong ekstrem.
Terlebih lagi, setiap peserta juga harus mampu bertahan hidup selama 3
hari di rawa bakau dan hutan belantara tanpa bekal makanan dan minuman
sedikit pun.
"Latihan survival (bertahan hidup) itu kemampuan
kami untuk bertahan saat tidak bisa keluar untuk mendapatkan makanan.
Ada dua lokasi, pertama di hutan dan gunung, yang ke dua di rawa pantai.
Jadi kami makan apa adanya di tempat itu," ungkapnya.
Meski
terasa berat, Komandan Yonif Para Raider 503 Mayangkara, Letkol
Infanteri Andre Julian bersyukur kini kemampuan tempur anggotanya di
Yonif Para Raider 503 Mayangkara meningkat. "Dari segi fisik, taktik,
kemampuan kami bertambah. Kami bisa ditugaskan dimana saja di Indonesia
dan dalam bentuk tugas apa saja, termasuk melawan terorisme," ujarnya.
Penutupan latihan pembentukan Yonif Para Raider 503 Mayangkara diakhiri
dengan simulasi penyelamatan sandera dari tangan teroris. Batalyon ini
merupakan satuan pasukan tempur di bawah Brigif Linud 18 Trisula.
Sementara Brigif 18 sendiri di bawah kendali Divisi Infanteri 2 Kostrad.

Posting Komentar