PK,.Situbondo, 3 Februari 2018,.Presiden
Joko Widodo menyatakan kekagumannya terhadap sosok almarhum Kiai As'ad
Syamsul Arifin, salah satu ulama besar yang menjadi kebanggaan di Tanah
Air.

Kekaguman Kepala
Negara diwujudkan dengan menghadiri langsung Haul Majemuk Masyayikh di
Pondok Pesantren (Ponpes) Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo, Situbondo, Jawa
Timur, pada Sabtu, 3 Februari 2018.
"Saya
datang hari ini ke Pondok Pesantren Salafiyah Safi'iyah karena saya
ingin merasakan langsung, melihat langsung tempat dan santri-santri yang
mewarisi semangat dakwah dan kebangsaan _Bopo_ Syamsul Arifin," ujar
Presiden.
Semangat
tersebut lanjut Presiden, tertuang dalam pemikiran-pemikiran Kiai
Syamsul Arifin dalam berdakwah untuk bangsa dan negara Indonesia. Maka
tak heran jika pemerintah memberikan penghargaan tinggi kepada almarhum
Kiai As'ad Syamsul Arifin berupa gelar pahlawan nasional pada tahun 2016
yang lalu.
"Sebuah gelar
yang memang sangat pantas diberikan kepada beliau, terutama jika kita
ingat perjuangan beliau, jika kita ingat pengorbanan beliau, jika kita
mendalami kembali pemikiran-pemikiran beliau di nusantara dan untuk
bangsa, negara kita Indonesia," ungkap Presiden.
Selain
itu, keberagaman dan kemajemukan Indonesia yang sampai saat ini masih
terjaga dengan baik juga tak lepas dari peran serta almarhum Kiai As'ad
Syamsul Arifin bersama para ulama lainnya. Bahkan, kerukunan tersebut
menjadi salah satu ciri khas Indonesia di mata dunia.
"Dunia
melihat bagaimana di Indonesia Islam menjadi agama rahmatan lil alamin
dan bagaimana umat Islam menjaga ukhuwah islamiyah, wathoniah, dan
basariah kita," ucap Presiden.
Dalam
kesempatan tersebut, Presiden juga menceritakan kunjungannya ke
Afghanistan beberapa waktu yang lalu. Meskipun sempat dilanda perasaan
takut, namun berhasil dikalahkan dengan tekad kuat untuk membangun
hubungan yang lebih baik antara Indonesia dengan negara-negara lain.
"Ini
bukan urusan takut tapi ini urusan membangun ukhuwah kita. Kita juga
ingin membangun perdamaian umat, membangun ukhuwah basariah kita ke
negara-negara lain," tutur Presiden.
Oleh
karena itu, Presiden tak lupa menitipkan pesan kepada para ulama, kiai,
santri, dan masyarakat di seluruh Indonesia untuk terus menjaga dan
mensyukuri kodrat bangsa Indonesia yang hidup dalam kemajemukan dan
keberagaman.
"Saya mohon
Yang Mulia para ulama, kiai, santri, terutama Pondok Pesantren Salafiyah
Sukorejo agar kita selalu menyemai nilai-nilai kerukunan dan
mempraktekannya," ucap Presiden.
Turut
hadir mendampingi Presiden dan Ibu Iriana dalam acara tersebut adalah
Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Agraria dan Tata Ruang
Sofyan Djalil, Ketua Umum PPP Romahurmuziy dan Pengasuh Pondok Pesantren
Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo KH R Achmad Azaim Ibrahimy.
Saat
ditanya wartawan tentang kehadiran Ketua Umum PPP Romahurmuziy di acara
tersebut, Presiden menjelaskan,”Karena undangannya kemarin dari Pak
Kiai disampaikan ke Pak Romy (Romahurmuziy) makanya saya ajak.”
SUMBER : Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Setpres
Bey Machmudin


Posting Komentar