Home »
» Pendakian Marinir ke Argopuro Dihantam Badai dan Kabut Pekat
Pendakian Marinir ke Argopuro Dihantam Badai dan Kabut Pekat
Written By ANDI on 12 Jul 2015 | 3:15 PM
PORTAL-KOMANDO.COM,.Surabaya - Kendati dihantam hujan badai dan kabut pekat akibat pengaruhi erupsi Gunung Raung, para prajurit Korps Marinir TNI-AL pantang menyerah dan pantang putus asa untuk tetap menempuh perjalanan berat menuju puncak Gunung Argopuro, (3.088 mdpl) yang terkenal angker.
Pendakian salah satu gunung di Jawa Timur itu dilaksanakan selama dua hari, mulai Kamis hingga Jumat kemarin, (10/7) dipimpin Letkol (Mar) Fery Marpaung beserta 19 anggota marinir terdiri dari Taifib dan Denjaka serta 2 orang pendaki dari organisasi pemuda pecinta alam Top Ranger And Mountain Pathfinder, (TRAMP).
Pendakian ke Argopuro ini merupakan rangkaian latihan Tim Ekspedisi Marinir Rakyat Merdeka yang akan mendampingi pendaki tuna daksa dunia Sabar Gorky mengibarkan merah putih dan Panji TNI-AL di puncak Cartenz Pyramid, (4.884 mdpl), bertepatan dengan 70 tahun Indonesia Merdeka, 17 Agustus mendatang.
Kondisi medan pendakian di Gunung Argopura terkenal sangat berat, sehingga pada umumnya para pendaki membutuhkan waktu 4 hari untuk dapat mencapai puncak Argopuro. Namun tidak demikian dengan Tim Ekspedisi Carstenz yang mampu menyelesaikannya dalam waktu hanya 2 hari, dengan tetap melakukan pendakian di malam hari guna melatih mental dan fisik, serta merasakan suhu yang benar-benar dingin di malam hari.
Gunung Argopuro terkenal sangat angker, gunung ini menyimpan misteri legenda Dewi Rengganis yang hilang bersama enam dayangnya. Konon, Sang Dewi bakal marah besar kalau merasa terusik ketenangannya. Pendaki yang suka usil dan mengusik, kalau tidak kesurupan bisa jadi akan kesasar tidak karuan.
Konon terdapat sebuah taman yang sangat gaib yakni Taman Rengganis, tidak semua pendaki dapat melihat taman ini. Beberapa pendaki yang pernah melihat taman ini merasa memasuki sebuah taman yang sangat indah, penuh dengan tanaman bunga dan buah.
Pendaki yang mengambil atau memetik tanaman tidak akan dapat keluar taman ini, ia hanya akan berputar-putar di tempat tersebut. Untuk itu para pendaki selalu menghindari merusak tanaman ataupun memindahkan sesuatu.
"Simulasi gabungan ini lebih difokuskan kepada tes kebersamaan kedua tim, mencakup aklimatisasi, mental personil, serta kemampuan jarak tempuh," jelas Letkol (Mar) Fery Marpaung, Sabtu malam, (11 Juli 2014).
Sementara, Komandan Pasukan Marinir 1, Brigjen TNI (Mar) K Situmorang menekankan perlunya meningkatkan koordinasi latihan antara sipil dan militer dalam upaya mensukseskan pendakian puncak Cartenz Pyramid.
Pendakian ke Cartenz Pyramid (4.884 mdpl) merupakan salah satu dari rangkaian Ekspedisi Seven Summit pendaki tuna daksa dunia Sabar Gorky. Selain itu juga untuk mengkampanyekan program penanaman sejuta terumbu karang yang digagas oleh Dankormar, Mayjen TNI (Mar) Buyung Lalana.
Posting Komentar