Home » » PASUKAN ANTI TEROR “DETASEMEN JALA MANGKARA” TNI AL LUMPUHKAN TERORIS DI PALEMBANG

PASUKAN ANTI TEROR “DETASEMEN JALA MANGKARA” TNI AL LUMPUHKAN TERORIS DI PALEMBANG

Written By ANDI on 22 Mar 2015 | 5:32 PM

PORTAL-KOMANDO.COM,. (Dispenal).-Pasukan khusus anti teror “Detasemen Jala Mangkara” TNI Angkatan Laut berhasil melumpuhkan kelompok teroris dengan kekuatan 25 orang yang sebelumnya berhasil menguasai Pertamina Plaju serta menyandera pejabat pemerintah yang sedang melaksanakan peninjauan, Sabtu (21/3) di Plaju, Palembang.
Operasi yang diberi sandi ”Satgas Gurita” dibentuk setelah Panglima TNI menerima laporan tentang kejadian penyanderaan di Palembang dan menunjuk Dandenjaka TNI AL sebagai Dansatgas Gultor TNI untuk untuk menyiapkan kekuatan pasukannya dalam rangka melaksanakan operasi pembebasan sandera di Pertamina Plaju. Selanjutnya Dandenjaka selaku Dansatgas Gultor, mengadakan rapat dengan para Komandan Unsur pelaksana agar para Komandan Unsur segera menyiapkan pasukan beserta materialnya.
Setelah mendapat perintah, Satgas Gultor TNI bergerak cepat melaksanakan infiltrasi ke daerah guna memperoleh data tentang situasi terakhir sasaran. Dimana kelompok teroris dilengkapi persenjataan 4 pucuk SS-1, 6 pucuk AK dan 5 pucuk Uzi serta sejumlah bahan peledak Setelah memperoleh data,  4 Tim atas air dan Pokko melaksanakan infiltrasi dengan long range navigation dari KRI Makassar 590 menuju sasaran kapal Pertamina yang dikuasai musuh dengan menggunakan Searider, melakukan serbuan ke sasaran dan berhasil melumpuhkan teroris yang berada di sungai Musi serta mengevakuasi sandera.
Dengan selisih waktu singkat, sebanyak 2 Tim Rubber Duck Operation (RDO) bergerak menggunakan pesawat Cassa NC 212 dari Lanud Halim Perdanakusuma-Jakarta melaksanakan infiltrasi udara menuju Dropping Zone (DZ), selanjutnya melaksanakan serbuan ke sasaran kedua yang dikuasai teroris yaitu di Gedung Marine Region II, pertamina.
Sementara itu, 1 Tim Combat Free Fallmelakukan infiltrasi udara dengan menggunakan Helly BellTake Off dari KRI menuju sasaran ketiga yang berada di (Ruang IT dan GM) selanjutnya melaksanakan serbuan, Tim Delta bergerak atas perintah melaksanakan penjinakan bahan peledak yang dipasang teroris di sasaran (Ruang kontrol Kilang) dengan menggunakan teknik Fast ropping dengan Helikopter.
Setelah penyelesaian sasaran berturut-turut, kemudian tim bergerak cepat melaksanakan pengamanan untuk menguasai kembali sasaran dan melaksanakan evakuasi ke Daerah Kumpul (DK) yang sudah ditentukan. Setelah itu melaksanakan proses penyerahan kembali keamanan kepada aparat keamanan setempat serta penyerahan tawanan teroris kepada pihak kepolisian guna proses penegakan hukum berikutnya.
Kegiatan ini merupakan latihan kasus di Pertamina Plaju Palembang dengan metode geladi lapangan dan sifat satu pihak dikendalikan dengan pengembangan latihan pada teknik dan taktik pembebasan sandera, teknik dan taktik infiltrasi darat, laut dan udara, teknik menembak reaksi, teknik dan taktik pertempuran jarak dekat, teknik dan taktik perebutan cepat, teknik dan taktik pembebasan tawanan/sandera,  teknik penjinakan bahan peledak, teknik eksfiltrasi, teknik dan taktik prosedur evakuasi dan prosedur pimpinan pasukan.
Latihan Kasus Denjaka adalah latihan yang diselenggarakan untuk memelihara keterampilan, kemampuan dan profesionalisme serta kesiapsiagaan operasional prajurit Denjaka dalam melaksanakan tugas mengatasi terorisme yang beraspek laut.   Sedangkan Sasaran latihan adalah meningkatnya keterampilan teknis dan taktis sebagai satuan anti teror beraspek laut dihadapkan dengan ancaman terorisme, terwujudnya kemampuan dan profesionalisme dalam perencanaan operasional dan penanganan kasus sesuai dengan tugas pokok dan terwujudnya kesiapsiagaan operasional Satuan Denjaka dalam menghadapi kemungkinan kontijensi yang terjadi dari ancaman terorisme.
Detasemen Jala Mangkara (disingkat Denjaka) merupakan salah satu pasukan khusus yang dimiliki TNI yang anggotanya merupakan gabungan personel pasukan khusus TNI AL Kopaska dan TaifibKorps Marinir. Denjaka dikhususkan untuk satuan anti teror walaupun mereka juga bisa dioperasikan di mana saja terutama anti teror aspek laut. Denjaka memiliki tugas pokok membina kemampuan anti teror dan anti sabotase di laut dan di daerah pantai serta kemampuan klandestin aspek laut.
Latkasus Denjaka 2014 dipimpin langsung oleh Komandan Denjaka Kolonel Marinir Nur Alamsyah dengan pelaku latihan terdiri dari beberapa tim yaitu Pokko, Combat Free Fall (CFF), Rubber Duck Operation (RDO), Advance, Fastrope dan tim Sea Rider.  Sedangkan Tema Latihan adalah “Melalui Latihan Satuan Tugas Operasi Khusus Denjaka TNI AL TA 2014, Satuan Tugas Operasi Khusus siap menangkal dan menghadapi ancaman yang timbul di wilayah perairan yurisdiksi nasional dalam rangka mendukung Tugas Pokok TNI”.
Latkasus Denjaka disaksikan langsung Kasal Laksamana TNI Ade Supandi, S.E.  Asops Panglima TNI Mayjen TNI Indra Hidayat, Aspam Kasal Laksda TNI Agus Heryana, Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) A. Faridz Washington, Pangarmabar Laksda TNI A. Taufiq R., Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Iskandar M.S., Kapolda Sumsel Irjen Pol Prof Iza Fadri, Waasops Kasal Laksma TNI Didik Wahyudi, Danpasmar-1 Brigjen TNI (Mar) Kasirun Situmorang, Danpasmar-2 Brigjen TNI (Mar) R.M. Trusono, Danguskamla Armabar Laksma TNI Abdul Rasyid Kacong, Danguspurla Armabar Laksma TNI T.S.N.B. Hutabarat, Danlantamal III Laksma TNI Aguk Dwi Wahyu, Wakapuspen TNI Laksma TNI Petrus Padmardjo, beserta pejabat Mabes TNI, Mabesal,  pejabat teras Korps Marinir, pejabat Pertamina serta pejabat Pemda Provinsi Sumatera Selatan.
Latihan diikuti oleh 340 personil TNI AL (Denjaka, Marinir, ABK KRI, Crew Pesawat udara, Lanal Palembang)  dengan material yang terdiri 3 KRI, 2 pesawat Cassa CN 212, 1 helikopter,  Sea Rider, 10 Perahu Karet, 12 KAL Combat Boat, serta 3 Tank  LVT-A1 dan 3 Tank BMP-3F.
Share this article :

Posting Komentar

 
Copyright © 2016 - All Rights Reserved
Created by Portal-Komando