PK,.Wamena
21/02/2018. Ketua Solidaritas pemberantas anti miras dan narkoba
Kabupaten Jayawijaya Theo Hasegen sangat prihatin dan gerah terhadap
perkembangan Miras dan Narkoba di Papua.
Kita
sadar dan tidak sadar di tanah Papua ribuan orang telah meninggal dunia
hanya gara-gara minuman keras. Kini sampai sekarang sedang berlangsung
angka kematian terus meningkat .
Kita
belum ketahui berapa orang yang meninggal di setiap Kabupaten kota,
tetapi, kematian selalu ada saja hampir setiap tahun dan setiap minggu.
jumlah orang Papua sudah semakin sedikit di atas tanah ini. Theo
menuturkan.
Kita jarang
mendengar kalau orang-orang Non Papua meninggal karena minuman atau
tabrak karena minuman. Dalam peta kami, kami temukan beberapa titik
tempat minuman keras adalah dijual oleh orang-orang dari non Papua. Dan
ada juga orang asli Papua. Tinggal aparat keamanan mau bertindak atau
tidak kami siap menunjukkan tempatnya.
Saya
yakin orang-orang ini punya visi khusus, merancang bagaimana orang
papua juga bisa di bunuh dengan cara minuman keras. Saya tidak menuduh
tetapi ini analisa saya. Kami sangat senang kalau orang Papua dididik
dengan cara yang baik, seperti di indonesia lain.
Kalau
orang datang dan melakukan aktivitas kerja yang berdampak buruk,
misalnya seperti minuman keras,oknum tersebut memiliki niat yang buruk
untuk membunuh masyarakat Papua.
Minuman
yang namanya CAP TIKUS tidak pernah ada di Wamena, minuman ini saya
banyak dengar ada di MENADO. dan itu kenyataan. Saya pernah usir rumah
kos 7 pintu di jalan SD Percoban Wamena itu semua orang Menado.
Masyarakat
papua juga tidak sadar kalau minuman keras itu mematikan dan membunuh
orang Papua, kita bukan orang yang bodoh atau tidak mampu, Tuhan Allah
menempatkan orang Papua, hitam kulit rambut keriting itu, punya
maksud-maksud tertentu dan arti yang sangat luas. Hanya kita sendiri
tidak memanfaatkan atau mengelola maksud Tuhan yang baik itu.
Minuman
keras ini juga adalah salah satu bentuk tindakan kekerasan dengan cara
yang sangat halus untuk menghilangkan etnis ras melanesia. Oleh karena
itu semua orang punya kewajiban untuk berperang melawan miras dan
narkoba termasuk aibon (lem mengandung narkoba. Red)
Gereja
tidak boleh diam dan tidak mau peduli ingat orang-orang yang meninggal
adalah umat Tuhan dan punya hak hidup di tanah ini. pemerintah dan
aparat juga jangan pura-pura tidak tahu dan tidak mau bertindak. Ini
persoalan rakyat Papua dan persoalan Indonesia. Theo menegaskan.
Hai
kamu yang tukang mengkomsumsikan minuman keras serta pemabuk,
terkutuklah kamu karena Tuhan sangat membenci terhadap tindakan yang
anda lakukan. Orang pemabuk tidak akan mendapat kerajaan Allah!
I
Korintus 6:10 dan Galatia 5:21. Oleh karena itu kamu tidak kudus
dihadapan Tuhan Allah, dan anda tidak akan memiliki tempat yang kudus
yang disiapkan oleh Tuhan Yesus.
Orang-orang
pembuat minuman serta menjual minuman juga sering mengaku diri punya
gereja dan punya Tuhan, tetepi mereka tidak sadar minuman keras yang
mereka buat dan diberi orang minum adalah menghancurkan rumah Tuhan.
Bahkan ada juga oknum pemerintah dan aparat yang mengkonsumsi miras
bahkan menjual miras harusnya mereka yang memberantas miras dan narkoba
malah terbalik-balik. Kata Theo menyesalkan.
Di
sisi lain TNI berusaha membina masyarakat Papua melalui kegiatan TMMD,
pendidikan, kesehatan, pertanian dan lain-lain tapi ada juga
pihak-pihak yang berusaha menghancurkan Papua melalui Miras.(*)

Posting Komentar