PK,.Merauke, Setelah puluhan tahun hidup dalam kekurangan dan hidup di rumah kumuh akhirnya keluarga keluarga di kampung Lepro dapat menikmati hidup di rumah yang layak. Kesepuluh rumah yang telah selesai dibedah atau direnovasi Rabu (25/4) diserahkan kepada warga Kampung Lepro Kabupaten Merauke.
Rumah yang telah direnovasi ini diserahkan langsung oleh Ny. Nenny Gatot Nurmantyo selaku Ketua Umum Dharma Pertiwi kepada Ketua RT.
Penyerahan rumah ini dihadiri Ny. Pramono Anum (Ibu Oase) beserta rombongan Oase, Pangdam XVII/Cendrawasih, Dandrem 174/Merauke, Danlantamal XI, Danlanud dan Kapolres.
Ketua RT kampung Lepro Balagaize, mengatakan bahwa kampung ini didirikan sekitar tahun 1960. Rumah rumah yang dibangun ada jaman Belanda ini dikhususkan bagi para penderita lepra. "Rumah rumah kami banyak yang sudah tidak layak. Seng seng (atap-red) sudah pada bocor , namun setelah tentara datang kami diperbaiki," ujar Balagaize.
Sementara itu Bupati Merauke Frederikus Gebze, SE, M. Si menyampaikan terimakasih atas sumbangsih bedah rumah dengan sasaran Kp. Lepro. " Sejarah kampung Lepro merupakan kampung yang khusus untuk orang penyakit Lepra sejak th. 1957. Kampung ini dibangun dengan kontruksi dari peninggalan Belanda dan merupakan salah satu cagar budaya," ujar Bupati.
Kegiatan dilanjutkan dengan penyerahan perlengkapan alat dapur oleh Ibu Pramono Anung dan penandatangan Prasasti oleh Ny. Nennny Gatot Nurmantyo selaku Ketua umum Dharma wanita.
Sekedar info kampung Lepro terdiri dari 15 rumah dan 4 diantaranya sudah rubuh. 10 telah direnovasi dan 1 lainnya akan menyusul. Saat ini kampung Lepro berpenghuni 315 jiwa dari 97 kepala keluarga. Selain merenovasi 10 rumah, telah dibuatkan MCK dan MCK umum sebanyak 5 buah dan satu buah sumur guna mencuci pakaian.
Rumah yang telah direnovasi ini diserahkan langsung oleh Ny. Nenny Gatot Nurmantyo selaku Ketua Umum Dharma Pertiwi kepada Ketua RT.
Penyerahan rumah ini dihadiri Ny. Pramono Anum (Ibu Oase) beserta rombongan Oase, Pangdam XVII/Cendrawasih, Dandrem 174/Merauke, Danlantamal XI, Danlanud dan Kapolres.
Ketua RT kampung Lepro Balagaize, mengatakan bahwa kampung ini didirikan sekitar tahun 1960. Rumah rumah yang dibangun ada jaman Belanda ini dikhususkan bagi para penderita lepra. "Rumah rumah kami banyak yang sudah tidak layak. Seng seng (atap-red) sudah pada bocor , namun setelah tentara datang kami diperbaiki," ujar Balagaize.
Sementara itu Bupati Merauke Frederikus Gebze, SE, M. Si menyampaikan terimakasih atas sumbangsih bedah rumah dengan sasaran Kp. Lepro. " Sejarah kampung Lepro merupakan kampung yang khusus untuk orang penyakit Lepra sejak th. 1957. Kampung ini dibangun dengan kontruksi dari peninggalan Belanda dan merupakan salah satu cagar budaya," ujar Bupati.
Kegiatan dilanjutkan dengan penyerahan perlengkapan alat dapur oleh Ibu Pramono Anung dan penandatangan Prasasti oleh Ny. Nennny Gatot Nurmantyo selaku Ketua umum Dharma wanita.
Sekedar info kampung Lepro terdiri dari 15 rumah dan 4 diantaranya sudah rubuh. 10 telah direnovasi dan 1 lainnya akan menyusul. Saat ini kampung Lepro berpenghuni 315 jiwa dari 97 kepala keluarga. Selain merenovasi 10 rumah, telah dibuatkan MCK dan MCK umum sebanyak 5 buah dan satu buah sumur guna mencuci pakaian.
Posting Komentar