PORTAL-KOMANDO.COM,.- Ciri khas Prajurit Komando adalah kekuatannya terletak pada kemampuan
individu seperti menembak, beladiri, kemampuan fisik yang prima dan
kehandalannya dalam mempergunakan senjata tradisional dan didukung juga
kedekatan prajurit dengan masyarakat.
Hal tersebut disampaikan
Danjen Kopassus Mayjen TNI Doni Monardo dalam amanatnya pada Upacara
penutupan pendidikan Komando Angkatan 97 di Pantai Permisan .Cilacap,
Jawa Tengah ,Sabtu ( 28/2/2015).
Mayjen TNI Doni Monardo
,juga mengatakan para prajurit Komando harus dekat dengan rakyat sesuai
dengan pesan yang disampaikan panglima Besar Sudirman yakni “Tentara
bukan merupakan suatu golongan diluar masyarakat, bukan suatu kasta yang
berdiri di atas masyarakat, tentara tidak lain dan tidak lebih dari
satu bagian masyarakat yang mempunyai kewajiban tertentu,”
“
Prajurit Kopassus yang berasal dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat
harus senantiasa dekat dan berjuang bersama-sama dengan masyarakat pada
umumnya,”ujarnya
Danjen Kopassus berharap dalam setiap diri
Prajurit Kopassus tidak berkembang pemikiran bahwa lebih istimewa dari
kelompok masyarakat lainnya. Yang membedakan dengan masyarakat hanyalah
bidang tugasnya sebagaimana yang diamanatkan oleh negara,karena melalui
kebersamaan dengan masyarakat inilah, maka prajurit Kopassus akan dapat
mencapai keberhasilan dalam setiap pelaksanaan tugasnya.
Pendidikan
Komando yang berlangsung selama kurang lebih tujuh bulan terbagi
menjadi tahap basis selama 18 minggu, tahap hutan gunung selama 6 minggu
,tahap gunung hutan selama 6 minggu dan diakhiri tahap rawa laut selama
4 minggu.
Pendidikan Komando angkatan 97 jumlah peserta awal
pendidikan sebanyak 251 personel, yang berhasil lulus melalui
pendidikan komando dan dilantik sebagai prajurit komando sebanyak 214
personel. 37 peserta pendidikan Komando tidak lulus karena kesehatan
.Berhasil mendapatkan sangkur perak sebagai lulus terbaik atas nama
Letda Inf Madsoni Masturi lulusan akademi Militer 2013.
@Anditomryan
Posting Komentar