PK,.(Penkostrad.
Senin, 30 Oktober 2017). Pangkostrad
Letjend TNI Edy Rahmayadi, ajak Pemuda Nias isi kemerdekaan dengan melestarikan
budaya. Hal itu disampaikannya saat kunjungan kerja di Museum Pusaka Nias, Gunungsitoli,
Sabtu, (28/10).
Peringatan Hari sumpah pemuda di museum pusaka Nias kali ini, terasa sangat spesial karena di gelar dengan berbagai pertunjukan budaya asli Nias yang dibawakan sejumlah kelompok pemuda.
Atraksi budaya dan lantunan lagu dari Prajurit Kostrad, turut memeriahkan peringatan sumpah pemuda yang diikuti sejumlah pemuda dan Ormas yang ada di kota Gunungsitoli serta rombongan.
Pangkostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi menyatakan kebanggaannya akan budaya Nias. Sebagai penghormatan akan pelestarian budaya Nias, Pangkostrad memberikan Cinderamata buat museum pusaka Nias yang diterima oleh Pastor Yohanes.
“Saya bangga dengan pemuda Nias yang sangat mahir melakonkan dan mencintai budayanya, selama ini hanya dengar tentang museum ini, Saya suka sejarah, saya juga ingin tahu tentang sejarah nenek moyang dan kebudayaan Nias,” kata Pangkostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi, Minggu (28/10).
Museum Pusaka Nias merupakan museum yang menyimpan barang-barang
peninggalan nenek moyang masyarakat Nias. Mulai dari senjata, perlengkapan
rumah tangga, alat pertanian, peti mati, dan segala peninggalan nenek moyang
masyarakat Nias yang hidup pada zaman prasejarah serta terkait dengan
kebudayaan dan kebiasaan Nias tersimpan lengkap.
“Kunjungan kali ini sangat berkesan, apalagi saya bertemu dengan
Pastor Johannes M. Hammerle, pria asal Jerman yang merupakan pendiri museum,” ucap
Pangkostrad.
Selain itu, Pangkostrad juga sangat terkesan dengan kondisi museum
yang sangat terawat. Menurutnya, hal tersebut patut diapresiasi dengan tetap
merawat dan menjaga dan ini merupakan tugas satuan perangkat daerah terkait.
Direktur museum pusaka Nias, Nata’alui Duha dalam kesempatan yang sama mengungkapkan,
sangat terkesan dengan kedatangan Pangkostrad
Letjen TNI Edy Rahmayadi. Menurutnya, sangat jarang ada pejabat yang mau datang ke museum Nias.
“Ini merupakan suatu contoh yang baik tentang bagaimana mengenal
orang Nias dari budayanya. Karena pintu
masuk mengenal orang Nias itu dari sini,” ujar Duha.
Koleksi di museum Nias saat ini ada lebih dari 6.000, semua benda yang berkaitan
dengan etnologi. Baik itu yang berkaitan dengan peperangan, berkaitan dengan
religi, berkaitan dengan pertanian, berkaitan dengan kemasyarakatan.
“Pokoknya semua aspek yang berkaitan dengan orang Nias di sini ada,”
pungkasnya.
Dalam kunjungan kerja Pangkostrad turut didampingi Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI Cucu Somantri dan Danlatamal Nias.


Posting Komentar