Kodiklatal, (7/3). Para prajurit telah melaksanakan pendidikan Dasar Keprajuritan dan Dasar Golongan selama lima bulan di Pusat Latihan Pendidikan Dasar Militer (Puslatdiksarmil) Kodiklatal, oleh sebab itu perubahan sikap yang berasal dari masyarakat umum menjadi prajurit TNI AL tersebut hendaknya menjadikan prajurit yang tanggap, tanggon dan trengginas serta siap untuk dikembangkan kemampuannya dalam pendidikan tahap dasar golongan lanjutan di Pusdik-Pusdik terkait.
Demikian disampaikan Komandan Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan Dan Latihan TNI Angkatan Laut (Dankodiklatal) Laksda TNI Darwanto, S.H., M.A.P pada penutupan Pendidikan Siswa Pendidikan Pertama Tamtama Prajurit Kaier (Dikmata PK ) TNI AL Angkatan ke-37 gelombang 2 Tahun 2017 yang di laksanakan di Lapangan Kawah Candradimuka Kesatrian Puslatdiksarmil Juanda Sidoarjo, Rabu, (7/3).
Penutupan pendidikan tersebut diikuti 522 siswa. Tampak hadir dalam upacara tersebut pejabat utama Kodiklatal diantaranya Wadan Kodiklatal, para direktur Kodiklatal dan Komandan Kodikopsla. Selain itu, acara pelantikan tersebut dihadiri oleh orang tua serta keluarga peserta didik.
Lebih lanjut disampaikan bahwa yang dimaksud dengan tanggap yaitu prajurit pejuang Sapta Marga yang memiliki profesi matra laut, terampil dan mahir pada tugasnya serta mampu menjawab berbagai perubahan lingkungan yang terjadi di masa depan. Tanggon yaitu prajurit pejuang sapta marga yang memiliki profesi matra laut dengan mental dan moral tinggi serta senantiasa siap dalam setiap penugasan.
Sedangkan trengginas yaitu prajurit pejuang Sapta Marga yang memiliki profesi matra laut dengan kondisi fisik kesamaptaan yang sehat dan senantiasa ditujukan pada terpenuhinya tuntutan penugasan baik di kapal maupun di darat. Selain itu disampaikan bahwa pelantikan dan penyumpahan ini menjadi momen penting bagi para siswa untuk menjadi prajurit TNI AL dan berhak atas pangkat Kelasi Dua bagi kejuruan pelaut dan pangkat Prajurit Dua Marinir bagi siswa yang melanjutkan ke kejuruan Marinir.
“Pengambilan sumpah prajurit yang telah diucapkan, harus dipahami dan dijiwai sebagai janji kepada Tuhan YME bahwa saudara akan melaksanakan tugas dengan penuh rasa tanggung jawab, sehingga merasa malu dan berdosa apabila dalam pelaksanaan tugas nanti melakukan pelanggaran.” Tegas Komandan Kodiklatal.
Sebelum mengakhiri amanat Dankodiklatal menambahkan bahwa saat ini para siswa telah menjadi insan yang berkarakter militer seutuhnya, yaitu memiliki kesamaptaan jasmani yang prima, kejuangan yang andal, serta kemampuan akademis bidang kemiliteran yang memadai. Kemampuan tersebut, hendaknya merupakan salah satu modal awal bagi para siswa dalam melanjutkan pendidikan ke tahap berikutnya.
Usai acara pelantikan, seluruh undangan dan ratusan pasang mata keluarga siswa disuguhi dengan tarian gandrung dari Banyuwangi serta demo bongkar pasang senjata SS-1 dan Sig sauer dengan mata tertutup, kolone senapan, bela diri militer, senam balok dan perahu karet serta demo pembebasan sandera.
Demikian disampaikan Komandan Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan Dan Latihan TNI Angkatan Laut (Dankodiklatal) Laksda TNI Darwanto, S.H., M.A.P pada penutupan Pendidikan Siswa Pendidikan Pertama Tamtama Prajurit Kaier (Dikmata PK ) TNI AL Angkatan ke-37 gelombang 2 Tahun 2017 yang di laksanakan di Lapangan Kawah Candradimuka Kesatrian Puslatdiksarmil Juanda Sidoarjo, Rabu, (7/3).
Penutupan pendidikan tersebut diikuti 522 siswa. Tampak hadir dalam upacara tersebut pejabat utama Kodiklatal diantaranya Wadan Kodiklatal, para direktur Kodiklatal dan Komandan Kodikopsla. Selain itu, acara pelantikan tersebut dihadiri oleh orang tua serta keluarga peserta didik.
Lebih lanjut disampaikan bahwa yang dimaksud dengan tanggap yaitu prajurit pejuang Sapta Marga yang memiliki profesi matra laut, terampil dan mahir pada tugasnya serta mampu menjawab berbagai perubahan lingkungan yang terjadi di masa depan. Tanggon yaitu prajurit pejuang sapta marga yang memiliki profesi matra laut dengan mental dan moral tinggi serta senantiasa siap dalam setiap penugasan.
Sedangkan trengginas yaitu prajurit pejuang Sapta Marga yang memiliki profesi matra laut dengan kondisi fisik kesamaptaan yang sehat dan senantiasa ditujukan pada terpenuhinya tuntutan penugasan baik di kapal maupun di darat. Selain itu disampaikan bahwa pelantikan dan penyumpahan ini menjadi momen penting bagi para siswa untuk menjadi prajurit TNI AL dan berhak atas pangkat Kelasi Dua bagi kejuruan pelaut dan pangkat Prajurit Dua Marinir bagi siswa yang melanjutkan ke kejuruan Marinir.
“Pengambilan sumpah prajurit yang telah diucapkan, harus dipahami dan dijiwai sebagai janji kepada Tuhan YME bahwa saudara akan melaksanakan tugas dengan penuh rasa tanggung jawab, sehingga merasa malu dan berdosa apabila dalam pelaksanaan tugas nanti melakukan pelanggaran.” Tegas Komandan Kodiklatal.
Sebelum mengakhiri amanat Dankodiklatal menambahkan bahwa saat ini para siswa telah menjadi insan yang berkarakter militer seutuhnya, yaitu memiliki kesamaptaan jasmani yang prima, kejuangan yang andal, serta kemampuan akademis bidang kemiliteran yang memadai. Kemampuan tersebut, hendaknya merupakan salah satu modal awal bagi para siswa dalam melanjutkan pendidikan ke tahap berikutnya.
Usai acara pelantikan, seluruh undangan dan ratusan pasang mata keluarga siswa disuguhi dengan tarian gandrung dari Banyuwangi serta demo bongkar pasang senjata SS-1 dan Sig sauer dengan mata tertutup, kolone senapan, bela diri militer, senam balok dan perahu karet serta demo pembebasan sandera.
Posting Komentar