PORTAL-KOMANDO.COM,.-Singkawang - Danrem 121/Abw
Brigjen TNI Widodo Iryansyah, S.Sos, M.M menghadiri puncak perayaan Cap Go Meh 2567
tahun 2016 di Kota Singkawang Kalimantan Barat yang dibuka Wakil Gubernur Kalbar
Christiandy Sanjaya beberapa waktu yang lalu.
Hadir juga pada kesempatan
tersebut Ketua Persit KCK Daerah XII/Tpr Ny. Aniek Agung Risdhianto, Kapolda
Kalbar Brigjen Pol Arief Sulistyanto, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran
Pariwisata Nusantara Dra. Esthy Reko Astuty, M.Si, Asisten Deputi Pengembangan
Segmen Pasar Personal Raseno Arya, SE, MM, Kepala Bidang Promosi Wisata Budaya Ir.
Ni Putu G. Gayatri, M.Si,Wali kota Singkawang, Wakil Wali kota, unsur Forkompimda,
DPRD Singkawang, Danrindam XII/Tpr, Dandim 1202/Skw, Danbrig 19/Kh, Danyonif
641/Raider, Toga, Tomas dan Masyarakat Kota Singkawang, dari luar kota bahkan
para turis dari Eropa dan Asia.
Puncak perayaan Cap Go Meh digelar
pada 21 sampai 22 Februari 2016 dengan menampilkan atraksi 612 tatung, senam tai chi, dan pentas budaya
serta pawainya Joli Toa Pe Kong, mobil
hias, cici dan koko, barongsai, liong, kie lin, marching band, ondel-ondel,
tanjidor, sisingaan, rebana dan lainnya.
Konon Kota Singkawang pada saat
Cap Go Meh dipercaya masyarakat Tionghoa setempat, menjadi pusat berkumpulnya
para dewa. Dalam kepercayaan Tionghoa, ritual pawai tatung diyakini mampu
mengusir roh-roh jahat dari seluruh penjuru kota. Para tatung dirasuki oleh roh
leluhur sehingga di bawah alam sadar mereka mempertunjukkan ilmu kesaktiannya
seperti menusuk pipi, kebal dengan senjata tajam, hingga aksi mengupas kelapa
dengan gigi, atraksi ini dapat disaksikan di Pasar Tengah tepatnya dijalan Setia
Budi Kota Singkawang.
Singkawang merupakan kota kedua
terbesar di Provinsi Kalimantan Barat setelah Pontianak. Tidak seperti
kota-kota lain di Indonesia, Singkawang memiliki suasana oriental yang berbeda
dengan kehadiran ratusan kuil yang ditemukan di hampir setiap sudut kota. Hal
ini karena lebih dari 70% penduduk Singkawang adalah keturunan Tionghoa, terutama
dari suku Hakka dan beberapa suku Teochew. Sebagian lainnya adalah Melayu,
Dayak dan etnis lainnya di Indonesia.
Posting Komentar