PORTAL-KOMANDO.,COM,.-Kostrad (21/5). Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) tahun
2015 merupakan lomba tembak yang diselenggarakan oleh Angkatan Darat
Australia dengan tujuan untuk mengukur kemampuan petembaknya dalam
keterampilan menembak (marksmanship).
Untuk kesekian kalinya, Angkatan
Darat Australia mengundang negara di kawasan Asia Pasifik dan Eropa
serta Negara-negara Persemakmuran
(Commonwealth), termasuk didalamnya kontingen TNI-AD. Lomba prestise ini
diikuti oleh 17 tim dari 14 negara, termasuk Indonesia.
Prajurit penembak yang berasal dari TNI Angkatan Darat hampir menyapu
bersih semua medali yang diperebutkan dalam kompetisi menembak
Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) yang berlangsung sejak
awal bulan ini. Kompetisi menembak ini berlangsung dari 2 hingga 23 Mei
2015 di Puckapunyal, Victoria, Australia. Namun, hingga hari ini, TNI AD
berhasil menyabet 28 medali emas, 16 medali perak, dan 10 medali
perunggu.
Dengan perolehan banyak medali emas menempatkan kontingen penembak dari Indonesia berada di posisi pertama. Bahkan, mengalahkan tuan rumah Australia yang hanya meraih 4 medali emas, 7 medali perak, dan 5 medali perunggu. Dengan raihan medali itu mendudukkan Australia ada di posisi kedua.
"Total 21 orang peserta dari Indonesia yang terdiri atas pejabat dan penembak dari lingkungan TNI AD serta teknisi dari PT Pindad. Selama perlombaan, tim Indonesia menggunakan empat jenis senjata yaitu, senapan SS-2 V-4 Heavy Barrel dan pistol G-2 (Elite & Combat) buatan PT Pindad, senapan SO-Minimi buatan Belgia, senapan GPMG (General Purpose Machine Gun) buatan Belgia dan senjata sniper AW buatan Inggris".
Kebanggaan disampaikan oleh Duta Besar RI untuk Australia, bapak Nadjib Riphat Kesoema, memuji prestasi yang dicapai oleh regu tembak Indonesia.
"Prestasi yang membanggakan ini menunjukkan betapa tangguhnya anggota TNI dan persenjataan buatan Indonesia di medan laga," kata Duta Besar RI untuk Australia.
Selain perlombaan kategori beregu, juga diadakan perlombaan kategori perorangan. Untuk kategori perorangan, penghargaan diberikan kepada Letda Inf Safrin Sihombing (Kopasus), Serda Misran (Kostrad), Serda Suwandi (Kostrad), dan Serda Woli Hamsan (Kostrad).
Dengan perolehan banyak medali emas menempatkan kontingen penembak dari Indonesia berada di posisi pertama. Bahkan, mengalahkan tuan rumah Australia yang hanya meraih 4 medali emas, 7 medali perak, dan 5 medali perunggu. Dengan raihan medali itu mendudukkan Australia ada di posisi kedua.
"Total 21 orang peserta dari Indonesia yang terdiri atas pejabat dan penembak dari lingkungan TNI AD serta teknisi dari PT Pindad. Selama perlombaan, tim Indonesia menggunakan empat jenis senjata yaitu, senapan SS-2 V-4 Heavy Barrel dan pistol G-2 (Elite & Combat) buatan PT Pindad, senapan SO-Minimi buatan Belgia, senapan GPMG (General Purpose Machine Gun) buatan Belgia dan senjata sniper AW buatan Inggris".
Kebanggaan disampaikan oleh Duta Besar RI untuk Australia, bapak Nadjib Riphat Kesoema, memuji prestasi yang dicapai oleh regu tembak Indonesia.
"Prestasi yang membanggakan ini menunjukkan betapa tangguhnya anggota TNI dan persenjataan buatan Indonesia di medan laga," kata Duta Besar RI untuk Australia.
Selain perlombaan kategori beregu, juga diadakan perlombaan kategori perorangan. Untuk kategori perorangan, penghargaan diberikan kepada Letda Inf Safrin Sihombing (Kopasus), Serda Misran (Kostrad), Serda Suwandi (Kostrad), dan Serda Woli Hamsan (Kostrad).
Posting Komentar