PK,.Yogya
Barat. Sebagai Karbol (Taruna) AAU tingkat III wajib mengikuti latihan
bertahan hidup di darat maupun di Laut (Wana dan Tirta). Kewajiban ini
merupakan uji latih kemampuan dasar sebagai seorang prajurit Militer,
terlebih sebagai seorang calon Perwira. Bagaimana dalam keadaan darurat
tetap bisa dan mampu bertahan hidup, baik sebagai seorang prajurit
maupun sebagai seorang pimpinan.
Para
Karbol atau Taruna ini sebagian nantinya, merupakan calon yang
mengawaki pesawat. Sehingga wajib mengikuti latihan tersebut. Sedangkan
sebagian lainya akan menjadi para pemimpin dari berbagai bidang di
Mantra TNI AU.
Seperti yang di jelaskan Kolonel Pnb Wibowo Cahyono, selaku Penanggung jawab latihan.
"Dalam situasi darurat, seperti dalam suasana pertempuran dimana pesawat yang diawakinya jatuh di daerah konflik atau perang, maka sebagai awak pesawat yang masih hidup, harus bisa bertahan. Bertahan ini tidak cukup bermodalkan kemauan saja, namun sangat diperlukan kemampuan, pengetahuan dan ketrampilan tentang SERE yaitu Survival, Evation, Resistance, Escape." Jelas perwira menengah yang sehari hari menjabat sebagai Kandep Matra AAU.
"Dalam situasi darurat, seperti dalam suasana pertempuran dimana pesawat yang diawakinya jatuh di daerah konflik atau perang, maka sebagai awak pesawat yang masih hidup, harus bisa bertahan. Bertahan ini tidak cukup bermodalkan kemauan saja, namun sangat diperlukan kemampuan, pengetahuan dan ketrampilan tentang SERE yaitu Survival, Evation, Resistance, Escape." Jelas perwira menengah yang sehari hari menjabat sebagai Kandep Matra AAU.
Kendala
terbesar dalam SERE adalah, kurangnya kemampuan, pengetahuan dan
perlengkapan. Tanpa latihan dalam menyiapkan diri terhadap ketiga hal
tersebut, maka hasilnya pun akan serba kekurangan atau tidak maksimal.
Karena dalam kondisi exstrim ini harus mampu mengatasi berbagai situasi,
serta berusaha untuk dapat kembali menuju pasukan kawan atau di
belakang garis pertempuran.

Seperti
pada tahap penghindaran (Evasion), pada tahap ini tujuanya menghindari
dari musuh bukan lari dari musuh, tetapi menghindar dari musuh bila mana
dalam posisi tidak menguntungkan, untuk kemudian mencari saat yang
tepat untuk memukul musuh sehingga dapat mengurangi resiko jatuhnya
korban dari pihak sendiri.
Sementara
itu dalam sesi Survival, menitik beratkan Karbol tk III (Sersan Mayor
Dua Taruna) berada di tengah hutan atau di tengah alam air, untuk
bertahan hidup dengan diajarkan memanfaatkan alam sekitar, tanpa
menimbulkan kerusakan. Namun tetap bisa melakukan komunikasi dengan
pihak kawan. Sehingga kawan dapat menerima kode dan memberikan bantuan
maupun evakuasi.
Latihan
Wanatirta tahun 2017 ini, dilaksanakan selama 3 (tiga) hari di Obyek
Wisata Waduk Sermo, Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, Kulon Progo.
Dimulai Rabu sampai dengan Jumat (13 - 15/09/17). Dengan jumlah Taruna
95 dan Taruni 9 orang. Serta 88 personil pendukung, termasuk instruktur
dan pengasuh. Serta didukung dengan berbagai macam sarana, seperti
perahu karet, pesawat latih dan tembakan senjata senjata serta ledakan
TNT dari para pelatih/ instruktur. (NSR/bang natsir).
Posting Komentar