Setelah
mendapat perintah, Satgas Gultor TNI bergerak cepat melaksanakan
infiltrasi ke daerah guna memperoleh data tentang situasi terakhir
sasaran. Dimana kelompok teroris dilengkapi persenjataan 4 pucuk SS-1, 6
pucuk AK dan 5 pucuk Uzi serta sejumlah bahan peledak Setelah
memperoleh data, 4 Tim atas air dan Pokko melaksanakan infiltrasi
dengan long range navigation dari KRI Makassar 590 menuju sasaran kapal
Pertamina yang dikuasai musuh dengan menggunakan Searider, melakukan
serbuan ke sasaran dan berhasil melumpuhkan teroris yang berada di
sungai Musi serta mengevakuasi sandera.
Dengan
selisih waktu singkat, sebanyak 2 Tim Rubber Duck Operation (RDO)
bergerak menggunakan pesawat Cassa NC 212 dari Lanud Halim
Perdanakusuma-Jakarta melaksanakan infiltrasi udara menuju Dropping Zone
(DZ), selanjutnya melaksanakan serbuan ke sasaran kedua yang dikuasai
teroris yaitu di Gedung Marine Region II, pertamina.
Sementara
itu, 1 Tim Combat Free Fallmelakukan infiltrasi udara dengan
menggunakan Helly BellTake Off dari KRI menuju sasaran ketiga yang
berada di (Ruang IT dan GM) selanjutnya melaksanakan serbuan, Tim Delta
bergerak atas perintah melaksanakan penjinakan bahan peledak yang
dipasang teroris di sasaran (Ruang kontrol Kilang) dengan menggunakan
teknik Fast ropping dengan Helikopter.
Setelah
penyelesaian sasaran berturut-turut, kemudian tim bergerak cepat
melaksanakan pengamanan untuk menguasai kembali sasaran dan melaksanakan
evakuasi ke Daerah Kumpul (DK) yang sudah ditentukan. Setelah itu
melaksanakan proses penyerahan kembali keamanan kepada aparat keamanan
setempat serta penyerahan tawanan teroris kepada pihak kepolisian guna
proses penegakan hukum berikutnya.
Kegiatan
ini merupakan latihan kasus di Pertamina Plaju Palembang dengan metode
geladi lapangan dan sifat satu pihak dikendalikan dengan pengembangan
latihan pada teknik dan taktik pembebasan sandera, teknik dan taktik
infiltrasi darat, laut dan udara, teknik menembak reaksi, teknik dan
taktik pertempuran jarak dekat, teknik dan taktik perebutan cepat,
teknik dan taktik pembebasan tawanan/sandera, teknik penjinakan bahan
peledak, teknik eksfiltrasi, teknik dan taktik prosedur evakuasi dan
prosedur pimpinan pasukan.
Detasemen
Jala Mangkara (disingkat Denjaka) merupakan salah satu pasukan khusus
yang dimiliki TNI yang anggotanya merupakan gabungan personel pasukan
khusus TNI AL Kopaska dan TaifibKorps Marinir. Denjaka dikhususkan untuk
satuan anti teror walaupun mereka juga bisa dioperasikan di mana saja
terutama anti teror aspek laut. Denjaka memiliki tugas pokok membina
kemampuan anti teror dan anti sabotase di laut dan di daerah pantai
serta kemampuan klandestin aspek laut.
Latkasus
Denjaka 2014 dipimpin langsung oleh Komandan Denjaka Kolonel Marinir
Nur Alamsyah dengan pelaku latihan terdiri dari beberapa tim yaitu
Pokko, Combat Free Fall (CFF), Rubber Duck Operation (RDO), Advance,
Fastrope dan tim Sea Rider. Sedangkan Tema Latihan adalah “Melalui
Latihan Satuan Tugas Operasi Khusus Denjaka TNI AL TA 2014, Satuan Tugas
Operasi Khusus siap menangkal dan menghadapi ancaman yang timbul di
wilayah perairan yurisdiksi nasional dalam rangka mendukung Tugas Pokok
TNI”.
Latkasus
Denjaka disaksikan langsung Kasal Laksamana TNI Ade Supandi, S.E.
Asops Panglima TNI Mayjen TNI Indra Hidayat, Aspam Kasal Laksda TNI Agus
Heryana, Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) A. Faridz Washington,
Pangarmabar Laksda TNI A. Taufiq R., Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI
Iskandar M.S., Kapolda Sumsel Irjen Pol Prof Iza Fadri, Waasops Kasal
Laksma TNI Didik Wahyudi, Danpasmar-1 Brigjen TNI (Mar) Kasirun
Situmorang, Danpasmar-2 Brigjen TNI (Mar) R.M. Trusono, Danguskamla
Armabar Laksma TNI Abdul Rasyid Kacong, Danguspurla Armabar Laksma TNI
T.S.N.B. Hutabarat, Danlantamal III Laksma TNI Aguk Dwi Wahyu,
Wakapuspen TNI Laksma TNI Petrus Padmardjo, beserta pejabat Mabes TNI,
Mabesal, pejabat teras Korps Marinir, pejabat Pertamina serta pejabat
Pemda Provinsi Sumatera Selatan.
Latihan
diikuti oleh 340 personil TNI AL (Denjaka, Marinir, ABK KRI, Crew
Pesawat udara, Lanal Palembang) dengan material yang terdiri 3 KRI, 2
pesawat Cassa CN 212, 1 helikopter, Sea Rider, 10 Perahu Karet, 12 KAL
Combat Boat, serta 3 Tank LVT-A1 dan 3 Tank BMP-3F.
Posting Komentar