PK,.Surabaya, 03 Mei 2017.Bertempat di Gedung Panti Tjahaja Armada (PTA) Koarmatim Ujung Surabaya, Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda (Laksda) TNI Darwanto, S.H.,M.A.P., beserta ribuan prajurit Koarmatim mengikuti acara Peringatan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW Tahun 1438 H / 2017 M, dengan menghadirkan pembicara Prof. Dr. HM. Abdul Azis, M. Ag yang merupakan Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya, Rabu (03/05/2017).
Peringatan Isra Mir’aj kali ini mengangkat tema "Jadikan Hikmah Peringatan Isra mi’raj Nabi Muhammad SAW tahun 1438 H / 2017 M, untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, disiplin, loyalitas serta pengabdian prajurit guna terwujudnya TNI yang kuat, hebat, profesional dan dicintai rakyat”. Dan dihibur dengan persembahan Qosidah “Jalanada” Koarmatim dibawah binaan Ketua Daerah Jalasenastri Armada Timur (KDJAT).
Pangarmatim dalam sambutannya menyampaikan, peristiwa isra mi’raj terjadi dengan rohani dan jasmani bukan sekedar suatu mimpi dalam tidur, isra' mi’raj merupakan suatu peristiwa hakiki yang dialami oleh rasulullah SAW, dalam keadaan sadar terjaga dan dapat diindera, sebagai modal untuk mempercayai adalah keimanan.
Oleh karena itu, tidak heran jika peristiwa ini dikenang sepanjang masa bahkan diperingati oleh umat Islam sedunia di setiap tahunnya sebagai peristiwa besar dalam sejarah agama islam, baik dalam konteks keimanan maupun ilmu pengetahuan. Namun sebagai umat islam yang terpenting dalam peristiwa isra’ mi’raj ini adalah sebuah perintah Allah subhanahu wata’ala langsung dari langit yaitu melaksanakan sholat lima waktu, sebagaimana hadits rasulullah SAW.
Sholat diwajibkan atas Nabi Muhammad SAW pada malam beliau melaksanakan isra’ mi'raj dengan bilangan 50 kali yang kemudian dikurangi sampai menjadi lima. lalu beliau dipanggil, “hai muhammad, putusan-ku tidak dapat diubah lagi, dan dengan sholat lima waktu ini, engkau tetap memperoleh pahala 50 kali”. (hadist riwayat ahmad dari anas).
Dalam ceramahnya Bapak Prof. Dr. HM. Abdul Azis M. Ag (Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya) menyampaikan Semua peristiwa yang terjadi pasti ada kandungan maknanya, besar harapan mudah-mudahan dengan isra Mir’aj menjadikan sholat kita menjadi fungsional bagi diri kita dan pensucian hati dalam kehidupan diperlukan dengan kekuatan mental.
Dalam ceramahnya Bapak Prof. Dr. HM. Abdul Azis M. Ag (Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya) menyampaikan Semua peristiwa yang terjadi pasti ada kandungan maknanya, besar harapan mudah-mudahan dengan isra Mir’aj menjadikan sholat kita menjadi fungsional bagi diri kita dan pensucian hati dalam kehidupan diperlukan dengan kekuatan mental.
Penceramah yang juga sebagai pengasuh kajian islami “Assalam – Ayo Sinau Agama Islam” program Stasiun TVRI Surabaya mengulas kandungan Surat An- Nur ayat 30, yang isinya menyerukan kepada kaum pria dan wanita untuk menjaga kehormatan dan rasa malu dalam hubungan sosial mereka demi mencegah meluasnya penyimpangan akhlak dalam masyarakat. Ayat ini secara umum mengatakan bahwa pria beriman hendaknya menguasai matanya dan tidak melihat apa yang dibenci Allah.
Sesuai dengan sejumlah riwayat yang menjadi penerapan ayat ini adalah memandang perempuan yang bukan muhrim. Artinya, tidak memandang perempuan non muhrim karena itu haram hukumnya secara mutlak dan bila mereka menutupi dirinya, maka hanya dibolehkan melihat wajahnya sesuai kebutuhan dan tidak disertai motivasi ingin menikmati serta tidak untuk ingin main mata. Turut hadir dalam acara tersebut diantaranya, Komandan Guskamlatim Laksamana Pertama (Laksma) TNI I.N.G Sudihartawan, S.Pi., Para Sahli Pangarmatim, Pejabat utama Koarmatim, Para Kasatker Koarmatim, Komandan Unsur di Pangkalan Surabaya, seluruh prajurit dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Makoarmatim serta Wakil Ketua dan seluruh Pengurus Daerah Jalasenastri Armatim.
Posting Komentar