PORTAL-KOMANDO.COM,.-Bertempat di lapangan Markas Kostrad, Gambir. Jakarta Pusat(17/6). Prajurit dan PNS Makostrad mengikuti upacara bendera 17-an bulan Juni 2015 dengan khidmat. Bertindak selaku Inspektur upacara (Irup) Pamen Ahli Golongan IV Bidang Ilpengtek Kolonel Inf Desril Chaidir dan Komandan upacara Mayor Inf Malau dari Sintel Kostrad.
Dalam kesempatan ini, Inspektur Upacara membacakan amanat Panglima Kostrad Letjen TNI Mulyono Antara lain:
Dalam sambutannya Pangkostrad menyampaikan bahwa upacara bulanan yang kita laksanakan hari ini, pada hakekatnya merupakan salah satu implementasi bahwa kita senantiasa menghargai jasa para pahlawan kita di masa lalu. Sekaligus menjadi wahana dari upaya kita untuk mengingat, mengenang, serta menghayati arti penting makna perjuangan kemerdekaan Indonesia. Sekaligus memelihara semangat dan nilai-nilai perjuangan 45 dalam kehidupan keprajuritan.
Menyikapi kecenderungan perkembangan lingkungan strategis saat ini terlihat sangat jelas bahwa, upaya kebangkitan komunis (PKI), sudah makin agresif. Mereka tumbuh dan berkembang di banyak sisi kehidupan bangsa kita, dalam berbagai wujud. Salah satunya menggunakan alasan kebudayaan berexpresi. Baik dari dalam negeri atau mendapat dukungan luar negeri.
Tangan asing yang telah memainkan peran ikut me-matangkan situasi adalah munculnya film senyap “ the look of silence ” yang mudah diakses seluruh masyarakat, dimana perlu mendapat perhatian dan kewaspadaan kita bersama. Dihadapkan situasi tersebut, sebagai prajurit kita tidak boleh ragu-ragu dan lengah, tetapi harus selalu waspada terhadap berbagai kemungkinan ancaman yang datang dari dalam maupun luar negeri.
Pangkostrad menekankan kepada segenap prajurit Kostrad baik yang bertugas di home base maupun di daerah operasi untuk tetap optimis dan waspada, kurangi dan minimalisir kemungkinan terjadinya pelanggaran. Sikap ini harus dapat diwujudkan dalam tekad dan semangat pegabdian prajurit pada setiap tampilan dan penugasan, tanpa kehilangan kewaspadaan terhadap setiap gejala yang dapat menggagalkan atau menghambat keberhasilan tugas. Kita memang perlu terus memperbaharui semangat dan tekad pengabdian kepada bangsa dan negara, agar tidak terkontaminasi oleh hal - hal negatif yang dapat memperburuk citra prajurit.
Pangkostrad menegaskan bahwa kunci keberhasilan dalam menghadapi setiap tantangan tugas adalah profesionalisme, disiplin dan soliditas keprajuritan yang berbasis kepada semangat dan wawasan kebangsaan yang kuat serta semangat kemanunggalan yang kokoh dan teguh bersama rakyat.
Lebih lanjut Pangkostrad menyampaikan bahwa baru saja kita melaksanakan demontrasi pertempuran di daerah latihan Baturaja.
Sebuah kegiatan yang menguji keterampilan prajurit dalam berolah keprajuritan. Karena sifatnya demo, maka di kesampingkan faktor taktis. Kegiatan ini disaksikan langsung oleh Presiden RI Ir Joko Widodo selaku Panglima tertinggi TNI serta menteri pertahanan RI Ryamizard Ryacudu dan ketua beserta anggota Komisi 1 DPR RI .
Pangkostrad juga mengingatkan bahwa, sebentar lagi kita akan memasuki bulan suci Ramadhan, bulan yang penuh dengan rahmat. Kuatkan keimanan, ketaqwaan kepada Allah SWT di bulan puasa ini sambil merenungi kembali segala amal ibadah yang telah kita lakukan disepanjang kehidupan kita, untuk mendapatkan perubahan spiritual dan kerohanian ke arah yang lebih baik. Berkaitan dengan ini, saya mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa kepada segenap prajurit, PNS dan keluarga.
Mengakhiri sambutannya Pangkostrad menyampaikan beberapa penekanan sebagai berikut :
Pertama : tingkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap tuhan yang maha esa, pertahankan senantiasa ke-rukunan antar umat beragama di dalam rutinitas kegiatan sehari-hari baik di kantor maupun di lingkungan masyarakat.
Kedua : tingkatkan kepekaan dan kepedulian terhadap perkem-bangan lingkungan, serta budayakan sistem lapor cepat pada setiap permasalahan yang dihadapi, sehingga dapat segera ditangani dan diatasi secara optimal dan tuntas.
Ketiga : tegakan disiplin dan tata tertib demi menjaga citra satuan kostrad, patuhi semua ketentuan dan peraturan yang berlaku dengan penuh kesadaran, serta mampu melaksanakannya secara konsekuen dan konsisten.
Keempat : optimalkan kegiatan pembinaan mental dan penyuluhan hukum melalui jam komandan guna menghindari dan meminimalisir terjadi-nya pelanggaran di satuan serta hindari perselisihan antar matra tni, polri dan rakyat.
Kelima : wujudkan sinergitas antara tni dan rakyat melalui program serbuan teritorial secara menyeluruh di seluruh lapisan masyarakat dimanapun kita bertugas.
Posting Komentar