Home » » Danguskamlatim : Samakan Pola Tindak,Pola Pikir Dan Prosedur Di Lapangan

Danguskamlatim : Samakan Pola Tindak,Pola Pikir Dan Prosedur Di Lapangan

Written By ANDI on 5 Mar 2018 | 2:27 PM


PK,.Surabaya, 05 Maret 2018 ,.Komandan Gugus Keamanan Laut Koarmatim (Danguskamlatim) Laksamana Pertama TNI Agus Hariadi mewakili Panglima Koarmatim (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Didik Setiyono, S.E., M.M., menghadiri Briefing Latkamla Tahun 2018 bertempat di Auditorium Puslatkaprang Koarmatim, Ujung, Surabaya, Senin (05/03/2018). 
 

Dalam sambutan Pangarmatim yang dibacakan oleh Danguskamlatim menyampaikan bahwa, dinamika perkembangan global lingkungan maritim di kawasan asia tenggara, termasuk lingkungan maritim Indonesia, perkembangan yang berhubungan dengan lingkungan maritim di kawasan regional ini telah menimbulkan dampak positif dan negatif tidak hanya terhadap kawasan itu sendiri. 

Aktifitas seaborne trade secara signifikan menjadi kontributor pertumbuhan ekonomi regional bahkan dunia, sedangkan dampak negatif yang di timbulkan antara lain adalah semakin tajamnya sengketa teritorial, semakin rentannya kegiatan pelayaran dari ancaman transnational crimes (pembajakan, perampokan di laut dan ancaman terorisme maritim) termasuk instabilitas keamanan negara-negara kawasan sebagai akibat dari aktifitas ilegal (penyelundupan senjata, obat-obat terlarang, perdagangan manusia, imigran gelap,penangkapan ikan ilegal dan lain-lain). 

Lanjutnya, Danguskamlatim dalam Latkamla 2018 ini mengungkapkan latihan secara berkala oleh TNI AL dilaksanakan 1 tahun sekali dengan tempat yang berpindah-pindah, jadi tahun ini dilaksanakan di Koarmatim dan untuk tahun berikutnya di laksanakan di Koarmabar. 

Adapun tujuan dan sasaran dari latihan Kamla Tahun 2018 yang berlangsung mulai tanggal 5 s.d. 9 Maret yaitu, "Kita akan menyamakan persepsi dan mengupdate dari orang-orang prajurit di lapangan yang dalam hal ini dari unsur KRI atau pangkalan, terkait dengan permasalahan-permasalahan di laut aktivitas di kapal yang senantiasa berkembang, kegiatan ilegal dari tahun ke tahun semakin bervariasi dan itu perlu kita samakan pola pikir, pola tindaknya di lapangan, sehingga jangan sampai apa yang dilaksanakan oleh prajurit- prajurit TNI AL di lapangan nanti keliru, jadi seragam semua mulai dari prosedur seperti apa sampai dengan pengambilan keputusannya sama mulai dari yang terbawah sampai diatas", ucapnya. 

Pada latihan ini TNI AL sengaja melibatkan beberapa instansi yang berkaitan dengan kekamlaan, TNI AL mengajak BNN Provinsi Jawa timur dan tentunya kita ketahui bersama beberapa waktu yang lalu maraknya terjadi kegiatan-kegiatan ilegal berkaitan dengan Narkoba, dan itu kita melihat di tempat- tempat tertentu mereka menggunakan kapal ikan sebagai sarana transportasi, kejadian di Batam perlu kita pelajari utamanya prajurit-prajurit Koarmatim karena kemungkinan-kemungkinan itu juga akan terjadi di wilayah Timur. 

Wilayah perairan kita sangat terbuka dan banyak pintu atau jalur yang sangat mungkin terjadi transaksi Narkoba melalui jalur tersebut. Selain BNN, TNI AL juga mengundang ke Imigrasian karena ada sedikit hal yang perlu kita dalami berkaitan dengan kegiatan orang asing di Sulawesi Utara, di situ ada penduduk yang kewarganegaraan nya tidak jelas, antara orang Philipina atau orang Indonesia jadi tanpa identitas, karena orang-orang tersebut banyak yang bekerja di kapal- kapal ikan Indonesia tentu dalam hal ini harus kita luruskan tentang Nasionalitasnya orang tersebut. 

Oleh karena itu kita undang langsung Kakanwil imigrasian yang ada di Sulawesi Utara untuk bertatap muka dan dialog langsung oleh yang berkewenangan disitu, dan dengan mengundang Satgas 115 Illegal Fishing ini berkaitan bahwa aktivitas ilegal dilaut itu utamanya tidak melulu hal dengan ilegal Unrepoted dan Unreguleted saja terkait dengan perikanan tapi sudah mengembang, contohnya kapal ikan buat transport pengiriman Narkoba dan transfer jual beli bahan bakar di tengah laut, dan melalui latihan ini kita ingin tahu seprti apa trennya kedepan seperti apa dan ini akan di sosialisasikan kepada seluruh prajurit dilapangan, KRI maupun prajurit di Pangkalan supaya pengambilan keputusan dilapangan semuanya memiliki kesamaan pola tindak ,pola pikir dan prosedur yang seragam. 

Kegiatan Latkamla 2018 melibatkan sebanyak 350 personil terdiri dari Lantamal V, Lantamal VI, Lantamal VII, Lantamal VIII, Lantamal IX, Lantamal X, Lantamal XI, Lantamal XIII, Lantamal XIV, Lanal jajaran masing-masing Lantamal, KRI jajaran Koarmatim, Pesud dari Wing Udara Puspenerbal, dan staf latihan lainnya.
Share this article :

Posting Komentar

 
Copyright © 2016 - All Rights Reserved
Created by Portal-Komando