PK,.RIAU,.Kepala
Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Mulyono meyakini bahwa
cita-cita menjadikan Indonesia sebagai “Macan” Asia bahkan Dunia, bukan
sekedar mimpi melainkan bisa diwujudkan jadi nyata.
Hal
ini disampaikan Kasad dalam amanatnya kala menjadi Inspektur Upacara
(Irup) pada upacara peringatan hari jadi TNI AD atau yang lebih dikenal
dengan sebutan Hari Juang Kartika (HJK) ke-72 Tahun 2017, yang secara
terpusat digelar di Stadion Kaharudin Nasution Rumbai, Pekanbaru,
Provinsi Riau (15/12).
Dalam
amanatnya, Kasad menghimbau agar momentum HJK kali ini digunakan oleh
seluruh komponen bangsa untuk bersama-sama menggali kembali nilai-nilai
luhur budaya bangsa yang selama ini menjadi kekuatan bangsa Indonesia
dalam menjaga kemerdekaannya. “Nilai-nilai luhur yang secara pribadi
saya menyebutnya sebagai Imunitas Bangsa, yaitu suatu kekebalan yang
dimiliki oleh Bangsa Indonesia dalam mempertahankan keutuhan dan
kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia, yakni menghargai
perbedaan, semangat untuk bersatu, pantang menyerah dan rela berkorban,
patriotisme dan percaya diri, kebersamaan dan gotong royong,” ungkap
Kasad.
Jenderal TNI
Mulyono juga mengungkapkan bahwa secara internal, TNI AD terus berupaya
meningkatkan kemampuan prajuritnya sehingga menjadi prajurit yang unggul
dan profesional. Diantaranya melalui proses rekrutmen, pendidikan dan
pelatihan serta penugasan yang baik. Saat ini, komitmen tersebut telah
mengantarkan TNI pada peringkat ke-14 dunia dan peringkat pertama di
Asia Tenggara dalam daftar kekuatan tempur dunia yang dikeluarkan oleh
Global Fire Power (GFP) 2017. Hal tersebut sekaligus menunjukkan bahwa
pembangunan kekuatan pertahanan negara yang dilakukan oleh pemerintah
telah mendorong TNI sebagai kekuatan yang diperhitungkan dunia.
"Hal
ini sejalan dengan visi Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto untuk
mewujudkan TNI yang profesional dan modern serta memiliki kemampuan
proyeksi regional serta komitmen global. Dengan didukung komitmen yang
kuat antara TNI, pemerintah, rakyat dan komponen Bangsa lainnya, maka
cita-cita menjadikan Indonesia sebagai "Macan” Asia bahkan Dunia, yang
disegani kawan dan ditakuti lawan, bukanlah mimpi belaka," tegas Kasad.
Hari
Juang Kartika merupakan peringatan peristiwa bersejarah perjuangan para
pendahulu TNI Angkatan Darat bersama rakyat, melawan musuh yang ingin
menjajah kembali Indonesia di kota Ambarawa pada tanggal 15 Desember
1945 (72 tahun silam). Momentum itulah yang kemudian diperingati
Angkatan Darat setiap tahunnya sebagai cikal bakal dari lahirnya TNI
Angkatan Darat.
Upacara
HJK 2017 terpusat di Pekanbaru diikuti oleh jajaran TNI AD, Forkopimda
Provinsi Riau dan masyarakat umum serta dihadiri Gubernur Riau,
Arsyadjuliandi Rachman. Adapun tema yang diangkat tahun ini yaitu
“Manunggal Dengan Rakyat, TNI AD Kuat”. Tema tersebut mengandung simbol
kemanunggalan TNI dan rakyat Indonesia yang semakin tidak terpisahkan
pada peristiwa Palagan Ambarawa.
Dari
tema tersebut, diharapkan hubungan antara TNI AD dan rakyat bukanlah
sebatas hubungan profesionalitas belaka namun lebih dari itu. TNI AD
yang dilahirkan dari rakyat akan senantiasa membela dan memperjuangkan
kepentingan rakyat, dan sebaliknya, rakyat adalah pendukung dan penguat
perjuangan TNI AD dalam setiap tugas yang diemban.
Tahun
ini, peringatan HJK secara nasional dipusatkan di Korem 031/Wira Bima,
Kodam I/Bukit Barisan dengan melibatkan masyarakat umum untuk
berpartisipasi mengikuti upacara. Usai upacara, TNI AD juga menggelar
rangkaian kegiatan seperti pertunjukan drama kolosal oleh gabungan para
pelajar Riau dan prajurit TNI AD yang menceritakan perjuangan Pahlawan
Tuanku Tambusai dalam perjuangannya melawan belanda di Rukan Hulu, Riau
pada abad ke 19.
Selain
itu, beberapa atraksi seperti aksi terjun bebas (Free Fall) 72 prajurit
peterjun yang berasal dari Kopassus dan Kostrad serta demonstrasi
beladiri Yong Modoo yang diperagakan para prajurit TNI AD dari berbagai
satuan, juga turut menyemarakkan acara peringatan HJK 2017. Setelah
atraksi, kegiatan dilanjutkan dengan bakti sosial seperti donor darah,
khitanan massal, operasi katarak, pengobatan massal dan pemberian
santunan kepada warakawuri (istri dari prajurit yang telah meninggal
dunia), para veteran dan pejuang, kemudian ditutup dengan acara syukuran
dan hiburan rakyat.
Selain
terpusat, peringatan HJK 2017 juga diselenggarakan secara tersebar dan
serentak di seluruh wilayah Indonesia. Disamping kegiatan upacara,
masing-masing satuan TNI AD di wilayah melaksanakan kegiatan syukuran,
ziarah, doa bersama, karya bakti dan lomba lari 10 kilometer yang
dilaksanakan secara serentak dengan melibatkan 67.328 orang dari
berbagai kalangan.
Kegiatan
bakti sosial juga demikian, dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia
dengan total pembagian Sembako sejumlah 27.152 paket, santunan kepada
2.976 orang Veteran dan Warakawuri, donor darah sejumlah 20.460 orang,
khitanan massal sejumlah 2.486 orang, operasi bibir sumbing sejumlah 247
orang, operasi katarak sejumlah 2.668 orang dan pengobatan massal
sejumlah 19.262 orang. (AD)
Posting Komentar