PORTAL-KOMANDO.COM,.JAKARTA,.(19/7),.Pembukaan Muktamar III Wahdah Islamiyah digelar di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, 19 Juli 2016,menghasilkan beberapa rekomendasi yaitu :
1. Mengedepankan konsep Islam yang wasathiyah sebagai solusi permasalahan umat dan bangsa. Sikap yang wasathiyah adalah sikap pertengahan yang terbaik, yang utuh dalam memandang dan menyelesaikan segala permasalahan, serta menghindari sikap dan pandangan ekstrim dalam segala hal.
2. Perlunya memandang demokrasi secara wasathiyah pula, secara berimbang, secara hikmat dalam permusyawaratan yang proporsional, baik kuantitas maupun kualitas.
3. Mencermati semakin merebaknya bahaya narkoba terutama di kalangan generasi muda, maka Muktamar mengimbau segenap komponen bangsa, rakyat dan pemerintah, untuk bahu membahu menanggulangi ancaman yang sangat berbahaya ini.
4. Darurat miras dan pornografi di negeri ini sudah mencapai titik yang sangat mengkhawatirkan, yang faktanya sering sekali menjadi pemicu kekerasan dan kriminalitas terutama tindak kekerasan dan kejahatan seksual yang sangat mengerikan, maka Muktamar memandang suatu kewajiban untuk mengingatkan seluruh umat dan bangsa, rakyat dan pemerintah, agar serius menutup seluruh celah penyebaran miras dan pornografi demi melindungi seluruh anak bangsa, kini dan yang akan datang.
5. Terorisme menjadi ancaman yang sangat serius dalam memorak-porandakan sendi-sendi kehidupan dan kemanusiaan termasuk dalam konteks keumatan dan kebangsaan. Mengaitkan Islam dengan radikalisme adalah satu kekeliruan besar yang lahir dari kesalahan pandangan dan pemikiran. Sebaliknya, bahkan Islam adalah ajaran yang penuh dengan kasih sayang dan kelembutan, walau tetap tegas dalam akidah dan prinsip. Karena itu, Muktamar ini memandang bahwa menjadi keniscayaan bagi semua komponen anak bangsa untuk saling bersinergi menghadapi masalah ini secara proporsional , komprehensif dan sungguh-sungguh.
6. Persoalan global, hakikatnya merupakan persoalan bangsa kita pula, apalagi dalam konteks keumatan. Sehingga menjadi kewajiban bersama, menegakkan keadilan dan menghilangkan kezaliman. Kondisi kaum muslimin di berbagai belahan dunia yang mendapatkan perlakuan kesewenang-wenangan, kezaliman, serta ketidakadilan, perlu dan wajib mendapat respon yang tepat dari umat. Karena itu, Muktamar ini meminta agar pemerintah, secara proporsional, dapat memberi kontribusi dalam penyelesaian berbagai konflik tersebut, bahkan andaikata mampu, memfasilitasi setiap warga negara Indonesia yang ingin memberikan bantuan kemanusiaan kepada saudara-saudaranya yang sedang menderita itu.
7. Kekisruhan dan kegaduhan politik yang kadang dipicu oleh sikap arogan dan ketidaksantunan, yang faktanya justru menyisakan persoalan baru dalam dinamika politik di negeri kita yang tercinta ini, maka Muktamar memandang perlu untuk mengimbau semua pihak, terutama para elit politik yang terhormat, di eksekutif maupun legislatif, untuk mengedepankan kesantunan dan etika serta moral dan akhlak yang akan berbuah manis bagi harmonisasi kehidupan berbangsa dan bernegara.
8. Mengimbau kepada kaum muslimin untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Allah, menjaga kewajiban-kewajiban agama terutama shalat yang menjadi barometer keimanan dan keislaman seseorang.
9. Mengimbau kepada seluruh orang tua dan keluarga agar memerhatikan dan menjalankan amanah sebagai pemimpin dan pengayom anak-anak dan keluarga, memberikan perlindungan dan pendidikan, terutama pendidikan agama dan akhlak, serta melakukan upaya maksimal dalam mewujudkan kesejahteraan yang layak pada mereka.
10. Mengimbau kepada seluruh media agar senantiasa berpihak pada kebenaran, memberikan produk tayangan dan tampilan berita yang mendidik dan menuntun, serta tidak terjebak dalam pragmatisme material semata, yang faktanya banyak mengabaikan nilai agama dan moralitas. @ANDI DIGUL
Posting Komentar