Pen
Adi. Baru pertama kali pemilihan osis dilingkungan sekolah pertama
menerapkan sistem layaknya sistem pemilihan umum. Sekitar 340 siswa
SMP Angkasa Adisuutjipto Sabtu (30/9) dengan mengadakan pemilihan
ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS layaknya sistem pemilu.
Pemilihan ini berlangsung di halaman tengah sekolah.
Sementara
itu pembina osis Bapak Sukardi, S.Pd mengatakan siswa tampak menyimak
arahan tentang tata cara pemilihan yang sesuai dengan aturan pemilu.
Mereka
dibagi menjadi petugas di tempat pemilihan suara (TPS), pemilih,
panitia pengawas, saksi, pengamanan, dan lain-lain, ujarnya.
Acara
dimulai tepat pukul 08.00 WIB. Semua petugas sudah ada di TPS, lalu
melakukan persiapan. Kemudian, petugas TPS memberikan penjelasan tentang
cara memberikan suara, kondisi surat suara, dan detail teknisnya.
Lebih
lanjut Pembina Osis mengatakan sistemnya sama seperti pemilihan umum
yakni saat datang ke TPS, pelajar wajib berbaris di depan panitia,
kemudian menunggu dipanggil oleh petugas, usai mendapat surat suara dan
langsung masuk ke bilik suara untuk mencoblos pilihan 3 gambar
pasangan calon pemimpin osis. Selanjutnya, mereka mencelupkan jari ke
tinta biru sebagai tanda telah memberikan hak suara.
Pemilihan
berjalan lancar meski saat awal sedikit ada rasa canggung. Namun,
setelah berjalan lebih dari 10 menit semua berjalan lancar. Mereka
tampak mulai memahami tahapannya.
Kepala
SMP Angkasa Adisutjipto Mayor Penerbang Dariyanto mengatakan,"
tujuannya memberikan pengetahuan sejak dini tentang tata cara pemilihan
suara yang biasanya dilakukan saat pemilu serta menanamkan sikap sifat
demokrasi. Siswa yang dipilih menjadi calon pemimpin OSIS harus
menunjukkan kreativitasnya untuk menarik perhatian teman-teman agar
memilihnya, katanya.
"Pemilihan
seperti ini dilaksanakan sebagai bagian dari pendidikan demokrasi sejak
dini. Para siswa mengikuti rangkaian kegiatan, dari kampanye
(pemasangan gambar calon ketua OSIS), orasi visi misi, hingga memilih di
bilik suara," lanjut beliau.
Pemahaman
pemilu memang sengaja ditanamkan sejak SMP supaya siswa mengetahui
prinsip memilih wakil rakyat tanpa ada paksaan. Selain itu, pemimpin
yang mereka pilih sesuai dengan harapan mereka.
Seorang
siswa kelas 9C yang bertugas sebagai petugas TPS, Rico Pratama (15),
mengaku senang mengikuti pemilihan ketua OSIS itu. Menurut dia,
pemilihan seperti ini memiliki manfaat saat dia mempunyai hak pilih
nanti.
"Dengan acara ini, saya bisa mengerti dan bisa memilih dengan benar saat sudah bisa milih pemimpin," kata Rico.
Begitu
juga dengan para guru di sekolah tersebut. Mereka menyambut pemilihan
ketua OSIS ini dengan ikut memberikan suaranya. Bagi mereka, pemilihan
ini dapat mengenalkan tentang pemilu sekaligus budaya politik yang
demokratis.
Posting Komentar