Yogya Barat. Sabtu Pagi (28/04/18) di Aula Adikarto Gedung Kaca Kompleks
Pemkab Kabupaten Kulon Progo telah berlangsung HUT PERIP (Persatuan
Istri Purnawirawan) Ke 54 tahun 2018. Tema yang di usung,"Mengembangkan Kreatifvitas Sebagai Penggerak Perekonomian Keluarga"
Dalam kegiatan ini di ikuti oleh Lima (5) Kabupaten (Kulon Progo,
Sleman, Gunung Kidul, Bantul, Kota Yogyakarta) yang di hadiri lk 300
orang.
Hadir dalam acara tersebut:
1. Kolonel Inf Andiek Prasetyo Awibowo, SP.,M.Si, Kasi Ren Korem 072 /Pmk.
2. Kapten Inf Triyono Pasiter Kodim 0731 Kulon Progo.
4. Brigjen (P) Harsono S. SOS. sesepuh PPAD DIY.
5. Letkol Inf (P) R.Sukardi ketua PPAD Kabupaten Kulon Progo.
6. Juwarto mewakili Veteran cabang Kab Kulon Progo.
7. Ny. Khabib Al Amin, Pasandi Kodim 0731 /Kp mewakili Persit Kodim 0731.
8. drh Endang Estaningrum mewakili Bupati Kulon Progo.
Sejarah singkat PERIP yang di bacakan oleh Eko Mulyo panitia PERIP antara lain:
1. Sebagai istri purnawirawan yang sudah sekian lama mendampingi suami
selaku pejuang dan prajurit dalam keadaan suka maupun duka maka pada
tanggal 17 April 1964 didirikan sebuah organisasi dengan nama Persatuan
Ibu Purnawirawan yang disingkat “PERIP”.
2. Organisasi PERIP kemudian mendapat pengesahan sebagai Badan Hukum
oleh Depertemen Kehakiman dengan surat Keputusan
No.Skep/4J.A.5/103/10/1964 tanggal 26 September 1964 dan tercantum dalam
Lembaran Negara no. 27 tahun 1964.
3. Sejak berdirinya PERIP tumbuh seirama dan sejalan dengan perkembangan
Pepabri. Berdasarkan SK Ketua Umum Pepabri nomor KPTS-04/PB/VII/1967
tanggal 15 Juli 1967 memutuskan bahwa Organisasi Kemasyarakatan Wanita
dan Organisasi Pendamping Pepabri yang bernaung dibawah dan mendapat
lindungan dan bimbingan Pepabri. Musyarah ke I, diadakan pada bulan
Agustus 1967 diSurakarta, mengesahkan AD/ART PERIP dengan Ketua Umum Ny.
S.G. Wagiman.
Pada Munas ke III PERIP diselenggarakan pada tanggal 15-17 April 1974 di
Pandaan Jawa Timur yang menetapkan nama Persatuan “Ibu” Purnawirawan
ABRI disempurnakan menjadi Persatuan“Istri” Purnawirawan ABRI dan
mengesahkan Juklak Kartu Tanda Anggota.
4.Pada Munas ke VI PERIP Tahun 1987 di Jakarta, memutuskan perubahan
antara lain PERIP menjadi PERIP Purna Garini. Sedang pada Raker yang
diselenggarakan tahun 1995 menghasilkan perubahan nama organisasi dari
PERIP Purna Garini menjai Persatuan Istri Purnawirawan ABRI yang
disingkat PERIPABRI.
5.Dengan memperhatikan kebijakan pimpinan TNI dan adanya Paradigma Baru
TNI, maka tanggal 8-9 Februari 2000 di Jakarta dilaksanakan Rapat Kerja
Pusat bersamaan dengan Rakor DPP. PEPABRI, PERIPABRI, FKPPI dan GM.
FKPPI dan telah menghasilkan beberapa keputusan. Likuidasi PERIPABRI
Pengurus daerah Timor Timur, sehingga jumlah Pengurus daerah berkurang
satu menjadi 26. Perubahan nama PERIPABRI menjadi PERIP TNI dan Polri.
Perubahan Bidang Sosial Politik menjadi Bidang Hubungan Masyarakat.
6. Munas ke IX PERIP TNI dan Polri diselenggarakan pada tanggal 21-22
Oktober 2002 diJakarta, menghasilkan : Menetapkan nama organisasi PERIP
TNI dan Polri menjadi Persatuan Istri Purnawirawan disingkat PERIP.
Musyawarah Nasional X PERIP diselenggarakan pada tanggal 7-9 Nopember
2007 di Jakarta antara lain menyempurnakan kalimat dan tata bahasa
sebutan pada Persatuan Istri Purnawirawan ditambah Warakawuri.
Ketua PERIP DIY, Ning Maryono saat memberikan sambutan,
1. Atas nama panitia mengucapkan terimakasih yang sebesar besarnya yang
telah membantu atas kerja samanya atas suksesnya HUT PERIP berjalan
dengan sukses dan lancar.
2. Seiring perjalanan waktu, PERIP telah mengalami beberapa kali
perubahan, mulai dari PERIP PURNA GARINI, PERIPABRI, PERIP TNI dan POLRI
dan akhirnya kembali lagi menjadi PERIP sampai dengan sekarang.
“Tidak terasa organisasi PERIP telah memasuki usia 54 tahun, sejak
didirikan pada 17 April 1964 bersama dengan Kongres Persatuan
Purnawirawan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia.
3. PERIP kemudian hadir di tengah tengah bangsa ini sebagai wadah
komunikasi dan pemersatu bagi Istri Purnawirawan serta menjadi
pendamping perjuangan PEPABRI. Dengan banyaknya permasalahan bangsa dari
tingkat lokal, nasional hingga internasional, dimana PERIP dengan
kapasitas dan kemampuan yang dimilikinya dapat menjadi bagian dari
pemecahan masalah tersebut.
Sementara itu Bupati Kulon Progo yang di wakili Drh Endang Estaningrum, menjelaskan,
Atas nama Pemda kami mengapresiasi yang sebesarnya atas pelaksanaan HUT
PERIP ke 54 karena kegiatan ini sangat penting tidak hanya sebagai ajang
silaturahmi namun forum diskusi utk industri rumah tangga yang
merupakan produk lokal dan akan merambah ke tingkat Nasional. Industri
rumahan di Kulon Progo seiring dengan program Pemerintah, semakin
meningkat yang dapat meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat yang sebagian
besar di kerjakan oleh kaum perempuan sehingga di harapkan dapat
menggali potensi lokal untuk memiliki nilai tambah bagi keluarga.
Harapan kita produk olahan rumah tangga bisa mendapat sertifikat
produksi olahan sehingga mampu menembus Pasar Internasional. Dalam upaya
pemberdayaan tidak hanya pemikiran dan kreatifitas laki laki namun kaum
perempuan juga mempunyai gagasan yang dapat dikembangkan.
Di tempat yang sama, Danrem 072/Pmk yang diwakili Kolonel Inf Andiek Prasetyo Awibowo,Kasi Ren Korem 072 /Pmk memaparkan.
Dalam waktu dekat Wilayah DIY dan Indonesia secara umum, memasuki Tahun
Politik, suhu politik akan memanas oleh karena itu agar anggota PERIP
bersama TNI/Polri turut menjaga situasi yang aman. Diharapkan anggota
PERIP mampu memberikan gambaran akan tugas TNI kepada masyarakat dan
jangan terpancing isu yang akan memecah belah TNI.
PERIP sebagai wadah pemersatu istri purnawirawan TNI dan menjadi lilin
penerangan yang dapat menunjukan jalan yang benar khususnya bagi
generasi muda, PERIP mampu mengubah budaya organisasi, seiring tuntutan
jaman terbukti para anggota di beri keleluasaan untuk berkiprah di
bidang politik. Namun tetap berpedoman pada 4 pilar yang ada yang
penting tetap menjaga kekompakan.
Kegiatan acara HUT PERIP ini di tutup dengan pemotongan tumpeng oleh sesepuh PERIP.(NSR/bang natsir).
Posting Komentar