Lantamal V (16/1),--- Dalam rangka mengenang Pertempuran Laut Aru, Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Yogyakarta Lantamal V melaksanakan upacara peringatan Hari Dharma Samudera ke-56 tahun 2018, yang dilaksanakan di Lapangan Apel Lanal Yogyakarta, Jl. Melati Wetan, Baciro, Yogyakarta kemarin.
Bertindak sebagai Inspektur Upacara(Irup) pada upacara tersebut Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Yogyakarta, Kolonel Laut (P) Arya Delano, S.E., M. Pd., sedangkan yang bertindak sebagai Komandan Upacara (Danup), Komandan Detasemen Polisisi Militer (Dandenpom) Lanal Yogyakarta, Kapten (PM) Adhi Kurnianto.
Pasukan upacara terdiri dari satu SST gabungan Perwira pertama (Pama) dan Kowal Lanal Yogyakarta, satu SST Korps Pelaut Lanal Yogyakarta, sart SST Korps Marinir Lanal Yogyakarta, satu SST Aparatur Sipil Negara (ASN) Lanal Yogyakarta, satu SST Taruna/Taruni SMKN Kelautan Sanden Bantul dan satu SST Saka Bahari binaan Lanal Yogyakarta. Upacara yang diikuti sekitar 150 orang tersebut berlangsung dengan semangat dan penuh hikmat.
Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Ade Supandi, S.E., M.A.P, dalam amanatnya yang dibacakan Irup mengatakan bahwa upacara yang di selenggarakan setiap tahun tersebut pada hakekatnya merupakan bentuk penghormatan, sekaligus untuk mengenang peristiwa heroik yang terjadi di laut Aru pada 56 tahun silam, dimana telah gugur para pahlawan kita sebagai Kusuma Bangsa untuk mempertahankan wilayah kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pada tanggal 15 Januari 1962, telah terjadi pertempuran di Laut Aru, dimana Komodor Yos Sudarso sebagai Senior Officer Present Afload (SOPA) on Boad di RI. Matjan Tutul yang tertembak kapal Perang Belanda dan tenggelam Gugur bersama awak RI. Matjan Tutul.
Pengorbanan para pahlawan tersebut telah menorehkan tinta emas dalam sejarah perjuangan Bangsa Indonesia. Oleh karena itu untuk mengenang peristiwa heroik tersebut Pemimpin TNI Angkatan Laut menetapkan tanggal 15 Januari sebagai hari Dharma Samudera.
Para Pahlawan Laut Aru telah memberikan keteladanan sejati kepada kita yaitu sikap kesatria dan Rela berkorban, mereka telah membuktikan bahwa Bangsa Indonesia tidak pernah gentar menghadapi musuh dalam upaya mempertahankan wilayah dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kunci keberhasilan perjuangan di masa lalu dapat kita jadikan sebagai pedoman adalah sikap kebersamaan, senasib, dan seperjuangan, serta lebih mengutamakan kepentingan Bangsa dan Negara di atas kepentingan pribadi atau kelompok.
Bertindak sebagai Inspektur Upacara(Irup) pada upacara tersebut Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Yogyakarta, Kolonel Laut (P) Arya Delano, S.E., M. Pd., sedangkan yang bertindak sebagai Komandan Upacara (Danup), Komandan Detasemen Polisisi Militer (Dandenpom) Lanal Yogyakarta, Kapten (PM) Adhi Kurnianto.
Pasukan upacara terdiri dari satu SST gabungan Perwira pertama (Pama) dan Kowal Lanal Yogyakarta, satu SST Korps Pelaut Lanal Yogyakarta, sart SST Korps Marinir Lanal Yogyakarta, satu SST Aparatur Sipil Negara (ASN) Lanal Yogyakarta, satu SST Taruna/Taruni SMKN Kelautan Sanden Bantul dan satu SST Saka Bahari binaan Lanal Yogyakarta. Upacara yang diikuti sekitar 150 orang tersebut berlangsung dengan semangat dan penuh hikmat.
Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Ade Supandi, S.E., M.A.P, dalam amanatnya yang dibacakan Irup mengatakan bahwa upacara yang di selenggarakan setiap tahun tersebut pada hakekatnya merupakan bentuk penghormatan, sekaligus untuk mengenang peristiwa heroik yang terjadi di laut Aru pada 56 tahun silam, dimana telah gugur para pahlawan kita sebagai Kusuma Bangsa untuk mempertahankan wilayah kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pada tanggal 15 Januari 1962, telah terjadi pertempuran di Laut Aru, dimana Komodor Yos Sudarso sebagai Senior Officer Present Afload (SOPA) on Boad di RI. Matjan Tutul yang tertembak kapal Perang Belanda dan tenggelam Gugur bersama awak RI. Matjan Tutul.
Pengorbanan para pahlawan tersebut telah menorehkan tinta emas dalam sejarah perjuangan Bangsa Indonesia. Oleh karena itu untuk mengenang peristiwa heroik tersebut Pemimpin TNI Angkatan Laut menetapkan tanggal 15 Januari sebagai hari Dharma Samudera.
Para Pahlawan Laut Aru telah memberikan keteladanan sejati kepada kita yaitu sikap kesatria dan Rela berkorban, mereka telah membuktikan bahwa Bangsa Indonesia tidak pernah gentar menghadapi musuh dalam upaya mempertahankan wilayah dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kunci keberhasilan perjuangan di masa lalu dapat kita jadikan sebagai pedoman adalah sikap kebersamaan, senasib, dan seperjuangan, serta lebih mengutamakan kepentingan Bangsa dan Negara di atas kepentingan pribadi atau kelompok.
Posting Komentar