PORTAL-KOMANDO.COM,.-
Pasca gempa yang terjadi di Sorong Papua Barat pada 25 September 2015
pukul 00.55 WIT dengan kekuatan 6,8 SR yang berada di area 31 Km Timur
Laut Kota Sorong, 68 Km Timur laut Raja Ampat, 93 Km Barat Laut Kab.
Sorong & 311 Km Barat Laut Manokwari Papua Barat dengan kedalaman 10
Km, TNI dalam hal ini Kodam XVII/Cenderawasih sudah mengerahkan
personel dan perlengkapanya untuk
membantu para korban dengan mendirikan tenda penampungan di Kp. Aimas
Kab. Sorong yang diperuntukan bagi masyarakat yang rumahnya tidak bisa
ditempati dan antisipasi gempa susulan.
Disamping itu mendirikan tenda
lapangan di RSUD Sorong untuk perawatan, karena korban trauma dirawat di
gedung Rumah Sakit serta membantu tenaga medis untuk mengobati
masyarakat yang terluka dan melakukan evakuasi korban.
Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Letkol Infanteri Teguh Pudji Raharjo mengatakan, data yang diperoleh sementara terdapat 44 orang luka-luka dan 257 rumah rusak. Para korban luka kini dirawat di Rumah Sakit Sele Be Solu, Sorong. "Belum ada korban tewas dan kami masih terus pendataan. Korem 171/PVT Sorong juga telah berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Sorong dan BPBD Provinsi Papua Barat, yang pagi tadi sudah langsung bergerak dari Manokwari ke Sorong," ungkap Kapendam.
Pasca-gempa para anggota TNI dari Korem dan Kodim berpatroli, untuk memberikan bantuan kepada para korban. Siang ini akan diadakan rapat gabungan antara Pemda, BPBD, dan Korem 171/PVT. "Kami juga telah mendirikan tenda lapangan di KM 12 Kota Sorong, untuk perawatan dan tempat tinggal sementara para korban," pungkas Teguh.
Sementara ini warga Sorong terus memadati tenda-tenda pengungsian, sebab, banyak warga ketakutan adanya gempa susulan dan memilih tinggal di luar rumah atau di tenda pengungsian. Gempa bumi berkekuatan 6,8 Skala Richter (SR) menggetarkan Kota Sorong, Papua Barat, namun tidak berpotensi tsunami dalam gempa kali ini.@ATR
Posting Komentar