PK,.Jakarta,
6 Maret 2018 (Humas Bakamla RI) --- Sebagai bentuk antisipasi gangguan
ancaman di wilayah perairan nusantara, Badan Keamanan Laut RI akan
pererat kerjasama Penanggulangan Terorisme di laut dengan badan
kemaritiman Kerajaan Inggris. Hal tersebut dibahas dalam rapat kunjungan
kerja Multi Agency United Kingdom Offshore Maritime Interdiction di
Kantor Bakamla RI Rawamangun, Jl. Pemuda No. 56, Jakarta Timur, kemarin (05/03).
Pertemuan
tersebut membahas beberapa isu penting mengenai beragam sekenario
ancaman tindak kejahatan di laut saat ini yang semakin berkembang dan
kompleks. Pembahasan intensif ini dihadiri Direktur Latihan Bakamla RI
Laksamana Pertama TNI Eko Jokowiyono, S.H., M.Si., Kasubdit Kerjasama
Luar Negeri Satya Pratama, S.Sos., M.Sc., Kasi Operasi Keamanan Laut
Mayor Laut (T) Puadi Hasani, beserta jajarannya.
Delegasi
dari Kerajaan Inggris dipimpin oleh Atase Pertahanan Inggris untuk
Indonesia Kolonel Jamie Roylance. Rombongan terdiri dari perwakilan
Metropolitan Police Detective Inspector Tim Evans, dan Detective
Sergeant Peter Robertson, perwakilan dari UK Ministry of Defence Major
Neil Parkinson, serta perwakilan dari Royal Marines Captain Simon Long.
Kunjungan
kerja diawali sambutan Direktur Latihan Bakamla RI, perkenalan antara
delegasi kedua negara, paparan tentang Bakamla RI oleh Kasubdit
Kerjasama Luar Negeri serta paparan tentang profile Unit Reaksi Cepat
Laut (URCL) Bakamla RI. Beberapa point juga dibahas dalam sebuah dialog
interaktif dan diskusi mengenai Sharing Sistem Informasi antara Bakamla
RI dengan institusi lain yang mempunyai kewenangan di laut. Lebih
lanjut, peretemuan juga membicarakan mengenai penanganan dan keselamtan
laut wilayah perairan yurisdiksi nasional.
Pembahasan
intensif juga dilakukan terkait penanggulanagn terorisme yang penah
terjadi di antara kedua negara. Tak lupa, Early Warning Sistem yang
dimiliki Bakamla RI dalam menanggulangi terorisme di laut juga menjadi
pembahasan hangat. Hasil pertemuan kunjungan kerja tersebut diharapkan
menghasilkan kerja sama dalam peningkatan kapasitas personel dalam
bentuk kerja sama latihan antar kedua negara, khususnya dalam konteks
Tim URCL.
Posting Komentar