PK,.JAKARTA,. (8/2). Para Komandan Satuan diharapkan dapat membaca, memprediksi serta mengantisipasi dinamika perkembangan strategis di wilayahnya masing-masing, terutama dampak negatif yang ditimbulkan akibat adanya perubahan dinamika lingkungan tersebut. Melihat perkembangan lingkungan strategis yang dihadapi dewasa ini, harus disadari bahwa tugas-tugas TNI Angkatan Udara ke depan akan semakin berat dan kompleks. Dihadapkan pada permasalahan tersebut, pembangunan kemampuan dan kekuatan TNI Angkatan Udara harus menjadi perhatian semua.
Demikian dikatakan Kasau Marsekal TNI Yuyu Sutisna, S.E., M.M., dalam sambutannya pada pembukaan Rapat Koordinasi Operasi (Rakorops) TNI AU tahun 2018 yang diikuti seluruh jajaran operasi TNI Angkatan Udara di Mabesau Cilangkap, Kamis (8/2).
“Rencana Strategis TNI AU dalam pemenuhan Minimum Essential Force (MEF) sudah memasuki tahun keempat, tahap II (tahun 2015 – 2019). Pada tahap ini akan mengembangkan operasional TNI AU dengan penggantian dan pengadaan beberapa alutsista serta pembentukan Koopsau III di wilayah timur Indonesia. Untuk itu, jajaran operasi agar membuat perencanaan dan konsep yang matang dalam menindak lanjuti Renstra tersebut.” ujar Kasau.
Kasau mengharapkan dalam kegiatan operasi, penggunaan kemampuan dan kekuatan Angkatan Udara untuk kepentingan operasi lebih mengoptimalkan manajemen operasi serta adanya interoperabilitas dengan matra darat dan laut, sehingga kegiatan operasi yang dilaksanakan dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Sementara itu, dalam mendukung kegiatan latihan agar sasaran latihan lebih memprioritaskan pada pembinaan keterampilan para awak pesawat beserta para pendukung penerbangan lainnya serta Paskhas guna tercapainya tingkat kemampuan profesionalisme melalui manajemen latihan yang berkesinambungan, bertingkat dan berlanjut, sesuai dengan siklus yang ada atau silabi yang berlaku.
Lebih lanjut Kasau menekankan bahwa, penyelenggaraan latihan baik bersifat perorangan, satuan, antar satuan dan latihan puncak TNI AU maupun gabungan agar direncanakan dengan sebaik-baiknya. Buat skenario latihan dengan mengacu kepada doktrin TNI AU yang dimiliki, juga dihadapkan pada tantangan tugas serta ancaman yang realistis, bukan berdasarkan kebiasaan yang dilakukan selama ini. Dari kegiatan operasi dan latihan TNI AU tersebut, semua harus mampu dilaksanakan oleh satuan-satuan jajaran secara profesional dan aman. Oleh karenanya, Skadron Udara sebagai ujung tombak pelaksana tugas TNI Angkatan Udara, agar selau mawas diri dan para Komandan maupun Perwira lainnya harus mampu mengenali secara pasti kemampuan dan keterbatasan diri sendiri maupun anak buah.
“Berikan tugas kepada anak buah sesuai dengan kemampuannya serta senantiasa menyampaikan kepada seluruh anggota untuk tidak menganggap remeh tugas dan tidak bertindak over confident, karena hal tersebut merupakan awal terjadinya incident maupun accident”, tegas Kasau.

Posting Komentar