Portal-Komando.com.Afrika, 30 Desember 2014 - Untuk mendukung kelancaran jalannya Misi
MINUSCA (United Nations Multi-Dimensional Integrated Stabilization
Mission in Central African Republic) atau misi Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) di Central African Republic (CAR), tersedianya Rumah
Sakit sebagai rujukan pelayanan kesehatan bagi seluruh komponen
personel United Nations (UN) baik sipil maupun militer yang terlibat
didalam misi merupakan hal yang sangat penting keberadaannya. Jumlah
komponen yang terlibat hingga mencapai ribuan dan datang dari berbagai
negara, tentunya perlu mendapatkan pelayanan serta tindakan yang cepat
jika terjadi sesuatu yang berkaitan dengan kesehatan ataupun hal lain
yang memerlukan bantuan medis.
Kondisi negara CAR yang masih
dalam masa transisi setelah gejolak politik dan kondisi keamanan yang
masih belum stabil, membuat sarana dan prasarana publik termasuk Rumah
Sakit rujukan tidak memadai, baik untuk rakyat CAR sendiri maupun untuk
personel PBB, terlebih saat ini ancaman virus Ebola masih menjadi
penyakit yang sangat mematikan di Benua Afrika. Untuk itu, setelah
dibukanya Misi pada 15 September 2014 lalu, Mission Support Centre
melalui Direkturnya Michael Ranahan memutuskan untuk membangun Rumah
Sakit Level II bagi keperluan personel UN yang berada di CAR.
Prajurit
TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas Kompi Zeni (Satgas Kizi) TNI
Kontingen Garuda (Konga) XXXVII-A/Minusca dibawah pimpinan Letkol Czi
Alfius Navirinda K. selaku Komandan Satgas (Dansatgas) yang merupakan
pasukan perdamaian Zeni Indonesia mendapat kehormatan dan kepercayaan
untuk menjadi pelaksana pembangunan Rumah Sakit yang didirikan di tengah
kota Ibu Kota CAR, Bangui tersebut. Sebagaimana diketahui bahwa
terdapat 3 kontingen Pasukan Zeni yang terlibat pada misi di Minusca
yaitu Indonesia, Kamboja serta Pakistan.
Pekerjaan yang dimulai
sejak awal November 2014 seluruhnya dibiayai oleh PBB dengan menggunakan
lahan seluas 0,5 ha berlokasi di wilayah Berthlemy Bouganda KM 4,5
Bangui. Prajurit Perdamaian Kizi TNI melakukan pekerjaan dengan penuh
semangat. Mengingat apa yang mereka kerjakaan saat ini merupakan karya
yang berguna untuk orang banyak.
“Pekerjaan yang dilaksanakan
dimulai pembukaan lahan, membangun 40 ruangan peruntukan bagi
operasional rumah sakit termasuk ruang kantor dan rawat inap, 6 buah
fasilitas ablution serta dapur dan juga pekerjaan listrik dan air. Saat
ini pekerjaan sudah sampai pembuatan keramik lantai dan pada akhir
Januari 2015 pekerjaan direncanakan selesai”, ujar Dansatgas.
Lebih
lanjut Dansatgas mengatakan bahwa, Rumah Sakit Level II milik UN ini
nantinya akan dioperasionalkan kontingen dari Serbia yang mengirimkan
kontingen kesehatannya sejumlah 64 orang yang terdiri dari unsur dokter
umum, dokter spesialis, paramedis serta pendukungnya. “Level II hospital
nantinya akan memiliki fasilitas ruang inap, bedah umum, laboratorium,
klinik gigi, dan ruang isolasi jika hal terburuk terjadi berkaitan
dengan Ebola”, kata Letkol Czi Alfius.
Jarak lokasi pekerjaan
yang berada 7 km dari Camp Garuda dimana pasukan berada, dengan situasi
keamanan yang belum stabil serta tidak dapat diduga, sewaktu-waktu masih
terdengar suara letusan senjata dari pihak yang bertikai, tidak
menyurutkan semangat para prajurit untuk menegakkan merah putih dalam
kancah Internasional sebagai pasukan perdamaian dibawah bendera
Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Posting Komentar