Oleh : Letkol Inf
Drs Solih
Bangsa yang bijak adalah bangsa yang mengenal sejarahnya. Mengapa kita
sebagai bangsa Indonesia harus mengenal sejarah Bangsa kita sendiri? Kita
jawab, Karena sejarah adalah peristiwa
yang sudah terjadi dan kemungkinan peristiwa tersebut akan terjadi kembali pada
generasi berikutnya. Selain itu, dengan mempelajari catatan sejarah, kita akan
lebih menghargai apa yang kita miliki sebagai bangsa. Betapa besar perjuangan
para pahlawan kita untuk merebut kemerdekaan dari tangan-tangan para penjajah.
Pengorbanan harta dan nyawa. Semua itu harus kita sadari, hormati dan kita
jadikan teladan serta contoh dalam hidup yang kita jalani sekarang ini.
Panglima
TNI Jenderal Gatot Nurmantyo kini mengingatkan kembali pada sejarah perjuangan kemerdekaan, sebagai
generasi penerus Panglima TNI sengaja membangun tradisi baru dalam peringatan
hari ulang tahun TNI, kini kali kedua ziarah ke makam tiga mantan
presiden dan makam Jenderal TNI Soedirman. Kegiatan menyongsong
HUT ke-72 TNI, Panglima TNI mengajak seluruh Kepala Staf untuk berziarah ke makam para mantan presiden,
Panglima Besar Soedirman dan para suhada yang gugur di medan perang Timor-timur yang (sekarang Timor Leste). Tujuannya, agar seluruh prajurit TNI senantiasa
mengenang sejarah perjuangan dan meneladani sikap para pahlawan.
Tradisi
sebelumnya TNI setiap berulang tahun cukup
ziarah ke makam pahlawan dimana prajurit itu bertugas dan
berada, kini tradisi baru oleh Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantiyo
berbeda sebelumnya, tradisi ziarah ini Panglima TNI berharap bisa dilakukan
setiap tahun dan bukan hanya saat dirinya menjabat sebagai panglima. Tradisi
baru ini natinya, panglima-panglima yang menjabat pada masa mendatang bisa
melakukan hal yang sama sehinga budaya menghormati para pahlawan bisa
dilestarikan oleh generasi penerus bangsa.
Ziarah makam ini bentuk penghormatan prajurit terhadap para
pahlawan yang telah gugur merebut kemerdekaan bangsa Indonesia. Ziarah merupakan
ungkapan rasa hormat dan cinta terhadap para pahlawan yang telah berkorban
untuk tegaknya NKRI karena bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati
para pahlawannya, para pendahulu telah mengantarkan bangsa ini ke depan pintu
gerbang, tetapi yang meraskan hasil kemerdekaan adalah generasi muda. Saat ini,
perjalanan masih panjang dan perlu mengisi hasil kemerdekaan dengan karya-karya
untuk menegakan NKRI yang berdaulat adail dan makmur.
Ini yang
diperlukan generasi muda TNI, mengikuti langkah para pahlawan kemerdekaan, karena
Bung Karno pernah mengatakan bahwa perjuangan saya tidak begitu sulit karena
hanya mengusir penjajah, tetapi perjuanganmu nanti lebih sulit karena melawan
bangsamu sendiri sehingga tetap waspada. Ziarah
kubur adalah amalan yang sangat bermanfaat baik bagi yang berziarah mau-pun
yang diziarahi. Bagi orang yang berziarah, maka ziarah kubur dapat mengingatkan
kepada kematian, melembutkan hati, membuat hati yang lapang, mengambil
pelajaran, dan membuat sujud sukur kepada Allah yang maha besar yang telah
memberikan nikmat dunia.
TNI Ziarah Ke Makam Mantan Presiden
Menurut Panglima TNI, tradisi ziarah merupakan wujud penghormatan kepada
Panglima Tertinggi Presiden, apalagi secara Undang-Undang Presiden Republik
Indonesia adalah penguasa terhadap Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan
Udara. Panglima TNI mengaku kagum
terhadap sosok Bung Karno, yang sering melontarkan pernyataan patriotisme dan
semangat mempertahankan keutuhan NKRI. Generasi muda, harus belajar dan
mengingat sejarah bangsa, sehingga generasi penerus TNI mampu bijaksana dan
waspada terhadap kemungkinan terulangnya sejarah baru yang menimpa generasi
penerus bangsa.
Kenapa TNI harus ziarah ke kubur
ketiga mantan presiden yakni Soekarno, Soeharto dan Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
adalah orang-orang hebat. Tak hanya semasa hidup, bahkan setelah meninggal,
ketiga tokoh tersebut tetap dihormati dan makamnya selalu penuh dikunjungi
masyarakat untuk melakukan ziaarah. Memang benar makam Bung Karno, makam Gus
Dur dan makan Pak Harto, tiga mantan presiden ini luar biasa. Setiap hari yang
berziarah rata-rata seribu orang. Pertanyaannya, bisakah kita seperti mereka
kalau sudah meninggal nanti? Yang selalu dikenang dan diidolakan oleh
masyarakat Indonesia. Ketiga mantan
Presiden menurut penulis sudah berbuat baik untuk NKRI ketika mereka menjabat
Presiden.
Sosok Pak Harto di mata Jenderal TNI Gatot Nurmantiyo merupakan prajurit
yang menjadi panutan Dalam kariernya di
TNI, Pak Soeharto pernah menjabat
sebagai pucuk pimpinan TNI AD. juga merupakan satu
dari tiga prajurit TNI yang memperoleh pangkat kehormatan Jenderal Besar.
Beliau adalah perwira yang kalau latihan selalu diintip, seperti apa
latihannya. Panglima TNI ini mengimbau seluruh jajarannya agar meneladani
langkah perjuangan Presiden Soeharto. Semasa hidup, Pak Soeharto adalah seorang
prajurit yang disegani dan menjadi panutan,. sosok Almarhum merupakan pelaku sejarah yang memiliki
jiwa kejuangan tinggi dan prajurit patriot serta dapat menginspirasi generasi
muda dalam rangka menegakkan NKRI. Almarhum pelaku perjuangan, sebagai Presiden
dan juga Panglima tertinggi TNI pada
masanya, tentunya banyak yang digali dari sosok almarhum, para sesepuh dan
senior-seniornya.
Tidak
ketinggalan sosok Mantan Presiden Gus Dur sebagai ulama besar yang sangat
dihormatai dan disegani warga masyarakat terutama warga nahdliyin. Gus Dur juga
sosok sebagai pemikir modern bisa juga dikatakan sebagai intelektual Muslim
abad sekarang, memberikan pemikiran kemajuan cenderung pada pesantern sebagai
basis pemikiranya dan dibarengi dengan
persoalan kebudayaan dan politik mendapat dukungan dari elemen
masyarakat diluar kaum nahdliyin, ini salah satu jasa tidak bisa melupakan Gus
Dur, pantas setiap harinya makamnya tidak pernah sepi.
Kita liat makna dari kegiatan ziarah oleh TNI. Yang artinya
TNI tidak pernah melupakan sejarah perjuangan bangsa dan merupakan kegiatan
penting yang bernilai positif sehingga akan terus dilaksanakan dalam rangka HUT
TNI. Gagasan membangun tradisi baru oleh TNI kali ini memiliki nilai manfaat,
apabila secara mendalam digali, dipahami dan diteladani oleh seluruh Prajurit
TNI, mengingatkan perjuangan generasi muda saat
ini sangat sulit karena melawan bangsa sendiri, sehingga diperlukan persatuan
sebagai solusinya. Mari kita bersatu membangun bangsa karena saat ini
persaingan antar bangsa sangat ketat, hanya persatuan yang bisa mengalahkan
semuanya, dan apabila kita bersatu saya yakini Indonesia bisa menjadi bangsa
pemenang dan disegani oleh lawan-lawannya.
Bangsa
Indonesia pernah menemukan kejayaannya bangsa yang disegani di seluruh dunia, bangsa
yang memiliki martabat dan harga diri yang tinggi dalam sejarahnya.
Sriwijaya , Majapahit adalah contoh kecil dari betapa hebatnya Bangsa Indonesia
di masa lalu. Marilah kita tengok generasi Bangsa Indonesia sekarang, gaya hidup
glamor, pola hidup konsumtif , narkoba, perjudian, perjualan manusia, ada yang
mau merubah pancasila, ada yang mau memisahkan dari NKRI menghiasi keseharian,
korupsi menjadi hal yang biasa, saling menyerang di medsos satu sama lain
hingga berujung kepada saling mengancam serta masih begitu banyak hal hal
negatif yang hampir setiap hari menghiasi media media baik electronik media cetak maupun media sosial.
Marilah
kita mengingat kembali dan menjalankan kembali nilai nilai luhur yang diajarkan
oleh para leluhur dan pahlawan pendahulu kita. Pertanyaanya bagaimana cara
membangkitkan rasa patriotisme dan nasionalisme lagi pada generasi sekarang ini?
Salah satunya yaitu dengan ziarah ke makam para leluhur dan ke makam para pahlawan.
Lantas apa maksud dan tujuan berziarah ke makam para leluhur dan makam
para pahlawan. Ada beberapa hal yang mendasari kenapa kita harus berziarah kubur
untuk membangkitkan semangat nasionalisme kita selain itu ziarah kubur termasuk
ibadah dan amal shaleh, karena itu harus dikerjakan sesuai dengan ketulusan
hati kita dan jangan merasa terpaksa.
Memang
makna menziarahi makam pahlawan atau tokoh tentu setiap generasi memiliki cara
tersendiri tergantung pada makna yang akan diserap oleh penerusnya, tidak sama,
pada masa dulu mereka mengangkat senjata, hari ini tentu tidak seperti itu,
karena tantangan juga berbeda, yang harus dilakukan generasi muda TNI adalah menyelamatkan dan membangun negara
ini, untuk menjadi kuat, hebat dan disegani itu yang harus ditanamkan. Mengenang
jasa para pahlawan itu penting, bertujuan menyatukan persepsi dan menumbuhkembangkan
jiwa patriotisme. Mengenang jasa para pahlawan itu sebuah keharusan, tapi bukan
hanya itu saja, bagaimana kita bisa menjadi pahlawan bagi tanah air, terutama
untuk masyarakat sekitar dimana kita bertugas dan berada. Karena orang yang
berguna bagi orang lain layak disebut pahlawan.
Makam Seroja di Timor Leste Menjadi Perhatian Panglima TNI
Taman Makam Pahlawan Seroja di Dili Timor Leste saat ini
mungkin merupakan satu-satunya makam prajurit Indonesia yang ada di luar
negeri. Makam ini terletak berdampingan dengan komplek pemakaman Santa Cruz di
Kota Dili. Sebetulnya masih ada juga makam-makam prajurit Indonesia yang
tersebar di distrik-distrik (dulu Kabupaten, ada 12 Kabupaten di Timor Timur
saat masih wilayah Indonesia) yang ada di Timor Leste. Kalau makam Seroja yang ada di
Kota Dili kondisinya relatif terawat dengan baik.
Kondisi
TMP Baucau tidak jauh berubah seperti dulu, hanya karena peristiwa referendum Timor Timur atau memisahkan diri dari
NKRI dari Tahun 1999 hingga sekarang Taman Makam Pahlawan Seroja yang ada di Timor Leste kurang terawat karena situasi, kini
situasi politik
Indonesia Timor Leste sudah normal makam Pahlawan seroja
sudah dirawat, selain oleh petugas dari TNI juga dibantu oleh masyarakat Timor Leste. Dalam Taman Makam Pahlawan Seroja berbaring para pejuang bangsa yang gugur
ketika bertempur melawan pasukan-pasukan Tropas saat operasi Seroja dari 1975
sampai dengan 1999.
Ribuan
makam pahlawan Indonesia yang berada di Taman Makam Pahlawan di Timor Leste
sejak eks provinsi ke-27 tersebar di 12 Distrik dan jumlah makam Pahlawan
Seroja di Timor Leste jumlahnya berbeda contoh TMP
Baucau sebanyak 317 prajurit TNI yang dimakamkan TMP Baucau yang terbanyak
kedua setelah TMP Dili. Mereka adalah prajurit-prajurit terbaik TNI yang gugur
dalam melaksanakan tugas negara dan bangsa dengan rela mengorbankan jiwa dan
raganya.
Operasi Seroja merupakan sebuah bukti betapa buruknya dampak
sebuah perang saudara. Banyak hal yang harus dikorbankan dari kedua bela pihak.
Kini kedua negara itu telah memulai lembaran baru dan kedamaian antara
Indonesia dan Timor Leste harus tetap ditegakkan. Perang ini merupakan konflik
saudara yang paling besar terjadi di Indonesia setelah perang kemerdekaan.
Banyak orang harus dievakuasi untuk menghindari peperanga ke pulau lain. Baik dari pihak TNI maupun
Fertilin sama-sama melakukan operasi gerilya yang tidak ada habisnya dan selalu
ada korban dari dua belah pihak. Bahwa sebagian besar para prajurit TNI yang
gugur langsung dimakamkan di TMP Seroja tidak dibawa ketempat asal prajurit bernaung di Republik
Indonesia, untuk keluarga prajurit yang gugur hanya kabar yang diberitahukan,
sehinga keluarga tidak mengetahui kuburanya.
Dalam kesempatan Ziarah Kubur dalam rangka Hut TNI ke 72, Panglima
TNI berinisiatif mengajak sekitar sembilan warakawuri untuk melihat
lebih dekat
kuburan suaminya yang gugur di medan
perang. Kegiatan ini sebagai bentuk penghargaan kepada mereka yang telah gugur
pada saat itu, serta memberikan kesempatan kepada para isteri dan keluarga
mengunjungi makam suami mereka di Timor Leste, ini suatu luarbiasa bagi keluarga korban bisa melihat makam yang
jauh di luar negeri, bagi keluarga almarhum suatu
kebahagiaan lahir maupun batin bisa ziarah kubur dengan gratis.
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyampaikan terima kasih kepada
masyarakat Dili dan Baucau atas partisipasinya dalam membantu memperbaiki makam
prajurit-prajurit TNI. Ini suatu hal yang luar biasa, dan semoga hal ini
dilihat oleh dunia internasional bahwa Indonesia dan Timor Leste tidak menatap
masa lalu, bahkan ke depan membangun persahabatan dan lingkungan yang aman dan
saling menguntungkan. Suasana politik saat ini sudah menjadi sangat berubah.
Nampaknya antara Indonesia-Timor Leste tidak ada lagi sikap dendam politik atau
tidak terbebani lagi berbagai persoalan masa silam. Kini Indonesia semakin
membuktikan dirinya sebagai negara besar di Asia Tenggara dengan berusaha
menjalin relasi internasional dengan berbagai negara sahabat, di antaranya
Timor Leste. Karena setiap negara memang perlu membangun hubungan bilateral
yang harmonis dan kerja sama yang saling menguntungkan kedua belah pihak.
Penulis adalah Kasubbidstrakomnet Puspen TNI
Posting Komentar