PK,.PAPUA,.Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI George Elnadus Supit memberikan kuliah umum tentang Penanaman Nilai-Nilai Revolusi Mental kepada 133 Madya Praja dan Nindya Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) di Kampus IPDN Jayapura, Papua Senin 24 Juli 2017.
Dalam kuliah umumnya itu Pangdam menyampaikan, kehadirannya memberikan kuliah umum kepada para Praja IPDN merupakan hal yang penting dan harus dilakukan. Pangdam mengaku bangga mendapatkan kesempatan untuk memberikan wawasan yang baru kepada Praja IPDN.
Selain itu, lanjut dia, Praja IPDN nantinya menjadi birokrat dan memiliki jaringan yang luas dari mulai Kementerian Dalam Negeri, gubernur, bupati sampai camat dan lurah. Pangdam berharap, Praja IPDN yang akan mengelola pemerintahan birokrasi itu dapat melaksanakan tugas dengan baik, menjalankan pemerintahan yang bersih. "Sangat berkepentingan untuk membangun bangsa kita menjadi bangsa yang kuat karena adik-adik (praja) ini adalah birokrat yang kuat yang nanti akan mengendalikan pemerintahan," kata Pangdam.
Nilai-nilai revolusi mental yang harus ditanamkan kepada mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa sebenarnya harus didasarkan pada konsepsi trisaksi yang telah dicetuskan oleh Soekarno. Visi trisakti yang memfokuskan pada tiga pilar harus dihidupkan kembali, dijabarkan kembali, diaplikasikan kembali, dan dioperasionalkan kembali sesuai dengan konteks kekinian, khususnya sesuai dengan konteks kemahasiswaan saat ini, antara lain, Mahasiswa Berdaulat Secara Politik.
Dalam kuliah umumnya itu Pangdam menyampaikan, kehadirannya memberikan kuliah umum kepada para Praja IPDN merupakan hal yang penting dan harus dilakukan. Pangdam mengaku bangga mendapatkan kesempatan untuk memberikan wawasan yang baru kepada Praja IPDN.
Selain itu, lanjut dia, Praja IPDN nantinya menjadi birokrat dan memiliki jaringan yang luas dari mulai Kementerian Dalam Negeri, gubernur, bupati sampai camat dan lurah. Pangdam berharap, Praja IPDN yang akan mengelola pemerintahan birokrasi itu dapat melaksanakan tugas dengan baik, menjalankan pemerintahan yang bersih. "Sangat berkepentingan untuk membangun bangsa kita menjadi bangsa yang kuat karena adik-adik (praja) ini adalah birokrat yang kuat yang nanti akan mengendalikan pemerintahan," kata Pangdam.
Nilai-nilai revolusi mental yang harus ditanamkan kepada mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa sebenarnya harus didasarkan pada konsepsi trisaksi yang telah dicetuskan oleh Soekarno. Visi trisakti yang memfokuskan pada tiga pilar harus dihidupkan kembali, dijabarkan kembali, diaplikasikan kembali, dan dioperasionalkan kembali sesuai dengan konteks kekinian, khususnya sesuai dengan konteks kemahasiswaan saat ini, antara lain, Mahasiswa Berdaulat Secara Politik.
Artinya, diperlukan nilai-nilai kejuangan, kebangsaan, nasionalisme, patriotisme, dan bela negara yang harus ditanamkan kepada semua mahasiswa Indonesia agar supaya menjadi benteng dan filter dalam menghadapi nilai-nilai global yang berasal dari nilai-nilai asing, seperti liberalisme-kapitalisme, sosialisme-komunisme, dan nilai-nilai fanatisme-radikalisme-fundamentalisme agama. Melalui bingkai persatuan, kesatuan, dan keutuhan bangsa, maka mahasiswa tidak akan mudah terkotak-kotak oleh kepentingan politik elit dalam politik praktis. Hal ini dilakukan untuk menjaga, memelihara, dan mengamankan keyakinan mahasiswa yang berdaulat dengan memegang teguh empat pilar kebangsaan (Pancasila, UUD NRI 1945, Bhineka Tunggal Ika, NKRI).
Mahasiswa Berdikari Secara Ekonomi. Maknanya, diperlukan nilai-nilai inovasi, kreasi, dan invensi (penemuan baru) yang harus ditanamkan kepada semua mahasiswa Indonesia agar supaya memiliki daya saing, etos kerja, dan jiwa kewirausahaan bangsa untuk menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dan unggul sehingga akan dapat memacu pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan masyarakat, dan pembangunan nasional di tengah tantangan pasar bebas dan perdagangan bebas.
Mahasiswa Berdikari Secara Ekonomi. Maknanya, diperlukan nilai-nilai inovasi, kreasi, dan invensi (penemuan baru) yang harus ditanamkan kepada semua mahasiswa Indonesia agar supaya memiliki daya saing, etos kerja, dan jiwa kewirausahaan bangsa untuk menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dan unggul sehingga akan dapat memacu pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan masyarakat, dan pembangunan nasional di tengah tantangan pasar bebas dan perdagangan bebas.
Penyiapan sumber daya manusia yang inovatif, kreatif dan enterprenuership akan menciptakan mahasiswa yang berdikari.
Mahasiswa Berkeperibadian Secara Budaya. Maksudnya, diperlukan nilai-nilai toleransi, gotong royong, tenggang rasa, humanis, protagonis, sopan, santun, dan simpatik yang harus ditanamkan kepada semua mahasiswa Indonesia agar supaya memiliki jiwa, hati, mental, karakter, dan moral yang baik, benar, unggul, manusiawi, beradab dan bermartabat sehingga akan mampu membentengi jati diri dan identitas bangsa dari ancaman invidualisme, liberalisme, materialisme, hedonisme, dan konsumerisme.
Penyiapan mind set, culture set, pola pikir, dan cara pandang yang berbasis pada nilai-nilai kearifan lokal yang dibingkai dalam semangat, rasa dan paham kebangsaan akan mampu membentuk mahasiswa yang berkepribadian,” tutup Pangdam..
Posting Komentar